Kopi Times –Â 2 nd Aniversary, Wisata Alam 1000 Goa, Featival alam dan Budaya, 4 Oktober s/d 4 Desember 2022, memberikan sensasi baru berpetualang menyusuri bentang alam lestari di Pakkat kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara.
Luar biasa, motivasi dan kesadaran mandiri masyarakat lokal menjaga dan memelihara alam sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai wujud rasa syukur elemen masyarakat memperkenalkan 1000 Goa, dan acara ini berlangsung sukses. Kerjasama Pokjadarwis Banurea. PemDes Banurea, Koperasi Kemilau Emas Pinapan dan KSPCU Pardomuan Pakkat, Yayasan Horas Huta Nabolon, dan Sopo Sabam Rajaguguk yang juga Staff Khusus Kemenhan RI, yang lagi getolnya membangun pertanian dan pariwisata di daerah Danau toba dan sekitarnya.
Sesuai namanya, Seribu Goa memang ada banyak goa di Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan. Bagaimana keindahan Goa ini, Seribu Goa Banuarea Pakkat ini, mari kita telusuri. Dari Kota Doloksanggul menuju Kecamatan Pakkat, sekira 90 menit berjarak sekitar 45 kilometer, sebelum simpang empat Kota Pakkat yang dikenal dengan salaknya, atau persis sebelum Kantor Polsek Pakkat ada simpang di sebelah kanan bila kita datang dari Doloksanggul, simpang menuju Desa Lumban Tonga-tonga, Desa Sijarango dan Desa Sijarango1.
Dari simpang ini ada jalan menuju Seribu Goa Banuarea. Dari situ, jarak sudah lebih dekat, sekitar 10 kilometer atausekitar 30 menit. Suasana hutan, mulai terasa petualangan jurnalis, masyarakat disana juga cukup ramah bila ditanya orang menunjukan arah yang tepat. Artinya, mereka sangat ramah menuju ke Seribu Goa.
Rasa kagum kami di kawasan wisata Seribu Goa, yang dikelola kelompok sadar wisata setempat. Kita dihadapkan dengan batu raksasa yang memang benar-benar menakjubkan yang seolah membuka lebar tangannya, menyambut kedatangan kami.
Kami pun menuju Goa Pinapan bersama masyarakat yang memandu di sana menuntun kami, team. Beberapa langkah menurun, perasaan seolah ingin memasuki perut Bumi. Kaki bisa merasakan kerasnya pijakan sementara di depan, terbentang batu raksasa, bagian dari goa yang akan dijelajahi. Ada rasa merinding menatap batu raksasa megah membentang itu.
Dari kejauhan terdengar gemuruh air, semakin mendekat ke goa, suaranya semakin jelas. Ternyata di dekat mulut Goa Pinapan, ada air terjun yang mengalir keluar dari lobang batu. Air ini disebut Air Terjun “Boru Ni Raja”
Menurut masyaraka lokal, konon Air Terjun ini pernah menjadi tempat mandi para Putri Raja-Raja Batak masa lalu. Kami bersama menyempatkan waktu menikmati segar airnya, membayangkan betapa senangnya para putri-putri raja dahulu mandi di tempat ini.Â
Goa Pinapan seperti jalur ke suatu tempat. Goa ini seperti pintu masuk dan pintu ke luar dari Seribu Goa Banuarea, dan masih sebagian kecil dari banyaknya goa di tempat ini. Melewati celah goa yang hanya muat untuk satu orang saja. Sesampai di dalam goa, rasa takjub. Di dalam goa, seolah bukan berada di bagian bumi.Â
Kami refrensikan destinasi ini, dan ratusan stalaktit yang menggantung di goa memancarkan pesonanya bagi pengunjung.1000 Goa bersama masyarakat lokal dengan ramah, tangan terbuka. Setiap tamu sebagai saudara yang berbudaya welcome. Kami tunggu kehadiran anda disini.(Rel/Maha)