spot_img
BerandaInternasionalRibuan Pendekar Dunia Bertarung di Jantung Sumatera Utara

Ribuan Pendekar Dunia Bertarung di Jantung Sumatera Utara

Kopi Times | Medan :

Ribuan pendekar dunia, gema sorak sorai dan dentuman langkah kaki memecah kesunyian Gedung Serba Guna (GSG) Jalan Pancing, Medan. Sejak 4 Agustus 2025, kota ini menjadi saksi bisu sebuah pertarungan epik yang merayakan warisan budaya bangsa, dalam gelaran akbar “3rd International Pencak Silat Indonesian Open”.

Lebih dari sekadar kompetisi, ajang ini adalah panggung kolosal di mana ribuan pendekar dari berbagai penjuru dunia bersatu, bertukar jurus, dan merajut persaudaraan di atas matras.

Kejuaraan yang akan berlangsung hingga 10 Agustus ini sukses menarik perhatian dunia, dibuktikan dengan partisipasi luar biasa dari ribuan (3.265) pesilat. Mereka bukan hanya datang dari seluruh penjuru Nusantara, tetapi juga dari berbagai negara.

Coffee banner ads with 3d illustratin latte and woodcut style decorations on kraft paper background

Jauhnya jarak dan perbedaan budaya tak menyurutkan ribuan niat pesilat dari Malaysia, Singapura, Thailand, bahkan Amerika Serikat untuk unjuk kebolehan di tanah kelahiran Pencak Silat. Angka ini mencerminkan betapa Pencak Silat kini telah menjadi bahasa universal yang menyatukan beragam bangsa.

Ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Sumatera Utara, Dahliana, menyebut kejuaraan ini sebagai cerminan komitmen IPSI dalam memajukan dan melestarikan seni bela diri tradisional ini dan semangat ribuan pesilat.

“Ajang ini kami harapkan menjadi tolok ukur bagi para pesilat untuk mengukur sejauh mana kemajuan yang telah dicapai,” ujarnya dalam sebuah wawancara.

Dahliana menambahkan bahwa kesempatan bertanding melawan pesilat dari luar negeri adalah pengalaman yang sangat berharga, membuka wawasan, dan mendorong para atlet untuk terus berkembang.

Lebih dari sekadar mengejar medali, “Indonesian Open” juga berfungsi sebagai jembatan silaturahmi. “Kejuaraan ini menjadi ajang yang sangat baik untuk mempererat tali persaudaraan sesama pesilat, baik dari dalam maupun luar negeri,” kata Dahliana.

Ia berharap, di luar arena pertandingan, ribuan pesilat dapat saling bertukar ilmu dan pengalaman, menciptakan ikatan yang kuat yang melampaui sekat-sekat geografis.

Dahliana optimis, dari ajang ini akan lahir bibit-bibit unggul yang kelak akan menjadi kebanggaan bangsa. “Semoga dari kejuaraan ini muncul bibit-bibit pesilat potensial yang ke depannya siap mengharumkan nama bangsa di mata dunia,” harapnya.

Ucapan terima kasih pun ia sampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung penuh, memastikan acara ini berjalan sukses dan lancar. (Hery Buha Manalu)

Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini