spot_img
BerandaBerita/DaerahTerima Kasih BI, Pertanian Organik Memberi Keuntungan dan Ramah Lingkungan

Terima Kasih BI, Pertanian Organik Memberi Keuntungan dan Ramah Lingkungan

IMG 20201105 111855

Yareli, Ketua Poktan Juli Tani saat Pelatihan Wartawan Ekonomi dan Bisnis Kota Medan, Kamis (5/11/2020), di the Hill Hotel & Resort Sibolangit Deli Serdang. Foto : Hery B Manalu/Kopi Times.



Kopi-Times | Sibolangit : 

Masyarakat dari Kelompok Tani (Poktan), Tani Juli desa Sidodadi Kecamatan Beringin mengakui banyak merasakan perubahan yang cukup signifikan, setelah mereka dibawah binaan BI sejak beberapa waktu lalu. 


Binaan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sumatera Utara telah membawa perubahan dan mind set para petani untuk menerapkan pertanian organik. Masyarakat petani di kelompok Tani Juli mengakui hasil pertanian mereka meningkat. 


“Dengan pertanian organik yang dibina oleh BI, sampai saat ini ternyata hasil pertanian kami terjadi peningkatan. Kita saat ini sudah menerapkan pertanian organik. Dengan binaan BI, desa kami juga sudah memiliki Mini Lab.,  maka penggunaan pupuk kompos  akan lebih maksimal yang diikuti hasil pertanian yang lebih meningkat”, sebut Yareli, Ketua Kelompok Tani Juli dihadapan para jurnalis saat pelatihan wartawan ekonomi dan bisnis kota Medan yang dilakukan Bank Indonesia Kamis (5/11/2020) di the Hill Hotel & Resort Sibolangit Deli Serdang.


Keuntungan penggunaan pupuk organik, lanjut Yareli, selain ramah lingkungan juga menghemat biaya produksi. Bagaimana hal itu dapat terjadi, jelas sekali bahwa penggunaan pupuk organik ini sangat menguntungkan dalam hal pembiayaan.


Jika kita menggunakan pupuk organik dari hasil kotoran ternak. Kita tidak harus mengeluarkan biaya untuk membeli pupuk. Berbeda jika kita menggunakan pupuk kimia yang tentu harus kita beli, meskipun ada subsidi dari pemerintah, namun tetap saja kita akan mengeluarkan dana untuk hal itu.


Penggunaan pupuk organik atau pupuk hayati ini sangat ramah terhadap lingkungan. Karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat merusak tanah. Selain itu juga aman bagi kesehatan kita. Menggunakan pupuk organik secara terus-menerus akan membuat tanah semakin subur sehingga lingkungan juga akan menjadi sejuk dan segar.


Pupuk organik mampu menjaga kualitas kesuburan tanah. Organisme dan zat-zat penting dalam tanah akan semakin baik. Lahan akan menjadi lebih subur, memiliki unsur hara yang tinggi dan dapat digunakan secara jangka panjang dalam pertanian dan perkebunan.


Yareli juga menjelaskan, sampai saat ini dari 32 hektar lahan, sudah berkisar 5 hektar menggunakan tanaman organik.  Untuk mengubah mindset petani ini, kita butuh waktu untuk merubah mereka beralih menjadi petani organik. Kita membutuhkan waktu selama 3 tahun untuk memperbaikan lahannya dari tahun 2017 hingga kini. Dan sejauh ini yang sudah ikut masuk ke kelompok petani kita, di Tani Juli itu sudah ada sampai 105 anggota”, sebut Yareli.


Bagi kami Kelompok Tani Juli sejauh ini sudah merasakan banyak perkembangan yang positif dari capaian hasil pertanian. Anggota kelompok Tani Juli mendapatkan banyak kemajuan setelah dibawah Binaan Bank Indonesia, hasilnya cukup meningkat.


Saat ini Poktan  Tani Juli  sudah memiliki Sub Terminal Agri (STA) Bisnis, Learning Center, dan Mini Lab. Menjadi tempat Study Banding dari Paluta (1500 peserta), Langkat (800 peserta), dari Kalimantan Barat Papak Bharat dan dari Sulawesi. Dengan adanya Mini Lab., poktan  Tani Juli memproduksi pupuk organik selama ini 14 hari menjadi cepat, hanya 24 jam.


“Kalau sebelumnya hasil yang kami terima itu secara konvensional di poktan Tani Juli melakukan budidaya penanaman cabe itu hasilnya 10 ton per hektar. Tapi setelah adanya binaan dari BI Ini sejak tanggal 31 Mei 2017 itu, terjadi peningkatan hasil yang cukup signifikan hasilnya bisa sampai 21 ton per hektar, terima kasih BI, pertanian organik memberi keuntungan dan ramah lingkungan”, sebut Yareli haru.(Red) 




TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini