Kopi Times | Medan :
​Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah. Perkembangan Nilai Tukar 31 Juli – 4 Agustus 2023.
Melalu siaran persnya BI menyebutkan rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.180 per dolar AS. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,27%. DXY[1] menguat ke level 102,59. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 4,175%. Pada pagi hari Jumat, 4 Agustus 2023
Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.145 per dolar AS. Yield SBN 10 tahun naik ke 6,29%. Aliran Modal Asing (Minggu I Agustus 2023)
Premi CDS Indonesia 5 tahun sebesar 73,57 bps per 28 Juli 2023 naik menjadi 78,86 bps per 3 Agustus 2023.
Berdasarkan data transaksi 31 Juli – 3 Agustus 2023, BI mengunggkapkan nonresiden di pasar keuangan domestik rupiah, beli neto Rp5,33 triliun terdiri dari beli neto Rp1,90 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp3,43 triliun di pasar saham.
Selama tahun 2023, perkembangan stabilitas rupiah berdasarkan data setelmen s.d. 3 Agustus 2023, nonresiden beli neto Rp93,62 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp16,86 triliun di pasar saham.
BI juga menyebutkan komitmen aksn terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas. BI mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut. (***Hery Buha Manalu)
