Oleh : Muhammad Alvito Fahriza, Mahasiswa Program Studi Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB
Komunikasi visual secara umumnyamenyampaikan pesan menggunakan media visual, seperti gambar, warna, dan tipografi. Komunikasi visual seringkali kita lihat pada kehidupan sehari-hari seperti poster makanan, iklan layanan, banner suatu tempat, dan masih banyak lagi. Tetapi masih banyak masyarakat yang belum paham dengan apa yang akan di sampaikan dari komunikasi visual tersebut.
Dalam kasus sehari hari yang dapat kita lihat seperti baliho ucapan selamat kepada atlet yang telah meraih penghargaan, tetapi ada foto pejabat yang fotonya lebih besar, bahkan menutupi foto atlet yang menang. Apakah efektif pesan yang di sampaikan kepada audiens pada baliho tersebut atau pejabat tersebut hanya ingin tenar.
Contoh lainnya seperti poster makanan kerasukan ceker. Dengan font yang terlihat horor dan memliki gambar yang terlihat seram, apakah audiens tertarik dengan hal tersebut atau sebaliknya. Dengan adanya peran komunikasi visual dalam penyampaian pesan, dapat membantu audiens untuk lebih kritis dalam analisis.
Menurut Kumparan, komunikasi visual secara umum adalah proses penyampaian informasi atau pesan dengan media yang bisa dilihat. Di zaman modern ini banyak orang yang memanfaatkan media untuk berkomunikasi dan memberi informasi. Informasi yang sudah banyak bertebaran di media digital umumnya memakai visual yang menari dan mudah dipahami. Dengan begitu maka akan terjadi komunikasi visual antara si pemberi informasi dan penerima informasi karena pesannya sudah tersampaikan.
Menurut Lester (2020), Komunikasi visual adalah segala bentuk pesan yang menstimulan indra penghlihatan yang dipahami oleh orang yang menyaksikannya. Menurut Cenadi (1999), Bidang komunikasi visual merupakan sebuah rangkaian dari memadukan elemen visual, huruf, dan citra yang harmonis sebagai salah satu bentuk Bahasa komunikasi secara visual yang di tujukan pada kelompok atau individu sasaran tertentu.
Komunikasi Visual biasanya memiliki arti yang dapat di sampaikan terhadap audiens, tapi jika audiens tidak paham dengan pesan yang disampaikan, dimungkinkan ada salah dalam isi desain maupun teks yang disampaikan. Secara pewarmaan, font, tipografi, dan elemen visual yang di input dalam desain, kita perlu mencari layout yang pas dan menyesuaikan isi pesan yang di sampaikan agar tidak membuat salah maskud kepada audiens.
Peran komunikasi visual sangat membantu agar pesan yang di sampaikan dengan baik dan juga masyarakat paham dengan isi hal tersebut. Menurut Sribu, ada 9 cara untuk mendesain dengan baik :
1. Pastikan Ada Fokus Utama.
2. Gunakan Kontras Warna untuk Menarik Perhatian.
3. Pilih Font yang Mudah Dibaca.
4. Manfaatkan Ruang Kosong.
5. Pastikan Tata Letak Tertata Rapi.
6. Tambahkan Elemen Visual yang Menarik.
7. Sampaikan Pesan Secara Singkat & Padat.
8. Gunakan Call-to-Action yang Jelas.
7 tips dan trik untuk membuat desain grafis yang menarik:
1. Pilih Warna dengan Cermat
Gunakan warna utama yang mencolok, padukan dengan warna pelengkap agar desain terlihat harmonis.
2. Gunakan Font yang Menarik
Pilih jenis huruf yang sesuai dengan tema desain, atur ukuran dan warnanya agar mudah dibaca dan menarik.
3. Atur Tata Letak dengan Baik
Gunakan pola grid agar desain lebih rapi, beri jarak yang cukup agar elemen-elemen tidak terlihat berantakan.
4. Tambahkan Efek Visual yang Menarik
Gunakan efek seperti bayangan atau transparansi untuk memberikan dimensi dan mempercantik tampilan.
5. Gunakan Gambar dan Ilustrasi Berkualitas
Pilih gambar dengan resolusi tinggi dan ilustrasi yang sesuai agar desain terlihat profesional.
6. Jaga Konsistensi Desain
Gunakan gaya, warna, dan font yang sama di seluruh desain agar terlihat serasi dan tidak membingungkan.
7. Pilih Software yang Tepat
Gunakan aplikasi seperti Adobe Photoshop atau Illustrator untuk hasil yang lebih maksimal dan profesional.
Komunikasi visual adalah proses penyampaian pesan melalui media visual seperti gambar, warna, dan tipografi. Tujuannya adalah menyampaikan informasi secara efektif kepada audiens. Namun, tidak semua komunikasi visual berhasil. Contohnya, baliho dengan foto pejabat yang lebih menonjol daripada atlet atau poster makanan dengan desain menyeramkan, menunjukkan pesan bisa salah dipahami atau tidak efektif.
Agar komunikasi visual berhasil, desain harus mempertimbangkan prinsip-prinsip seperti fokus utama yang jelas, kontras warna, font mudah dibaca, tata letak rapi, dan pesan singkat. Elemen visual juga harus harmonis dan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. Misalnya, desain promosi makanan harus menggunakan gambar menggugah selera dan warna cerah, sementara pesan serius memerlukan desain sederhana dan profesional.
Di era digital, komunikasi visual semakin penting, terutama di media sosial, website, dan video. Desain yang baik dan sesuai prinsip komunikasi visual akan memastikan pesan tersampaikan dengan jelas dan tepat sasaran, sekaligus membangun citra positif. Dengan memahami kebutuhan audiens dan mengikuti tren desain, komunikasi visual dapat menjadi alat efektif untuk menyampaikan pesan, membangun kesadaran, dan menginspirasi perubahan.(Red/*)
Daftar Pustaka
Andhita, P. R., Sos, S., & Kom, M. I. (2021). Komunikasi Visual (Vol. 1). Zahira Media Publisher.
Suharto Cenadi, C. (2004). ELEMEN-ELEMEN DALAM DESAIN KOMUNIKASI VISUAL. Nirmana, 1(1).
Kusnadi, E. (2021). PERAN GRAPHIC DESIGNER DALAM MEMPROMOSIKAN BRAND EVERFRESH. Jurnal Pariwara Vol. I No.1 Januari
2021.
Meggs, P. B., & Purvis, A. W. (2016). Meggs’ history of graphic design. John Wiley & Sons.
Suyanto, M. (2004). Aplikasi desain grafis untuk periklanan. Penerbit Andi.