Gambar Ilustrasi Pin Emas Anggota DPRD Foto : ist |
Kopi-times.com | Medan :
Setiap anggota DPRD Sumatera Utara akan mendapatkan dua jenis pin emas. Sekwan DPRD Sumut menganggarkan dua ratus pieces pin emas untuk 100 anggota DPRD Sumut periode 2019-2024. Anggaran yang dikucurkan untuk pin emas itu mencapai Rp. 1,150.000.000 di APBD Tahun Anggaran 2019. Sampai saat ini, Sekretariat DPRD melalui pemenang proyek masih dalam proses pembuatan.
Kepala Subbagian (Kasubbag) Perlengkapan Sekretariat DPRD Sumatera Utara, Irianto, menjawab wartawan diruang kerjanya, Rabu (18/9/2019) siang mengatakan bahwa pengadaan pin emas berlogo atau berlambang DPRD selalu diberikan kepada anggota dewan periode baru.
“Iya, setiap periode atau anggota DPRD Sumatera Utara dilantik, pengadaan pin emas itu selalu dianggarkan, anggaran pin emas untuk tahun ini dalam DIPA anggaran Rp 1.150.000.000,” kata Irianto.
Dilansir dari Tagar.id, Kepala Subbagian (Kasubbag) Perlengkapan Sekretariat DPRD Sumatera Utara, Irianto, menyebutkan
proses tender pin Emas ini dibuka melalui online. Setiap anggota DPRD Sumatera Utara akan mendapatkan dua jenis pin emas dengan kadar emas sebanyak 80 persen. Ada ukuran besar dan kecil. Masing masing pin berbeda beratnya, begitu juga dengan anggarannya.
“Kalau untuk yang besar 10 gram, yang kecil 6 gram. Anggaran dalam DIPA, untuk yang besar Rp 7,5 juta dan kecil Rp 4 juta. Akan tetapi, dalam kontrak dan penawaran terkoreksi berbeda, untuk yang besar Rp 6.726.000, sedangkan yang kecil Rp 4.020.000,” terang Irianto.
Menurut dia, kenapa dianggarkan dua pin emas untuk setiap anggota DPRD Sumatera Utara, karena merupakan perlengkapan pakaian dinas yang juga dianggarkan.
“Ada dua pakaian juga dianggarkan untuk anggota dewan, makanya pin emasnya dua. Satu untuk pakaian dinas lengkap atau PDL dan satu lagi untuk pakaian sipil harian atau (PSH). Pin emas itu direncanakan Kamis 31 Oktober 2019 selesai pengerjaannya, setelah itu barulah akan kita bagikan kepada anggota dewan,” katanya.
Menyangkut proses tender pengadaan pin emas dimaksud, Irianto mengaku bahwa itu bukan ranahnya. “Kalau proses tender, itu bukan bagian saya, setahu saya tender dibuka melalui online, untuk menentukan siapa pemenang juga melakui online, ada unitnya yaitu unit kerja pengadaan barang dan jasa,” tandas dia. (Red)