 |
| Wisuda XIII, STT Paulus Medan Sabtu (31/8/2019) Royal Room, Hotel Danau Toba Internasional Jalan Imam Bonjol Medan Foto : Hery Buha Manalu/Kopitimes |
Kopi-times.com | Medan :
Sekolah Tinggi Theologia (STT) Paulus Medan mewisuda 62 sarjana (program Doktoral, Magister dan Sarjana) menjadi pribadi yang produktif (Be Produktive), Sabtu (31/8/2019) Royal Room, Hotel Danau Toba Internasional Jalan Imam Bonjol Medan.
Dalam wisuda ke XIII ini, Ketua STT Paulus Medan, Dr. Parluhutan Manalu, M.Th, MM, mengingatkan agar para wisudawan berkarya dan produktif. Menurutnya istilah produktif dimaknai dalam bingkai mandat spiritual. Lulusan STT Paulus Medan harus berkarya dan berbuah menjadi pribadi yang produktif serta bermanfaat bagi Allah, Gereja, dunia pendidikan masyarakat umum bangsa dan negara kesatuan Repoblik Indonesia.
“Puji Tuhan, sejalan dengan Nawacita Pemerintah RI yang disimpulkan dalam kata kerja, kerja, kerja. Maka STT Paulus juga menetapkan tema wisuda yang ke XIII “Be Productive”. Kata Produktif berasal dari kata benda produksi yang artinya hasil, penghasilan barang-barang yang dibuat atau dihasilkan. Dalam konteks Keluarga Besar STT Paulus Medan kita bukanlah penghasil barang-barang yang banyak, Dr. Chris Marantika Th.D pernah mengatakan bahwa ada dua mandat ilahi yang diberikan kepafa umat manusia pertama mandat Kultural dan kedua adalah mandat Spiritual”, sebut Parluhutan Manalu.
Mandat kultural adalah mandat yang diberikan kepada manusia awam untuk mengisi pembangunan dan mengatur alam semesta ini ke arah yang lebih baik.
Sedangkan mandat spiritual adalah mandat yang diberikan kepada hamba-hamba Tuhan yang menurut saya adalah pendeta dan guru yang dalam istilah kampus disebut Prodi PAK dan Prodi Theologia.
“Be Produktive” yang dimaknai dalam bingkai mandat spiritual. Produktif yang ada kaitannya dengan profesionalisme kita sebagai alumni STT Paulus Medan. Tahun ini kita mendapat berita dari para alumni bahwa mereka tidak ada yang pengangguran. Lulusan SI PAK menjadi guru baik dikalangan sekolah-sekolah swasta maupun negeri. Lulusan S1 Theologia kita dipakai oleh berbagai denonasi sampai permintaan berbagai gereja belum bisa terpenuhi. Lulusan S2 memenuhi seluruh STT yang ada dii Sumatera Utara. Lulusan S3 kita habis dan bahkan kurang untuk memenuhi kuota disalah satu perguruan Tinggi Negeri.
Terbanglah Setinggi-tingginya
Parluhutan Manalu menyebutkan STT Paulus Medan tidak ragu melepaskan para wisudawan untuk terbang tinggi mengarungi langit biru dan samudera yang luas pada tugas dan pelayanan di masyarakat, maka terbanglah setinggi-tingginya dalam berkarya.
“Hadirin yang saya muliakan dan para alumni yang saya banggakan, lembaga ini telah mempersiapkan anda sesuai dengan waktu yang dibutuhkan oleh usia prodi anda untuk menjadi seorang alumi yang produktif”, sebut Parluhutan Manalu.
Untuk alumni S1 PAK/Theologia, untuk alumni S2 Teologi PAK/Theologia dan alumni S3 anda sudah diberi sayap terbang. Sayap bukan sekedar sayap seperti sayap layang-layang yang jikalau kena hujan hancur dan tidak bisa terbang lagi.
“Oleh karena itu kami tidak kuatir melepaskan anda untuk terbang tinggi mengarungi langit biru dan samudera yang luas, karena kami telah menempa sayap anda untuk tugas-tugas mulia itu. Doa kami terbanglah setinggi-tingginya, tunjukkan karyamu itu kepada Allah kita sebagai persembahan harum yang memuliakan namanya”, sebut Parluhutan Manalu.
Jangan Demi Kasih, Kejujuran Akademis Terabaikan
Sementara itu dalam orasi ilmiah dihadapan para civitas akadmika STT Paulus Medan, Binsen Samuel Sijabat, Ed.D.,Ph.D dari Persekutuan Antar Sekolah Tinggi Teologi Injili di Indonesia (PASTI) memaparkan tentang beragam dimensi hidup yang berbuah dalam Injil Johannes.
Johannes 15 :16 (Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKu diberikan kepadamu).
Dimensi hidup berbuah yang dimaksudkan Tuhan Yesus dalam mengelola pendidikan Tinggi Theologi, para dosen dan para tenaga kependidikan pun patut berbuah dalam arti terus setia melakukan tugas berlandaskan kasih dan kebenaran.
“Jangan demi kasih maka kebenaran dan kejujuran akademis terabaikan. Jangan pula demi kebenaran dan kejujuran akademis, kasih karunia dikesampingkan. Keduanya harus berjalan seimbang seperti rel kereta api yang mampu membawa para penumpang sampai di tempat tujuan”, sebut Binsen S. Sijabat.
Oleh sebab itu pendidikan teologi patut menuntun mahasiswa bertumbuh dalam pengenalan kepada Tuhan Yesus. Dalam memelihara dan meningkatkan kualitas pelayanan perguruan tinggi sesuai tuntunan UU Perguruan Tinggi (No. 12 Tahun 2012), Standar Nasional Perguruan Tinggi (No.44 Tahun 2025), dan Sistem Penjaminan Mutu Internal (melalui akreditasi BAN PT), para dosen dan tenaga pendidikan patutlah tetap menikmati relasi akrab dengan Tuhan Yesus dan Sang Guru Agung.
Demi syukur dan kemuliaan kepada Tuhan Yesus, para dosen dan tenaga pendidikan bersama-sama mewujudkan tridarma perguruan tinggi teologi, sehingga semakin berkualitas dalam aspek pendidikan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Dalam kesempatan yang berbahagia ini, Bapa di dalam Tuhan Yesus Kristus, dan oleh Roh Kudus akan memberkati dosen, tenaga pendidikan, pengurus yayasan, pemimpin gereja, orang tua atau wali serta seluruh wisudawan, bagi kehidupan yang berbuah dalam beragam dimensi mengarungi perjalanan ke depan yang penuh tantangan, Tuhan Yesus Sang Guru Agung yang selalu berjalan di belakang, di tengah dan di depan kita kiranya dipermuliakan.” Tutup Binsen Samuel Sijabat,
Acara wisuda berjalan dengan hikmad, sebelumnya dibuka dengan renungan kotbah oleh Pdt. Dr. Irwanto Berutu, M. Th Acara wisuda ini dihadiri keluarga wisudawan, alumni STT Paulus Medan Dr. Arnot Napitupulu, Mpd.K yang saat ini menjabat Kabid Bimas Kristen Departemen Agama Tkt I Provinsi Sumatera Utara dan para undangan lainnya. (Red/Hery Buha Manalu)
