Puluhan mahasiswa yang tergabung Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Nusantara Koordinator Sumatra Utara (Sumut) melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Sumut terkait penolakan RUU Omnibus Low Cipta Kerja, Kamis (23/7/2020
Foto : Ist
Kopitimes | Medan :
Puluhan mahasiswa yang tergabung Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Nusantara Koordinator Sumatra Utara (Sumut) melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Sumut terkait penolakan RUU Omnibus Low Cipta Kerja, Kamis (23/7/2020).
Mahasiswa merasa bahwa Omnibus Low bisa berdampak dalam merugikan pekerjaan karena memperpanjanng jam kerja dan lembur menetapkan upah minimum yang semakin rendah menghilangkan hak-hak pekerja perempuan dan merugikan petani non perusahaan bermodal besar karena justru mendorong impor bahan pangan dan monopoli unit usaha dan ekspor bibit unggul tanaman.
Pimpinan aksi Ridho Almasyah menyampaikan tuntutan mereka untuk tetap menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja.Tolak seluruh RUU yang tak pro rakyat.
Meminta pemerintah menjamin kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan. Stop perampasan ruang hidup yang dilakukan negara atas nama pembangunan. Revolusi pendidikan dengan menerapkan pendidikan gratis. Berikan hak berpendapat dan berserikat sepenuhnya kepada rakyat.Tarik militer di tanah Papua dan Mosi tidak percaya pada DPR/MPR RI.
Tidak berselang wakil ketua DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani menjumpai para pengujuk rasa. Namun justru mahasiswa semakin memanas karena menolak penyataan sikap karena mewakili lembaga. Namun mahasiswa tetap mendesak dan tidak menerima.
Terlihat para unjuk rasa sempat memblokade jalan dengan membakar ban di depan gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol, Medan Meski begitu arus lalu lintas di titik nol Kota Medan itu tetap lancar.
Apabila tuntutan para mahasiswa tidak dipenuhi maka kami akan melakukan unjuk rasa besar-besaran kembali. (Gea)
