Kopi-times.com | Deli Serdang :
Dalam rangka mendukung produktifitas pertanian dan stabilisasi harga komoditas serta memberikan pengaruh terhadap inflasi yang mendukung ketahanan pangan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara meresmikan Laboratorium Mini (Mini Lab) MA-1. BI memberikan bantuan dan pendampingan kepada masyarakat kelompok petani (Poktan) Tani Juli, Senin (30/9) di Desa Sidodadi, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang.
Wiwiek Sisto Widayat, Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia, menyebutkan BI sebagai Bank Sentral memiliki visi untuk mencapai nilai inflasi yang rendah ditunjukkan melalui kestabilan harga suatu komoditas. Tak lupa disebukan pentingnya sinergi yang baik antara Pemerintah Daerah dan BI dan harus terus terjalin dalam mendukung perekonomian nasional.
“Dalam hal ini, BI telah melakukan pembinaan berupa pemberian bantuan teknis atau pelatihan, demplot, serta bantuan saprodi yang diperlukan masyarakat. Untuk mendukung program pendampingan tersebut, BI telah melakukan pelatihan-pelatihan antara lain seperti, Pelatihan Budidaya Good Agriculture Practise Cabai Merah berbasis organik, Pelatihan pengelolaan pupuk organik, Pelatihan pengelolaan pakan ternak”, papar Wiwiek Sisto Widayat.
BI juga sejauh ini telah melakukan pendampingan berupa pelatihan pengendalian hama dan penyakit tanaman, studi banding manajemen Sub Terminal Agribisnis (STA) di
Payakumbuh Sumatera Barat, Manajemen keuangan dan Penguatan Kelembagaan, Kelompok, Pelatihan Young Agripreneur dan Boothcamp, serta, Sekolah cuaca dan iklim.
Payakumbuh Sumatera Barat, Manajemen keuangan dan Penguatan Kelembagaan, Kelompok, Pelatihan Young Agripreneur dan Boothcamp, serta, Sekolah cuaca dan iklim.
Selain bantuan teknis, Wiwiek Sisto Widayat juga menyebutkan Kantor BI (Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara) melalui PSBI juga telah memberikan bantuan pada Kelompok “Juli Tani” berupa 1 unit Mini Traktor, 1 unit Hand Tractor tipe Cultivator, 1 unit Hand Tractor tipe Rotary, 1 unit Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO), Gedung STA (Sub Terminal Agribisnis).
“Dan pada hari ini yang kita resmikan bantuan dalam bentuk bangunan mini lab MA.11 yang kita resmikan dan serahkan kepada Kelompok Tani “Juli Tani” pada hari ini”, tambahnya.
Menurutnya, MA.11 atau Microba Alfa 11, berfungsi sebagai bahan untuk merombak jenis bahan organik (dekomposer). Digunakan untuk memfermentasi bahan limbah menjadi pupuk dalam waktu 24 jam. Selain itu, formula MA.11 juga dapat digunakan untuk pembuatan pakan dalam bentuk konsentrat ternak.
“Kami sangat berharap kehadiran bangunan mini lab MA.11
dapat memproduksi MA.11 sendiri dalam rangka meningkatkan
produktivitas cabai merah, meningkatkan kesejahteraan bagi para petani dari hasil penjualan cabai merah dan dapat membantu pemasokan MA.11 bagi petani lainnya, sehingga dapat mengurangi biaya bagi petani yang selama ini membeli MA.11 dari Semarang dengan harga sebesar Rp70.000,-/botol”, sebut Wiwiek Sisto Widayat. (Red)
dapat memproduksi MA.11 sendiri dalam rangka meningkatkan
produktivitas cabai merah, meningkatkan kesejahteraan bagi para petani dari hasil penjualan cabai merah dan dapat membantu pemasokan MA.11 bagi petani lainnya, sehingga dapat mengurangi biaya bagi petani yang selama ini membeli MA.11 dari Semarang dengan harga sebesar Rp70.000,-/botol”, sebut Wiwiek Sisto Widayat. (Red)