Ibrahim dan Azka Subhan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Sumut pada kegiatan Bincang Bareng Media Selasa (26/7/2022) di Medan/Foto : ist /kopitimes
Kopi Times | Medan :
Perbaikan ekonomi domestik berlanjut, namun demikian dampak perlambatan Ekonomi Global perlu tetap diwaspadai. Ketegangan geopolitik Rusia Ukrania telah mempengaruhi meluasnya kebijakan proteksionisme, terutama pangan.
“Tekanan inflasi global terus meningkat seiring dengan tingginya harga komoditas akibat berlanjutnya gangguan rantai pasokan sejalan dengan ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina yang terus berlangsung serta meluasnya kebijakan proteksionisme, terutama pangan”, sebut Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPw BI Sumut), Ibrahim didampingi Azka Subhan pada kegiatan Bincang Bareng Media Selasa (26/7/2022) di Medan,
Perekonomian global diprakirakan tumbuh lebih rendah dari proyeksi sebelumnya, di tengah meningkatnya risiko stagflasi dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Berbagai negara merespons peningkatan inflasi dengan pengetatan kebijakan moneter yang agresif menahan pemulihan ekonomi.
“Berbagai negara, terutama Amerika Serikat (AS) merespons peningkatan inflasi tersebut dengan pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif sehingga menahan pemulihan ekonomi dan meningkatkan risiko stagflasi”, sebut Ibrahim.
Pertumbuhan ekonomi berbagai negara, seperti AS, Eropa, Jepang, Tiongkok, dan India, diprakirakan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang disertai dengan peningkatan kekhawatiran resesi di AS.
Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi global pada 2022 diprakirakan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 3,5% menjadi sebesar 2,9%.
Ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi dan mengakibatkan terbatasnya aliran modal asing dan menekan nilai tukar di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dan tetap perlu diwaspadai.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi dan mengakibatkan terbatasnya aliran modal asing dan menekan nilai tukar di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Menurut Ibrahim walaupun perbaikan ekonomi domestik bertumbuh dan diperkirakan masih tetap berlanjut. Namun demikian ekonomi global mengalami perlambatan. Perlambatan ekonomi global ini harus tetap diwaspadai.
“Perbaikan ekonomi domestik diprakirakan terus berlanjut, meskipun demikian, dampak perlambatan ekonomi global itu perlu tetap diwaspadai”, tegas Ibrahim. (Red/Hery B Manalu)