Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut (KPw BI Sumut) Doddy Zulverdi dalam Bincang-Bincang Media secara virtual zoom, Kamis (17/02/2022)
Kopi Times | Medan :
Pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara (Sumut) tumbuh 3,81% (yoy) lebih tinggi dari triwulan III-2021. Kasus Covid-19 yang perlahan menurun dan akselerasi vaksinasi yang terus ditingkatkan berdampak pada mobilitas masyarakat yang lebih tinggi dari triwulan sebelumnya.
Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut (KPw BI Sumut) Doddy Zulverdi didampingi Deputi Kepala BI Provinsi Sumut Ibrahim dalam Bincang-Bincang Media secara virtual zoom, Kamis (17/02/2022).
“Perekonomian Sumut di 2022 ini diperkirakan meningkat secara gradual (bertahap) seiring akselerasi program vaksinasi dan tercapainya target herd immunity. Dari eksternal, perbaikan ekonomi dunia mendorong volume perdagangan seiring masih tingginya harga komoditas utama,” sebut Doddy Zulverdi.
Dari sisi pengeluaran, ekspor mencatat pertumbuhan tertinggi, meskipun lebih rendah dari triwulan sebelumnya.
“Adapun konsumsi RT dan pemerintah meningkat sejalan dengan permintaan yang tinggi menjelang Nataru dan pola konsumsi pemerintah di akhir tahun. Sementara dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian dan perdagangan tetap tumbuh kuat seiring dengan kembali pulihnya permintaan pasca pelonggaran pembatasan mobilisasi dan permintaan yang tinggi karena Nataru,” ujar Doddy Zulverdi.
Ekonomi Sumut pada triwulan I-2022 diproyeksikan lebih tinggi didorong oleh akselerasi vaksinasi yang menjadi game changer pertumbuhan ekonomi baik dari sisi pengeluaran maupun lapangan usaha. Secara bulanan di Sumut pada Januari 2022 mengalami inflasi. Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 5 kota di Sumatera Utara pada bulan ini tercatat 1,03% (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,46% (mtm), harap Doddy Zulverdi.
Realisasi ini lebih tinggi dari nasional yang menunjukkan inflasi sebesar 0,56% (mtm). Inflasi didorong oleh kenaikan harga daging ayam ras dan telur ayam ras, yang banyak didorong oleh peningkatan permintaan seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, dan naiknya harga pakan ternak ayam.
“Inflasi didorong oleh kenaikan harga rokok akibat kenaikan cukai rokok pada awal tahun 2022 yaitu sebesar rata-rata 12%. Secara spasial, seluruh kota IHK tercatat mengalami inflasi. Kota Sibolga mencatatkan inflasi tertinggi di antara 5 kota IHK di Sumatera Utara yaitu sebesar 1,53%,” tegas Doddy Zulverdi.(Red)