Kepala KPw BI Sumut, Soekowardojo Selasa 14/12/2021, dalam Bincang Bareng Media (BBM) menyampaikan komitmen mendukung ekonomi hijau/Foto Kopitimes/Hery B Manalu
Kopi Times | Medan :
Kerusakan lingkungan dan perubahan iklim dapat menimbulkan risiko fisik dan risiko transmisi yang berimplikasi pada stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan, Bank Indonesia akan tetap berkomitmen mendukung transformasi Indonesia dalam menuju ekonomi hijau.
Kepala KPw BI Sumut, Soekowardojo Selasa 14/12 dalam Bincang Bareng Media (BBM) menyampaikan komitmen dan target mengakselerasi perekonomian Indonesia di tahun 2021. Kebijakan makroprudential Bank Indonesia tetap berkomitmen mengaktifkan ketentuan dan space untuk mendukung ekonomi hijau.
“Ekonomi hijau sudah harus kita perhitungkan mulai sekarang. Bahkan kebijakan makroprudential Bank Indonesia. Untuk hal ini beberapa sudah mulai mengaktifkan ketentuan-ketentuan yang mendukung ekonomi hijau.” sebut Soekowardojo.
Memberi ruang dan renuisasi yang lebih mendukung gerakan ekonomi hijau, ” yang apabila mereka memberikan space kepada ekonomi hijau akan mendapat renuisasi yang lebih, misalkan pada saat memberikan kredit pinjaman atau pembiayaan mobil listrik mendapat beberapa kemudahan”, tambahnya.
Menurutnya urgensi pembahasan ekonomi hijau dalam mendorong pemulihan ekonomi agar tetap memperhatikan dampak yang dihasilkan untuk lingkungan.
Diketahui sebelumnya bahwa Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki concern terhadap perubahan iklim dan ekonomi hijau, hal ini didorong oleh kerusakan lingkungan dan perubahan iklim yang dapat menimbulkan risiko fisik dan risiko transmisi yang berimplikasi pada stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan.
“Mengingat ekonomi hijau dapat mendukung keberlangsungan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang, dan pembahasan green economy juga menjadi salah satu topik yang akan dibawakan dalam presidensi Indonesia di G20 pada 2022 mendatang”, sebut Soekowardojo dalam acara BBM akhir tahun 2021 di Bel Mondo Cafe Medan. (Red/Hery B Manalu)