Kopi Times | Medan :
Mengikuti gaya hidup ramah lingkungan Bank Indonesia (BI) lmengajak memahami dampak dari perubahan iklim. Isu perubahan iklim ini sangat penting,
– Data BMKG tahun 2020, Indonesia mengalami tren kenaikan suhu sekitar 0,03 derajat celcius per tahun.
– Risiko bencana yang ditimbulkan dari perubahan iklim.
– Biaya makroekonomi dari dampak perubahan iklim cukup signifikan.
Dengan isu yang dihadapi, penerapan gaya hidup ramah lingkungan bisa berdampak besar pada pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan, pemanfaatan sumber daya secara efisien, kesehatan dan kesejahteraan kita ke depan.
Bank Indonesia berupaya untuk mendukung praktik hijau dan produk ramah lingkungan, salah satunya melalui pengembangan UMKM Hijau berdasarkan 3 pilar utama, yakni:
(1) Penerapan praktik ramah lingkungan;
(2) Rantai nilai usaha ekonomi sirkular;
(3) Inklusi keuangan.
Penerapan ketiga pilar tersebut ditujukan untuk meningkatkan penerapan praktik UMKM zero waste, penerapan ekonomi sirkuler, akses pembiayaan, dan mewujudkan ekonomi yang lebih efisien.
Selain itu, BI juga mendorong transformasi UMKM hijau melalui Kajian Model Bisnis Pengembangan UMKM Hijau dan framework kebijakan pengembangan UMKM yang mengklasifikasikan praktik hijau menjadi 3 tahapan yaitu:
– Eco-adopter
– Eco-entrepreneur
– Eco-innovator
Dari sisi kebijakan, Bank Indonesia mendorong terciptanya pembiayaan berwawasan lingkungan (green financing), diantaranya melalui:
1.Penerbitan Green Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM)
2.Mengembangkan instrumen pasar uang hijau
Dengan mulai lebih mencintai lingkungan kita, supaya buminya terjaga, perekonomian semakin sejahtera. (Red/***Hery Buha Manalu)
