Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI Provinsi Sumatera Utara, Doddy Zulverdi, Selasa (31/5/2022) menyebutkan, perbaikan ekonomi domestik terus berlanjut/Foto : Hery B Manalu/Kopitimes
Kopi Times | Medan :
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI Provinsi Sumatera Utara, Doddy Zulverdi, Selasa (31/5/2022) menyebutkan, perbaikan ekonomi domestik terus berlanjut ditopang oleh menguatnya permintaan domestik.
“Perbaikan ekonomi domestik terus berlanjut ditopang oleh menguatnya permintaan domestik dan tetap kuatnya ekspor. Pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I-2022 tetap kuat yakni 5,01% (yoy) dan secara keseluruhan tahun 2022 diprakirakan tetap berada dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 4,5-5,3%, lebih tinggi dari tahun 2021.” sebut Doddy pada Bincang Bareng Media (BBM) Selasa (31/5/2022) di Medan.
Perbaikan ekonomi dunia berlanjut namun berisiko lebih rendah dari prakiraan sebelumnya. Berlanjutnya ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina, implementasi kebijakan zero Covid-19 di Tiongkok, dan percepatan normalisasi kebijakan moneter di berbagai negara berdampak pada deselerasi pertumbuhan ekonomi global.
Menurut Doddy harga komoditas global masih meningkat memberikan tekanan pada inflasi global.
“Percepatan normalisasi kebijakan moneter oleh berbagai negara maju dan berkembang juga berdampak pada peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global. Harga komoditas global yang masih meningkat juga turut memberikan tekanan pada inflasi global”, sebutnya.
Berbagai indikator terkini seperti pertumbuhan penjualan eceran dan mobilitas masyarakat mencerminkan aktivitas konsumsi dan perekonomian yang terus membaik.
Ke depan, tekanan inflasi diprakirakan masih berlanjut sejalan dengan meningkatnya harga energy dan komoditas global, sehingga koordinasi dengan Pemerintah melalui TPIP dan TPID perlu terus diperkuat.
Sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional, perekonomian Sumatera Utara juga tetap tumbuh positif. Pada triwulan I-2022, ekonomi Sumatera Utara tumbuh 3,90% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya.
Pulihnya ekonomi masyarakat menjadi faktor pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan I-2022, selain low based effect pada tahun sebelumnya. Dari sisi pengeluaran, ekspor mencatat pertumbuhan tertinggi, dan secara net tumbuh mencapai 4,07% (yoy).
Sementara dari sisi lapangan usaha, sektor perdagangan mengalami pertumbuhan tertinggi dan terdapat dua sumber pertumbuhan baru ekonomi yaitu sektor transportasi dan jasa keuangan.
Doddy juga memaparkan indikator ekonomi hingga hasil liaison Bank menunjukkan perbaikan dan indikasi perekonomian yang tetap tumbuh.
“Beberapa indikator ekonomi di Sumatera Utara seperti hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), Survei Penjualan Eceran (SPE), hingga hasil liaison Bank Indonesia terus menunjukkan perbaikan dan mengindikasikan perekonomian yang akan tetap tumbuh”, terang Doddy.
Optimisme berlanjutnya pemulihan ekonomi juga terlihat dari perkembangan penyaluran kredit yang meningkat didukung dengan risiko kredit yang membaik.
Perekonomian Sumatera Utara Tahun 2022 diprakirakan lebih tinggi dari Tahun 2021. Perekonomian Sumatera Utara tahun 2022 diprakirakan tumbuh lebih tinggi dengan kisaran 3,5-4,3%.
Namun konflik geopolitik yang masih terus belanjut menjadi hal yang perlu diwaspadai.
“Konflik geopolitik yang masih terus belanjut dan koreksi Purchasing Manager’s Index (PMI) negara mitra dagang utama seperti Tiongkok, USA, dan Uni Eropa menjadi hal yang perlu diwaspadai. Namun demikian, kian pulihnya mobilitas dan membaiknya daya beli akan mendorong konsumsi masyarakat”, terang Doddy. (Red/Hery B Manalu)