Â
Â
Kopi Times | Medan :Â
Pertumbuhan ekonomi nasional selama tahun 2022 diprakirakan tetap berada dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 4,5-5,3% dengan tendensi bias atas di didukung terus membaiknya indikator terkini.Â
Â
Â
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara selama tahun 2022 juga akanterus tumbuh dan diprakirakan lebih tinggi dari tahun 2021 dengan kisaran 4,1-4,9% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada tahun 2023 diperkirakan tertahan meski masih kuat yakni berkisar 3,9%-4,7% (yoy).Â
Â
Â
Demikian dikemukakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Doddy Zulverdi, saat Bincang-Bincang Media (BBM) Desember 2022 secara luring dan daring, Selasa (27/12/2022). Menurutnya, hal ini sejalan dengan perkiraan risiko resesiyang tinggi di beberapa negara, termasuk AS dan Eropa yang berpotensi berdampak pada pelemahan kinerja net ekspor.
Â
Â
Pada bulan November, tingkat inflasi Sumatera Utara mencapai 5,03% (yoy) lebih rendah dibandingkan Nasional dan Sumatera yangdidorong oleh penurunan harga bahan pangan terutama cabai merah, bawang merah, ikan dencis, dan ikan tongkol/ikan ambu-ambu.
Â
Â
“Adapun laju inflasi tahun 2022 diprakirakan meningkat lebih dari sasaran inflasi 3,0±1%, sejalan dengan akselerasi permintaan,penyesuaian harga energi RT, serta meningkatnya harga bahan pangan. Meski demikian, diperkirakan laju inflasi Sumatera Utara padatahun 2023 lebih rendah dan masuk dalam sasaran inflasi 3,0±1% didukung perbaikan rantai pasokan global dan perbaikan produksibahan pangan di tengah mulai terbatasnya dampak kenaikan harga BBM bersubsidi di awal tahun 2023”, papar Doddy.Â
Â
Â
Sinergi dan koordinasi terus diperkuat melalui TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sumatera Utara penting dilakukan dalam mendukung program pengendalian inflasi melalui strategi 4K.
RDG Bank Indonesia tanggal 21-22 Desember 2022 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI7DRRR sebesar 25 bps.
Â
Â
Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah lanjutan untuk secara front loaded, pre-emptive, dan forward looking memastikanterus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi sehingga inflasi inti tetap terjaga dalam kisaran 3,0±1%.Â
Â
Â
Kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah terus diperkuat untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) di samping untuk memitigasi dampak rambatan dari masih kuatnya dolar AS dan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Â
Â
Menghadapi HBKN Natal dan Tahun Baru, Bank Indonesia melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas inflasi, pemenuhan kebutuhan uang kartal layak edar, dan kesiapan SP Non Tunai.Â
Â
Â
Secara historis, sebagian besar komponen Volatile Food mengalami inflasi pada dua minggu terakhir Desember, sehingga upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersama TPID Sumatera Utara menghadapi Nataru ini salah satunya dengan melakukan sidak pasar dan pasar murah.Â
Â
Â
Selanjutnya untuk menjaga pemenuhan kebutuhan uang kartal layak edar,KPw BI Sumut telah menyediakan sebesar Rp 5,57 T uang rupiah layak edar yang jumlahnya meningkat 12,07% (yoy) dan dapat diakses oleh masyarakat melalui bank umum, BPR, Bank Kas Titipan, maupun kantor Bank Indonesia.Â
Â
Â
Pada kesiapan SP Non Tunai, KPw BI Sumut telah memperluas merchant dan penguna baru QRIS melalui program SIAP QRIS dan mempercepat elektronifikasi pembayaran melalui TP2DD. (Red/ Hery B Mnl)Â