Kopi Times | Medan :
Urgensi pembahasan Green Economy, (Ekonomi Hijau) dalam mendorong pemulihan ekonomi, Bank Indonesia (BI) tetap memperhatikan dampak yang dihasilkan untuk lingkungan.
Kerusakan lingkungan dan perubahan iklim dapat menimbulkan risiko fisik dan risiko transmisi yang berimplikasi pada stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan, Bank Indonesia (BI) tetap berkomitmen mendukung transformasi Indonesia dalam menuju ekonomi hijau.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPw BI Sumut), Ibrahim pada kegiatan Bincang Bareng Media, Selasa (26/7/2022) di Medan, menyampaikan komitmen dan target mengakselerasi perekonomian Indonesia di tahun 2022. Kebijakan makroprudential Bank Indonesia tetap berkomitmen mengaktifkan ketentuan dan space untuk mendukung wujudkan ekonomi hijau.
“Green Economy terkait dengan karbon artinya, industri yang mempunyai atau yang menghasilkan karbon dengan skala lebih besar yang akan dikenakan pajak. Itu yang disebut dengan pajak karbon. Ekonomi hijau sudah harus kita perhitungkan mulai sekarang, bahkan kebijakan makroprudential Bank Indonesia”, sebutnya.
Memberi ruang dan renuisasi yang lebih mendukung gerakan mewujudkan ekonomi hijau, yang memberikan space mendukung ekonomi hijau akan mendapat renuisasi yang lebih, misalkan pada industri-industri yang menggunakan teknologi “Energy Terbarukan”, seperti tenaga matahari (surya), angin dan lainya.
Diketahui sebelumnya bahwa Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki concern terhadap perubahan iklim dan ekonomi hijau, hal ini didorong oleh kerusakan lingkungan dan perubahan iklim yang dapat menimbulkan risiko fisik dan risiko transmisi yang berimplikasi pada stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan.
“Ke depan Bank Indonesia akan memberikan apa yang disebut dengan Green Financing, ada kemudahan. Nah disini peran BI, ada rasio-rasio, ada kemudahan-kemudahan tertentu. Mendorong menjadikan bank-bank punya inisyatif untuk menyalurkan pembiayaan kepada industri yang ramah lingkungan, pemberi kredit, menjadi dan mempunyai insentif untuk menjalankan renuisasi mendukung upaya mewujudkan Green Economy”, sebutnya.
Ekonomi hijau dapat mendukung keberlangsungan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang, dan pembahasan Green Economy juga menjadi salah satu topik yang akan dibawakan dalam presidensi Indonesia di G20 pada 2022 (Red/Hery B Manalu)