Kopi Times | Medan :
Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPwBI Sumut) bersinergy dengan BMPD (Badan Musyawarah Perbankan Daerah) menggelar Talkshow Perlindungan Konsumen dan Diseminasi BI Said pada Selasa (1/10/2024) di Gedung Bank Mandiri Menara, Jalan Pulau Pinang, Medan. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan konsumen di era keuangan digital yang terus berkembang.
Talkshow tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk perbankan, pengusaha, mahasiswa, dan media. Mengingat semakin maraknya kejahatan di sektor keuangan digital, seperti penipuan dan serangan siber, kegiatan ini dianggap penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara melindungi diri dalam bertransaksi secara digital.
Keamanan di Era Keuangan Digital
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumatera Utara, IGP Wira Kusuma, dalam sambutannya menekankan pentingnya keamanan dalam bertransaksi di era digital. “Di era yang serba digital ini, ada banyak risiko yang harus diwaspadai oleh masyarakat, terutama terkait dengan kejahatan siber. Oleh karena itu, literasi masyarakat mengenai keuangan digital perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Menurut Wira Kusuma, salah satu tantangan utama dalam dunia keuangan digital adalah infrastruktur yang belum merata, serta tingkat literasi masyarakat yang masih rendah. Kombinasi dari kedua faktor ini kerap menciptakan celah yang dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan.
“Masyarakat perlu mendapatkan edukasi agar lebih paham mengenai risiko dan cara melindungi diri dalam bertransaksi digital. Ini adalah upaya bersama untuk menekan jumlah kasus kejahatan di sektor ini,” tambahnya.
Sosialisasi perlindungan konsumen keuangan menjadi bagian penting dalam acara ini. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang hak-hak mereka sebagai konsumen di sektor jasa keuangan. Masyarakat sering kali kurang paham tentang perlindungan yang bisa mereka dapatkan ketika menjadi korban kejahatan siber, terutama yang berkaitan dengan transaksi keuangan digital.
Perlu terus mendorong agar masyarakat lebih melek terhadap perlindungan konsumen, karena masih banyak yang belum tahu cara melaporkan atau menangani jika mengalami penipuan di dunia digital.
Peserta talkshow juga diberikan informasi tentang langkah-langkah yang harus diambil apabila menghadapi kasus penipuan keuangan, termasuk bagaimana melapor kepada pihak berwenang dan cara mengamankan data pribadi.
Selain edukasi, acara ini juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi dalam perlindungan konsumen di sektor keuangan digital. Salah satu tantangan utama adalah minimnya kesadaran masyarakat terhadap keamanan data pribadi. Banyak orang masih terbiasa memberikan data penting secara sembarangan di internet, yang kemudian dimanfaatkan oleh oknum untuk melakukan penipuan.
“Kejahatan digital ini bisa terjadi karena masyarakat sering tidak sadar betapa pentingnya menjaga kerahasiaan data pribadi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang hal ini kepada masyarakat luas,” ujar Wira Kusuma.
Solusi yang ditawarkan dalam talkshow ini adalah kolaborasi antara berbagai pihak, mulai dari lembaga keuangan, pemerintah, hingga masyarakat itu sendiri. Edukasi yang berkelanjutan dan pemahaman yang mendalam tentang risiko dan keamanan digital diharapkan dapat mengurangi angka kejahatan di sektor keuangan digital.
Peserta talkshow, baik dari kalangan perbankan, pengusaha, maupun mahasiswa, terlihat sangat antusias mengikuti acara ini. Mereka menyadari bahwa perlindungan konsumen di era digital bukanlah hal yang bisa dianggap sepele, terutama dengan semakin canggihnya modus penipuan.
“Acara ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama karena semakin banyak orang yang beralih ke transaksi digital. Kami jadi lebih tahu bagaimana cara melindungi diri dari penipuan,” kata seorang peserta dari kalangan mahasiswa.
Talkshow ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran dan literasi masyarakat dalam hal perlindungan konsumen. Bank Indonesia Sumatera Utara berkomitmen untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar semakin banyak orang yang paham tentang pentingnya keamanan dalam bertransaksi digital.
Dengan adanya edukasi yang berkelanjutan, diharapkan masyarakat tidak lagi menjadi korban penipuan keuangan digital, serta mampu memanfaatkan layanan keuangan digital dengan aman dan nyaman.(Red/Hery Buha Manalu)