Kopi-times.com | Medan :
Membangun kesadaran konsumen adalah salah satu strategi dalam berbisnis. Brand awareness, merupakan kemampuan calon pembeli atau konsumen untuk mengenali maupun mengingat sebuah merek korporasi. Dalam hal ini bisa meliputi nama, gambar atau logo perusahaan, serta slogan tertentu yang digunakan para pelaku pasar untuk mempromosikan produknya.
Dalam rangka meningkatkan minat korporasi non bank, yang bertujuan untuk dapat menerbitkan Surat Berharga Komersil (SBK), Bank Indonesia mengadakan sosialisasi mengenai peran SBK sebagai sumber pendanaan perekonomian nasional, Jumat pagi, (8/11/2019) di Hotel JW Marriott Medan.
Priyanto Budi Nugroho, Kepala Pengembangan Infrastruktur Kredit dan Pengaturan Pasar Keuangan BI, membuka acara sosialisasi dengan pemaparan mengenai perkembangan ekonomi terkini dan peran SBK mendukung pembangunan nasional.
Pertemuan ini kemudian dilanjutkan dengan paparan mengenai kondisi dan potensi ekonomi Provinsi Sumatera Utara, Priyanto Budi Nugroho mengingatkan awareness pelaku pasar.
“Adanya kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan awareness pelaku pasar bahwa saat ini telah tersedia instrumen pendanaan jangka pendek bernama Surat Berharga Komersial (SBK) yang dapat dimanfaatkan oleh koperasi non bank yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan pendanaan jangka pendek. Commercial Paper, SBK sebagai Instrumen pendanaan korporasi melalui pasar uang”, papar Priyanto Budi Nugroho.
Untuk mendukung penerbitan dan transaksi Surat Berharga Komersial, Bank Indonesia telah melakukan upaya penyempurnaan ketentuan dan peraturan Bank Indonesia dan peraturan anggota dewan gubernur yang antara lain mencakup penerbitan lembaga pendukung pasar SBK Keterbukaan Informasi transaksi SBK manajemen risiko pelaporan serta pengawasan terkait dengan lembaga pendukung.
Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk melakukan harmonisasi regulasi khususnya regulasi yang mengatur lembaga lembaga jasa keuangan.
“Ke depan Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk melakukan harmonisasi regulasi khususnya regulasi yang mengatur lembaga lembaga jasa keuangan yang dapat memanfaatkan SBK sebagai alternatif pendanaan jangka pendek dan juga sebagai investasi”, sebutnya.
BI berharap adanya perkembangan ekonomi terkini dari peran SBK dalam mendukung yang pembangunan nasional. Kegiatan ini dapat meningkatkan awareness pelaku pasar, SBK sebagai instrumen pendanaan bagi perusahaan-perusahaan di Sumatera Utara.
“Melakukan sosialisasi bahwa saat ini telah tersedia instrumen pendanaan jangka pendek, Commercial Paper atau Surat Berharga Komersial (SBK) yang dapat dimanfaatkan oleh korporasi. SBK kini tersedia sebagai potensi dan instrumen pendanaan di Sumatera Utara”, sebutnya.
SBK akan dipengaruhi Brand awareness korporate, sebagai salah satu faktor penting yang dibutuhkan oleh para pelaku usaha membuat suatu keputusan investasi. Tingkatkan brand awarneness, tak bisa dipungkiri bila semakin banyak konsumen yang mengenal brand produk dan korporate, maka semakin besar pula intensitas pembelian yang akan mereka lakukan. Awareness korporate di Sumatera Utara akan mempengaruhi geliat Commercil Paper berupa SBK.
Priyanto juga menyebutkan, BI akan melakukan edukasi kepada investor mendorong pasar SBK. “Bank Indonesia juga akan melakukan berbagai kegiatan sosialisasi dan edukasi menyikapi potensi pasar dan diharapkan dapat membangun atau meningkatkan peluang kesadaran atau awareness pelaku pasar. Kepercayaan dan peluang investor ini akan mendorong berkembangya pasar SBK yang berpotensi dalam mendukung pembangunan nasional”, sebut Priyanto Budi Nugroho, Kepala Pengembangan Infrastruktur Kredit dan Pengaturan Pasar Keuangan BI.(Red)