Rabu, Oktober 9, 2024
spot_img

Buka Mata ‘Infrastuktur Langit’ Inspirasi Ragam Peluang Usaha Berbasis Teknologi Digital

By : Hery B Manalu
Kopi-times.com –  Infrastruktur, istilah yang kerap diartikan pada dua hal, yakni fisik dan sosial.
Infrastruktur fisik dan sosial dapat didefinisikan sebagai kebutuhan dasar fisik. Sistem struktur yang diperlukan untuk jaminan ekonomi sektor publik dan sektor privat, sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan agar perekonomian dapat berfungsi dengan baik.
Istilah ini umumnya merujuk kepada hal infrastruktur teknis atau fisik yang mendukung jaringan struktur seperti fasilitas antara lain dapat berupa jalan, kereta api, air bersih, bandara, kanal, waduk, tanggul, pengelolahan limbah, perlistrikan, telekomunikasi pelabuhan secara fungsional.
Infrastruktur, selain fasilitas bertujuan mendukung kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat, distribusi aliran produksi barang dan jasa sebagai contoh bahwa jalan dapat melancarkan transportasi pengiriman bahan baku sampai ke pabrik kemudian untuk distribusi ke pasar hingga sampai kepada masyarakat.
Baru-baru ini Maruf Amin menyebutkan Istilah infrastruktur langit. Dikemukakan Ma’ruf Amin membahas tentang ketenagakerjaan. Menurutnya, tingkat pengangguran di Indonesia sangat rendah. Selama 20 tahun terakhir, diklaim Maruf Amin, tingkat pengangguran berada di level paling rendah angkanya.
Ma’ruf Amin pun melanjutkan pembahasan soal pengangguran itu, dia mengatakan bahwa pihaknya ingin mendorong para tenaga kerja untuk bisa menguasai teknologi digital.
Kebetulan pemerintah kita sudah bisa membangun infrastruktur darat, laut, udara, dan infrastruktur langit, melalui Palapa Ring, sehingga sekarang tumbuh usaha-usaha startup, unicorn, bahkan sebentar lagi ada decacorn.
Infrastruktur ‘Tol Langit’
Kemudianbagaimana yang dimaksud infrastruktur langit yang disinggung Maruf Amin. Ada satu proyek infrastruktur Jokowi yang sering dihubung-hubungkan dengan langit, yaitu Palapa Ring.
Ma’ruf Amin dalam Debat Cawapres
lalu, menyebutkan istilah infrastruktur langit. Seperti dilansir dari TribunJabar.id. Bila infrastruktur langit yang dimaksud Maruf Amin adalah proyek Palapa Ring, maka, proyek ini memang diharapkan menjadi ‘tol langit’ melengkapi tol laut dan tol darat.
Dua paket proyek Palapa Ring barat dan Palapa Ring tengah sudah beroperasi. Untuk pembangunan Palapa Ring timur, sesuai data pertengahan Januari 2019, telah mencapai 89.57 persen
Pada kuartal kedua tahun ini, semua jaringan Palapa Ring dapat terintegrasi, lantaran Palapa Ring timur ditargetkan tuntas pada kuartal pertama 2019.
Berdasarkan keterangan TribunJabar.id yang dikutip dari Kominfo.go.id, Palapa Ring adalah proyek infrastruktur telekomunikasi.
Bentuknya adalah pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36 ribu kilometer.

Palapa Ring terdiri dari tujuh lingkar kecil serat optik (untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku).
Jaringan Palapa Ring disebut dapat menjangkau 440 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

Jaringan yang sudah ada (existing network), akan diintegrasikan oleh proyek Palapa Ring ini dengan jaringan baru (new network) di wilayah timur Indonesia (Palapa Ring-Timur). Palapa Ring-Timur ini disebut akan dibangun sejauh 4.450 Kilometer.
4.450 kilometer itu terdiri dari sub marine cable sejauh 3.850 kilometer dan land cable sepanjang 600 kilometer dengan landing point sejumlah lima belas titik pada 21 kota/kabupaten.
Jaringan Palapa Ring itu berkapasitas 100 GB (upgradeable 160 GB) dengan mengusung konsep ring, dua pair (empat core).

TribunJabar.id melansir Kompas.com, kesulitan yang paling signifikan dari proyek Palapa Ring ini adalah mengenai pembangunan BTS sejumlah daerah yang terhalang medan yang berat.

Palapa Ring barat dan tengah yang telah beroperasi saat ini. Hingga pertengahan tahun, target terakhirnya adalah semua sudah diintegrasikan. Tujuan Palapa Ring ini agar akses internet ada di mana-mana.
Gagasan ini, cukup menginspirasi.
Banyak yang tak yakin Kiai berumur 76 tahun ini akan dapat mengimbangi Pak Jokowi yang lincah, yang kerap datang dengan pemikiran-pemikiran yang inovatif.
Ketika debat Cawapres Kiai Ma’ruf tampil luar biasa. Pikirannya jernih, bicaranya terstruktur, gagasan-gagasannya segar. Bukan hanya menguasai persoalan, ia mampu menghadirkan gagasan sesuai konteks yang tepat. Ma’ruf langsung ke jantung persoalan, tepat sasaran.
Pemahaman yang kuat soal konsep dan implementasi kebijakan. Kiai Ma’ruf lincah meliuk-liuk dari soal ekonomi-kesejahteraan hingga kesehatan. Ia paham pentingnya ‘infrastruktur bumi’ maupun ‘infrastruktur langit’.
Gagasan Kolaborasi Usaha dan Industri
Ma’ruf memaparkan tentang DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) berkolaborasi, kemudian meletakkan soal riset di konteks yang benar. Komitmen untuk menjadikan Indonesia bersaing di konteks global, tapi tak melupakan kearifan lokal.
Dilansir dari Muslimoderat.net Sang Kiai yang Anda lihat bukanlah Kiai biasa. Bukan sekadar sosok faqih yang faham ilmu agama, hingga ia menjadi ketua umum MUI Pusat, memimpin ulama se-Nusantara. Lebih dari itu, KMA adalah kiai pemikir sekaligus organisatoris.
Ma’ruf meletakkan dasar-dasar implementasi ekonomi syariah di Indonesia. Ia menjadi anggota dewan pertimbangan presiden di masa SBY. Berpengalaman duduk di kursi parlemen sebagai wakil rakyat. Dan enjadi tokoh penting di organisasi Islam terbesar di dunia, Nahdlatul Ulama (NU).
Cukup menginspirasi, Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin, mumpuni dengan pengalaman dan penguasaan keilmuan lintas disiplin.
Ma’ruf Amin tokoh yang menginspirasi membuka mata kita tentang ide “infrastruktur langit”. Gagasan atas pengalaman dan pemikiran yang diasah dalam waktu yang panjang.(***)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest Articles