Kopi Times | Medan :
Kalau kau anak Medan sejati, jangan sampai tak singgah ke Car Free Night (CFN) Jalan Kumango, kawasan Kesawan Medan Barat. Setiap Sabtu malam, jalanan yang biasanya dipenuhi kendaraan berubah total jadi panggung wisata kuliner khas Nusantara yang menggoyang lidah dan bikin betah nongkrong.
Mulai dari makanan tradisional Sumatera, Jawa, Sulawesi, hingga Bali, semua tumpah ruah di satu lokasi. CFN di kesawan bukan sekadar ajang santai, tapi sudah menjelma menjadi surga kuliner anak Medan masa kini.
Stan Bolu Kamboja Barkah
Salah satu spot yang jadi pusat perhatian malam itu adalah Stan Bolu Kamboja Barkah di kesawan. Dikelilingi lampu hias, dekorasi klasik, dan antrean pembeli, stan ini menyajikan bolu kamboja dan bika ubi, dua kue legendaris khas Melayu Deli yang sekarang mulai sulit ditemukan.

Bukan kue biasa, karena menurut Barkah, pemilik stan sekaligus generasi keempat penerus usaha keluarga, kue-kue ini dibuat dengan resep turun-temurun tanpa bahan pengawet, tanpa pewarna buatan, dan tanpa pemanis buatan.
“Ini asli rasa zaman dulu, bolu kamboja-nya padat tapi lembut, aromanya wangi dari telur dan santan. Kalau bika ubi, itu legit dan alami dari singkong pilihan,” jelas Barkah sambil melayani pembeli dengan senyum ramah. Ia percaya, menjaga keaslian rasa adalah kunci agar kue tradisional tetap dicintai di tengah maraknya tren dessert kekinian.
Lebih menariknya lagi, pengunjung yang datang malam itu bukan hanya beli lalu pergi. Banyak yang bertanya langsung proses pembuatannya, sejarah kue tersebut, hingga ikut memotret dan membagikan di media sosial. Momen inilah yang menurut Barkah menjadi nilai lebih dari event bazar UMKM dalam CFN, karena ada interaksi langsung antara penjual dan pembeli, yang tak bisa ditemukan saat beli online.
Namun, Bolu Kamboja Barkah bukan satu-satunya daya tarik. Di sisi lain jalan, ada sate maranggi asal Purwakarta, rendang khas Padang, nasi kuning Manado, hingga ayam betutu Bali yang membuat udara malam dipenuhi aroma rempah yang menggoda. Pengunjung bebas memilih, duduk santai sambil menikmati musik jalanan, atau sekadar berjalan kaki menelusuri setiap stan dengan keluarga atau teman.
Panggung Wisata Kuliner
Bazar ini diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Tujuannya jelas, membuka ruang panggung bagi UMKM untuk tampil, dikenal, dan berkembang langsung bersama masyarakat. “Bazar seperti ini bukan hanya soal jualan, tapi soal membangun ekosistem ekonomi lokal yang hidup dan terhubung dengan gaya hidup warga kota,” ujar salah satu panitia kegiatan.
CFN Kumango Kesawan memang cocok dijadikan etalase wisata kuliner Nusantara. Pasalnya, Medan sendiri adalah kota yang dikenal karena keberagaman suku dan budayanya. Dari Aceh hingga Papua, semua etnis bisa ditemukan di Medan. Maka tak heran jika kekayaan rasa juga ikut membaur di sini. Dan CFN menjadikannya nyata dalam format yang menyenangkan, penuh interaksi, dan tentu saja, menggugah selera.
CFN Bukan Sekadar Tempat Nongkrong
Anak-anak muda Medan pun kini menjadikan CFN ke kesawan, bukan sekadar tempat nongkrong, tapi ritual kuliner akhir pekan. “Setiap minggu pasti ke sini, kesawan. Aku dan teman-teman suka coba jajanan beda-beda, minggu lalu nyobain pempek Palembang, minggu ini bolu kamboja Barkah,” kata Nisa, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Medan. Ia juga menambahkan bahwa tempat seperti ini cocok buat refreshing murah meriah setelah seminggu sibuk kuliah.
Barkah yang kini membuka outlet tetap di Jalan Ibrahim Umar/Gg Sado No.31 Medan, berharap CFN bisa terus dilaksanakan rutin dan lebih luas. Menurutnya, kota seperti Medan punya potensi besar menjadi kota kuliner unggulan di Indonesia. “UMKM di Medan ini luar biasa. Tinggal dikasih tempat, dibina, dan diberikan promosi yang tepat, pasti bisa bersaing,” ujarnya optimis.
Ke depan, Dinas Koperasi dan Pemko Medan diharapkan bisa memperluas stan dan menambah titik CFN di beberapa kawasan lain, agar semangat kuliner lokal bisa menjangkau lebih banyak warga. CFN Kumango telah membuktikan bahwa kota Medan tidak hanya kuat di cerita sejarah, tapi juga dalam urusan rasa.
Buat kamu anak Medan, atau siapa saja yang berkunjung ke kota ini, jangan lupa jadikan CFN Kesawan sebagai destinasi kuliner wajib. Di sana, setiap gigitan bukan hanya tentang rasa, tapi juga tentang cerita, tradisi, dan kebanggaan atas kekayaan kuliner Nusantara yang patut dirayakan bersama. (Fajaruddin Adam Batubara)



