Budiman Sudjatmiko Foto Sumber : Int |
Editor : Hery B Manalu
By : Budiman Sudjatmiko,
Kopi-times. com-Mengapa China Melaju Cepat Melebihi Bangsa-Bangsa Lain?,..
Hanya 25 tahun Sejak Reformasi Deng, China Sudah Sejajar Dengan AS Dari Segi Kemakmuran.
Kini China sudah melewati Barat dari segi ilmu & teknologi. Ini terbukti dalam periode 10 tahun terakhir 60% lebih jumlah paten dunia berasal dari China
Mengapa? Karena negara berperan efektif, fokus dan profesional. Seluruh pejabat dan presiden adalah karir profesional. Presiden diseleksi berdasar track record kerja dipemerintahan selama 30 tahun lebih.
Jadi tidak berdasarkan partai politik tetapi karir profesional. Para wakil rakyat yang jumlahnya lebih dari 1000 orang dipilih dan merupakan perwakilan daerah dalam proses pemilihan yg sederhana.
Jadi China tidak perlu ongkos untuk Pemilu dan repot membiayai wakil rakyat yang kerjanya nyinyir dan omong kosong belaka.
Bayangkan saja biaya pemilu adalah 40 T hanya untuk memilih seorang presiden & wakil serta 500 wakil rakyat. Biaya yang sama cukup untuk biayai pembangunan Trans Sumatra.
Dalam segi hukum, China sangat sederhana dan murah.
– Mencuri dengan kekerasan, hukuman mati.
– Korupsi diatas Rp. 1 miliar, hukuman mati,
– Mencuri ringan tanpa kekerasan, hukumannya kerja paksa.
– Korupsi dibawah Rp. 1 miliar kerja paksa.
– Kejahatan sosial seperti PSK, berjudi secara ilegal, berdagang ditempat terlarang, hukumannya kerja paksa.
Lama kerja paksa tergantung kadar hukumannya. Proses peradilan di China juga sederhana dan murah. Makanya China tidak butuh banyak pengacara dan penjara. Bayangkan jika 1,3 miliar penduduk menerapkan hukum seperti Indonesia, berapa banyak penjara harus disediakan dan pengacara harus dibiayai negara.
Selain itu kerja paksa selalu diarahkan negara untuk menyelesaikan proyek-proyek pembangunan, misalnya pembuatan jalan, saluran air dsb maka para tahanan dipekerjakan secara produktif.
Semua orang bisa pinjam uang ke bank tanpa jaminan karena semua asset milik negara dengan bunga yang sangat murah sekitar 3% per tahun dan 0% jika di investasikan di luar negeri.
Semua bank milik negara jadi ngemplang hutang = korupsi, diatas Rp. 1 miliar hukuman mati. Di bawah Rp. 1 miliar kena hukuman kerja paksa.
Semua boleh berdagang ditempat yang disediakan pemerintah. Apabila dagangan tidak laku karena pemerintah salah menempatkan, maka kerugian ditanggung negara tapi kalau kerugian karena malas, maka di black list untuk berdagang, di China tidak ada tempat untuk orang malas.
Agama tidak dilarang untuk dianut oleh siapapun namun dilarang mengorganisir orang banyak untuk kepentingan politik atas nama agama.
Pengalaman berbangsa be-ribu2 tahun mengajarkan kepada mereka bahwa hidup damai itu adalah berkah yang luar biasa dan bukan pemberian gratis tapi harus diperjuangkan.
Kehidupan masyarakat yang damai, politik yang stabil, hukum yang tegas tapi sederhana dan murah serta akses kredit perbankan yang terbuka bagi semua orang
menggerakkan seluruh rakyat China untuk fokus membangun. Enerji pembangunan dari 1.3 M rakyat inilah yg membuat China terus berlari.
Bagaimana dengan Indonesia.Terus sibuk berpolitik dan rakyatpun dibuai oleh berbagai janji-janji yang membuat mereka sibuk bermimpi.
Sebagian rakyat Indonesia di buat mabok agama, diancam neraka dan di iming-imingi surga sampai lupa berkarya.
Deng Xiao Ping bilang : tidak perduli warna bulu kucing hitam atau putih.
Asal bisa menangkap tikus.(***)
Penulis, Budiman Sudjatmiko, M.Sc., M.Phil kelahiran Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, 10 Maret1970 ; umur 49 tahun, adalah aktivis & politisi dari Partai Rakyat Demokratik. Publik mengenal Budiman ketika dituduh mendalangi gerakan menentang Orde Baru. Ia dituduh bertanggung jawab dalam Peristiwa 27 Juli 1996 dalam penyerbuan kantor Partai Demokrasi Indonesia.