spot_img
BerandaSuara Anak NegeriDari Daun ke Cuan, Menggali Potensi Ekonomi Urban Farming

Dari Daun ke Cuan, Menggali Potensi Ekonomi Urban Farming

Kopi Times – Dari daun menjadi uang?Urban farming bukan hanya tentang menanam kangkung atau cabai di ember bekas. Ia adalah ekosistem ekonomi yang terus bertumbuh.

Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Medan, kita bisa menemukan berbagai komunitas urban farming yang tak hanya berbagi ilmu bercocok tanam, dari daun menjadi, uang, tetapi juga menjual hasil panen ke pasar lokal, restoran, hingga menjalin kerja sama dengan pelaku UMKM kuliner.

Menjelajah Potensi Ekonomi Urban Farming
Awalnya hanya untuk konsumsi sendiri, lalu berlanjut dijual ke tetangga, hingga kini memasok selada segar ke dua kedai burger lokal. Dari hanya belasan pot, kini ia bisa meraih omzet jutaan rupiah per bulan/foto:ist/kopitimes

Contohnya, seorang ibu rumah tangga di Medan yang memanfaatkan pekarangan sempitnya untuk menanam selada dengan sistem hidroponik.

Coffee banner ads with 3d illustratin latte and woodcut style decorations on kraft paper background

Awalnya hanya untuk konsumsi sendiri, lalu berlanjut dijual ke tetangga, hingga kini memasok selada segar ke dua kedai burger lokal. Dari hanya belasan pot, kini ia bisa meraih omzet jutaan rupiah per bulan.

Urban farming juga menciptakan peluang daun menjadi bisnis turunan, pembuatan kompos organik, produksi bibit unggul, pelatihan bercocok tanam, jasa instalasi sistem hidroponik, hingga pembuatan konten edukatif di media sosial yang bisa dimonetisasi. (Hery Buha Manalu)

Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini