Kopi Times | Medan :
Sabtu malam di Kota Medan terasa berbeda. Bukan karena cuaca yang gerimis manja, tapi karena sosok Delon, penyanyi waria yang penuh pesona, sukses mencuri perhatian dan hati para pengunjung di De Boer Weekend Market, halaman Grand Inna Hotel, Jalan Balai Kota, Medan (2/8). Dengan gaya anggun nan menggoda, suara merdu mendayu, serta kejenakaan khas anak Medan, Delon menyulap panggung sederhana menjadi arena tawa, tepuk tangan, dan tarian penuh warna.
Sejak kemunculannya, di panggung De Boer Weekend Market, Delon langsung membetot perhatian. Bergaun seksi namun elegan, dengan langkah percaya diri bak diva, ia menyapa penonton dengan sapaan khas yang ramah dan lucu.
De Boer Weekend Hangat, Walau Gerimis
“Selamat datang di De Boer Weekend Market. Walau cuaca gerimis, biarlah hati kita tetap hangat dan bernyanyi!”, katanya sambil melempar senyum dan melambai manja, membuat pengunjung langsung tertawa dan bersorak.
Meski tampil tanpa band atau organ tunggal, hanya bermodal karaoke YouTube, satu mic, dan speaker, Delon tetap tampil totalitas. Lagu pembuka “Japin Melayu” langsung membius suasana. Suaranya, yang terdengar mirip penyanyi perempuan profesional, mengalun syahdu seiring gerakan tubuhnya yang lentur dan ekspresif. Ritme lagu dan lenggok tarinya menyatu sempurna, mengundang decak kagum.
“Wah, ini bukan sekadar nyanyi, ini show betulan,” celetuk seorang pengunjung sambil memberi tepuk tangan semangat. Sorakan dan applaus pun tak berhenti terdengar setelah lagu selesai.
Tampil Sederhana, Aura Panggung Delon Menyala
“Saya ini penyanyi warung, Bang. Tapi kalau soal hiburan, tak mau kalah dari penyanyi TV,” ucap Delon dengan gaya bercanda khas anak Medan, memancing tawa hadirin. Ia lalu membuka sesi “request bebas”, mengajak pengunjung memilih lagu favorit mereka.
Permintaan pertama datang: lagu Karo legendaris, “Si Kacang Koro”. Tanpa ragu, Delon menyanyikannya dengan penuh penghayatan. Kali ini, bukan hanya vokalnya yang menonjol, tapi juga totalitas panggungnya.
Sambil bernyanyi, ia turun dari panggung, mendekati penonton satu per satu, bahkan mengajak mereka berjoget bersama. Beberapa pengunjung bangkit dari kursi dan ikut menari. Panggung mini pun berubah menjadi pesta rakyat dadakan.
“Delon, Delon, luar biasa!” teriak seorang ibu sambil berjoget riang.
Tak puas di situ, Delon melanjutkan penampilan dengan lagu pop Batak, kemudian berganti nuansa dengan lagu India yang diiringi gaya tari Bollywood versi Medan. Satu panggung, lima rasa, itulah Delon: vokalis, penari, MC, komedian, sekaligus duta kuliner dadakan!
Ya, Delon juga tak lupa mempromosikan makanan yang tersedia di De Boer Weekend Market.
Dengan gaya khasnya yang centil namun bersahabat, ia menyapa pengunjung sambil menyebutkan satu per satu menu yang tersedia. “Ayo, jangan cuma nonton Delon! Cicipi juga kuliner kita malam ini!” serunya semangat.
Ada bolu kampung, sate Padang, mie sop khas Medan, ayam kremes Jogja, hingga nasi udang USA (Udang, Sotong, Ayam) yang bikin penasaran. Ia pun menunjuk deretan stan makanan sambil terus berjoget, menciptakan suasana meriah yang membuat pengunjung tergoda untuk ikut belanja dan mencicipi semuanya.
Pengunjung pun antusias menyerbu kuliner setelah terhibur dengan penampilan Delon. De Boer Weekend Market pun berubah menjadi paduan sempurna antara hiburan dan wisata kuliner khas Nusantara, di tengah suasana santai dan kekeluargaan yang terasa hangat meski malam gerimis.
“Terima kasih, semuanya. Tepuk tangan untuk kita semua! Semoga malam ini jadi kenangan indah. Jangan lupa, sabtu depan ke mari lagi yaa!” ucap Delon menutup penampilannya. Riuh tepuk tangan membahana, kamera ponsel terus mengabadikan momen, dan beberapa pengunjung bahkan meminta selfie bareng sang entertainer sejati.
Penampilan Delon malam itu bukan hanya hiburan. Ia adalah wajah dari keberagaman Kota Medan yang inklusif, di mana siapa pun, dengan segala latar belakang, bisa berdiri di panggung dan memberi warna pada malam kota. Delon bukan sekadar penyanyi warung, ia ikon keceriaan De Boer Weekend Market. (Fajaruddin Adam Batubara)