Yonge Sihombing Foto : Ist |
Kopi-times.com | Medan :
Roda perekonomian Indonesia sudah mulai berputar dan bergerak secara normal”, demikian disampaikan Yonge Sihombing kepada Media Pers, Senin, 15 Juni 2020.
Kita patut bersyukur kata Yonge, karena meskipun badai dan bencana Covid 19 menerpa Indonesia, namun ekonomi kita masih tetap eksis dan bahkan masih bisa tumbuh.
Dari laporan data Biro Pusat Statistik (BPS) bulan Juni 2020, melaporkan bahwa Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan pertama tahun 2020 mencapai Rp 3.922,6 triliun, atau tumbuh sebesar 2,97 persen.
Pertumbuhan PDB bersumber dari produksi, dengan kontribusi pertumbuhan tertinggi dicapai sektor Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 10,67 persen.
Kemudian, bersumber dari pengeluaran, dengan kontribusi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) sebesar 3,74 persen.
Selanjutnya struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan pertama tahun 2020 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB Indonesia, yakni sebesar 59,14 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 21,40 persen, Pulau Kalimantan sebesar 8,12 persen, dan Pulau Sulawesi sebesar 6,19 persen, serta Bali dan Nusa Tenggara sebesar 2,95 persen.
Sementara kontribusi terendah ditorehkan oleh kelompok provinsi di Pulau Maluku dan Papua.
Menurut Yonge, ada tiga faktor penyebab, ekonomi Indonesia bisa eksis dan tumbuh.
Pertama, adanya kebijakan pemulihan ekonomi yang dibuat oleh pemerintahan Jokowi, baik melalui kebijakan fiskal maupun moneter. Kebijakan pemulihan ekonomi pemerintahan Jokowi yang telah memberi dampak secara signifikan terhadap pemulihan ekonomi Indonesia disaat Covid 19.
Kedua, adanya penurunan tingkat penyebaran Covid 19, yang pada gilirannya membuat pemerintah membuat kebijakan New Normal. Dengan adanya kebijakan new normal, maka aktivitas ekonomi semakin bergerak, baik dari sisi produksi, maupun dari sisi konsumsi.
Ketiga, karena adanya kesatuan dan kekompakan seluruh komponen masyarakat, bangsa, dan negara untuk mengatasi dampak Covid 19, pada gilirannya semakin mempercepat Indonesia untuk bangkit memulihkan dan membangun ekonomi.
“Karena itu, kita harus tetap menjaga kesatuan dan kekompakan, seraya kita tetap berdoa, agar wabah pandemi Covid 19 segera berakhir dari Indonesia, bahkan dunia ini”, tutupnya. (Red)