Oleh : Hery Buha Manalu, Dosen Pasca Sarjana STT Paulus Medan, Penggiat Lingkungan dan Budaya
Kopi Times, Poda Na Lima adalah falsafah, nasihat atau petuah yang terdiri dari 5 unsur pada masyarakat Batak mempunyai makna yang luas baik lahir maupun Batin. Isi dari Poda Na Lima masyarakat Batak antara lain : Paias Rohamu (Bersihkan Jiwamu), Paias Pamatangmu (Bersihkan Badanmu), Paias Parabitonmu (Bersihkan Pakaianmu), Paias Bagasmu (Bersihkan Rumahmu). dan Paias Alamanmu (Bersihkan Lingkunganmu).
Makna Falsafah ‘Poda Na Lima’ Bagi Suku Batak ini merupakan nasihat turun-temurun. Nasihat dalam bahasa Batak berarti Poda (Sila), yang berarti bagaimana seseorang itu bersikap untuk hidup dalam nesihat untuk selalu menjaga keseimbangan hidup. Dimana kita ketahui sila adalah prinsip atau azas. Prinsip orang Batak untuk bertingkah laku. Poda na Lima merupakan tuntunan berperilaku.
Poda Na Lima, adalah sila atau anjuran hidup dalam tiga (tri) hubungan penting dalam kehidupan. Keseimbangan hubungan itu antara lain keseimbangan untuk menjaga hubungan antara manusia, lingkungan/alam, dan kepada Tuhan Yang Maha Esa. (Debata Mulajadi Na Bolon). Ketiga hubungan ini harus dijaga dan dirawat. Dijaga agar tetap selaras. Leluhur Batak pada masa lalu sudah melihat dan menyadari betapa hubungan-hubungan untuk bertingkah laku dalam kehidupannya harus dijaga dari sifat-sifat yang tidak baik.
Bila tidak mengindahkan tri sila hubungan manusia Batak yaitu. atas sesama manusia (dongan jolma), lingkungan/alam (air, tanah dan udara) dan Sang Maha Pencipta (Debata Mulajadi Na Bolon), maka akan ada sesuatu pengaruh yang tidak baik dan memberikan dampak buruk. Kebersihan dari masing-masing untuk hubungan yang harus dijamin kebersihannya. Hubungan tri sila yan bersih adalah jaminan strerilisasi dari unsur-unsur pengaruh energi negatif.
Maka untuk itu perlu dirawat atau ruwatan untuk disucikan agar tetap steril dari hal yang kotor dari hal serakah ketamakan (hamongkuson) untuk mencegah iri dengki dan lain-lain. Untuk itu perlu sebuah pedoman hidup untuk bersih (Paias) dalam sebuah falsafah masyarakat Batak oleh leluhur sebagai warisan turun-temurun, dalam petunjuk nasehat (poda). Masyarakat Batak memiliki falsafah Poda Na Lima.
Poda dalam bahasa Batak berarti nasihat yang dalam sekali maknanya. Poda semestinya disampaikan oleh orang yang lebih tua kepada orang yang lebih muda. Poda na lima jika diartikan berarti 5 (lima) nasihat. Poda Na Lima merupakan nasihat turun-temurun dari nenek moyang suku Batak dan selalu dituliskan atau dituturkan secara berurutan dengan kalimat memerintah atau menyuruh. Poda Na Lima sejak lama sudah ditradisikan.
Dan kelima nasihat ini, diawali dengan kata ‘Paias’, yang artinya “Bersihkan”.
Perintah atau nasihat Paias ini adalah 5 hal yang memang penting untuk kita terapkan di dalam kehidupan sehari-hari.
1. Paias Roham
Berada di urutan paling atas, paias roham berarti bersihkan hatimu. Nasihat ini tentu bukan tanpa alasan, mengapa nenek moyang suku Batak meletakkannya pada posisi paling atas. Hati memang sesuatu yang sangat penting perannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Hati adalah hal yang paling penting untuk dijaga agar tetap bersih, sehingga kita dapat menjalani hidup dengan tentram. Menjaga kebersihan hati disini maksudnya adalah bagaimana cara kita supaya kita tetap dapat memelihara hal-hal yang baik di dalam pikiran kita dan jauh dari segala pemikiran yang negatif. Mulai dari hal sederhana saja, misalnya jangan menyimpan dendam atau rasa iri terhadap orang lain, mau memaafkan kesalahan orang lain, banyak-banyak bersyukur dan berdoa.
2. Paias Pamatangmu
Lalu diurutan kedua ada paias pamatangmu. Nasihat yang satu ini berarti kita harus membersihkan badan kita. Setelah kita menjaga kebersihan hati, maka menjaga kebersihan badan atau tubuh adalah hal yang penting juga.
Menjaga kebersihan tubuh sangat penting bagi kesehatan, sehingga kita bisa terhindar dari segala bibit penyakit dan kuman. Dan orang lain pun tidak merasa terganggu dengan kondisi badan kita.
3. Paias Parabitonmu
Nah, yang ketiga ada paias paheanmu yang artinya bersihkan pakaianmu. Menjaga kebersihan hati udah, kebersihan badan udah, selanjutnya hal yang sangat perlu kamu perhatikan kebersihan nya menurut falsafah ini adalah bersihkan pakaian. Menjaga kebersihan pakaian dan segala aksesoris yang kita gunakan tentu sangat penting. Selain penampilan kita menjadi terlihat lebih menawan. Menjaga kebersihan pakaian juga tentu berpengaruh terhadap cara pandang orang-orang di sekitar kita. Bukan hanya kebersihan pakaian, tapi kerapian juga perlu kita perhatikan.
4. Paias Bagasmu
Paias bagasmu artinya bersihkan tempat tinggalmu. Menjaga kebersihan rumah merupakan salah satu hal yang penting untuk kita lakukan, supaya rumah kita terlihat indah dan rapi serta nyaman untuk dihuni. Tempat tinggal disini bukan terbatas pada rumah yang kita huni, tapi juga semua tempat di mana kita tinggal dan melakukan aktivitas misalkan kantor atau kamar kosan.
5. Paias Alamanmu
Nasihat yang terakhir adalah paias alamanmu yang artinya bersihkan halaman atau pekarangan sekitarmu. Menjaga halaman dan pekarangan rumah juga sama pentingnya dengan menjaga kebersihan rumah. Rumah yang indah namun pekarangan nya tidak terawat tentu menimbulkan pemandangan yang kurang menyenangkan. Tidak terbatas pada halaman atau pekarangan, tapi nasihat ini juga menyuruh kita untuk membersihkan lingkungan sekitar kita. Mulai dari hal sederhana saja, seperti jangan membuang sampah sembarangan.
Prinsip atau azas yang menjadi tuntunan masyarkat Batak untuk bertingkah laku dimulai dari niat untuk hidup bersih. Untuk diri sendiri (tubuh-roh-jiwa). Untuk selalu tetap dijaga kebersihannya agar sehat jasmani. Demikian lingkungan (alam) sekitar harus dijaga dan dirawat kualitasnya. Alam yang menopang kehidupan manusia dipelihara kelanjutannya agar dapat memberi kulaitas air-tanah-udara yang berkualitas. Dan akhirnya sembah sujud untuk sang pemberi kehidupan. Merawat hubungan kepada sang pencipta. Memberi hati dan pikiran bahkan segenap perasaan hormat kepada Debata Mulajadi Na Bolon (Tuhan Yang Maha Esa). Pesan inti Martutu Aek di wujudkan dalam tuntunan perilaku Poda Na Lima.
Martutu Aek, landasan pertama, manusia Batak ketika akan memulai kehidupan di dunia ini. Seorang bayi yang baru lahir ketika masih berumur 7 hari, sang bayi melalui uluan spritual Batak mengadakan acara ritual Martutu Aek. Tradisi ritual Batak untuk membersihkan sang bayi dan memperkenalkan kepada keluarga dan masyarakat atau warga perkampungan Batak. Martutu Aek juga memperkenalkan sang bayi kepada alam lingkungan, dan meminta berkat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Intinya sang bayi dibersihkan dimandikan (paias) supaya bersih dan suci. Dibersihkan atau ‘dipaias’ tubuh roh dan jiwanya. Poda Na Lima sejalan dengan tujuan dasar Martutu Aek.
Di umbul mata air desa atau homban marga tertentu, atau pancuran sumber air di kampung (huta). Ini ditradisikan leluhur Batak sejak lampau. Ditradisikan atau wariskan dengan memaknai adanya pesan atau sila (azas) hidup untuk selalu bersuci (uras), supaya bersih. Martutu Aek adalah dasar pertama bayi Batak untuk “paias” diuras (tubuh-roh-jiwa) untuk sila (prinsip) bersih. Prinsip Martutu Aek di lanjutkan dalam hidup Poda Na Lima. Esensi Martutu Aek dihidupkan kembali pada 5 sila kehidupan Poda Na Lima untuk hidup dalam kesucian “Paias”.(Red/***)