Kopi-times.com | Pematang Siantar :
Firman Jaya Daeli menyebutkan stabilitas politik dan keamanan Indonesia Maju bukan stabilitas politik semu yang mengedepankan soal sistem politik yang tertutup dan sistem keamanan yang tidak humanistik.
Indonesia Maju adalah sebuah era dalam terminologi, sebuah era memperkuat Pancasila yang bersumber dalam dua hal, yakni pembangunan SDM yang berideologi Pancasila dan pembangunan yang berefek pada perekonomian.
Menurut Firman Jaya SDM yang berkualitas berideologi Pancasila.
“Indonesia maju adalah sebuah era atau sebuah masa. Dalam terminologi ini, yaitu sebuah era yang memperkuat Pancasila yang bersumber dalam dua hal. Yakni pertama pembangunan kualitas manusia atau SDM yang berideologi Pancasila. Kedua pembangunan SDM yang berefek pada pembangunan perekonomian. Perekonomian dalam kerangka ini adalah ekonomi kreatif, kemakmuran, keadilan dan seterusnya”, sebutnya.
Hal ini disampaikan Firman Jaya Daeli saat diundang sebagai pembicara seminar Nasional yang membahas tentang stabilitas politik dan keamanan, Kamis (28/11/2019) di Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar Sumatera Utara.
Seminar Nasional dalam rangka perayaan Dies Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar, yang berlangsung di Kampus Universitas tersebut. Ada sejumlah pembicara dari berbagai profesi dan atribusi yang diundang dalam beberapa Sesi Seminar Nasional. Salah satu Tema Strategis yang dibahas dalam sebuah Sesi Seminar Nasional adalah : “Stabilitas Politik dan Keamanan Membangun Indonesia Maju”.
Firman Jaya menyampaikan bahwa dalam kepemimpinan Pemerintahan Nasional Jokowi Ma’ruf Amin sebagai bagian dari pemerintah negara RI, kita masih dalam era Indonesia Maju.
Dalam diskursus untuk membahas Indonesia maju maka harus meletakkan pada dua hal kerangka dasar. Dalam hal ini yaitu soal Ideologi dan soal ekonomi. Itu dasar dan bentuk orientasinya. Indonesia maju itu persyaratannya adalah stabilitas politik dan stabilitas keamanan bukan seperti pengertian pada masa orde baru.
“Sistem politik dan sistem keamanan yang tidak membuka ruang bagi kebebasan bagi partisipan. Sistem politik dan sistem keamanan untuk pembangunan ekonomi sosial politik rakyat. Jadi bukan seperti pengertian stabilitas politik dan keamanan pada masa orde baru dulu. Pergertian Stabilitas Politik dan Keamanan Membangun Indonesia Maju”, sini adalah dalam agenda baru. Bukanlah stabilitas Semu yang mengedepankan soal sistem politik yang tertutup dan sistem keamanan yang tidak Humanistik”, paparnya.
Firman Jaya juga menyampaikan pembumian Pancasila. Pembumian Pancasila sebagai langkah strategis stabilitas politik dan keamanan membangun Indonesia Maju”.
“Pancasila dibumikan untuk membentengi NKRI maka jiwa roh semangat keberlanjutan dan kemajuan NKRI akan menemukan kekuatan ideologis konstitusional dan kewibawaan politis kuktural”, sebut Firman Jaya Daeli.
Pancasila secara utuh terpadu dan dengan menyatu terintegral, sejatinya menjadi dasar panduan mutlak bagi keseluruhan kehadiran dan kehidupan Indonesia Merah Putih. Perjalanan dan pengukuhan NKRI tidak boleh hanya dengan penyebutan dan penulisan frasa dan diksi NKRI saja.
Frasa sejati dan diksi permanen dari penyebutan dan penulisan NKRI harus seutuhnya dan wajib selengkapnya dengan sebuah rangkaian kalimat ideologis konstitusional, yaitu : NKRI dengan ideologi, dasar, dan falsafah Pancasila. “Negara Pancasila”. NKRI mesti selalu dengan pernyataan dan pembumian Pancasila sebagai ideologi bangsa, dasar negara, dan falsafah masyarakat Indonesia.
“Format negara kesatuan (NKRI) bertambah segar dan bertumbuh subur menyehatkan keragaman dan menyegarkan kemajemukan apabila dibentengi secara ideologis melalui “Pembumian Pancasila”, sebut Firman Jaya Daeli.
Pimpinan Universitas HKBP Nommensen dan Penyelenggara Acara Dies dan Acara Seminar Nasional mengundang Firman Jaya Daeli (Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia) untuk menyampaikan pemikiran inti dan strategis mengenai Stabilitas Politik dan Keamanan Membangun Indonesia Maju”.
Seminar Nasional ini dihadiri lebih dua ribu orang yang berstatus mahasiswa, dosen, pimpinan dan pejabat struktural Universitas Nommensen, tamu undangan dari berbagai profesi dan latar belakang. Acara Seminar Nasional dibuka oleh Rektor Universitas Nommensen, Siantar, Sumut Prof. Dr. Sanggam Siahaan, M.Hum.(Real)