spot_img
BerandaArtikelGaya Hidup Hedonisme di Kalangan Gen Z: Tantangan dan Peran Pendidikan Agama...

Gaya Hidup Hedonisme di Kalangan Gen Z: Tantangan dan Peran Pendidikan Agama Kristen

Oleh : Rimelda Yunisca Zendrato, Mahasiswa STT Paulus Medan

Gaya hidup hedonisme adalah pola pikir yang menjadikan kesenangan dan kepuasan pribadi sebagai tujuan utama hidup. Perkembangan teknologi digital yang pesat telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia. Salah satu perangkat yang paling berpengaruh adalah smartphone, yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian. Melalui smartphone, kita bisa mendapatkan informasi terbaru, belajar secara daring, berkomunikasi tanpa batas, hingga memenuhi berbagai kebutuhan hanya dengan beberapa klik.

Seperti yang dikutip oleh Endang Sri Budi Astuti dari karya F. Budi Hardiman dalam bukunya Aku Klik Maka Aku Ada, smartphone diibaratkan seperti tongkat sihir yang mampu menghadirkan berbagai layanan dalam hitungan menit. Teknologi ini memang mempermudah hidup, tetapi di sisi lain juga membawa dampak negatif, terutama dalam perubahan gaya hidup masyarakat.

Salah satu dampak yang semakin terlihat di era digital adalah munculnya budaya hedonisme, terutama di kalangan generasi muda atau Gen Z.

Hedonisme dan Pengaruh Media Sosial

Hedonisme adalah pola pikir yang menjadikan kesenangan dan kepuasan pribadi sebagai tujuan utama hidup, sering kali tanpa mempertimbangkan nilai moral dan etika. Dalam dunia yang semakin digital, media sosial menjadi faktor utama yang mendorong gaya hidup ini.

Melalui media sosial, pengguna disuguhkan berbagai tren, mulai dari fashion, gadget terbaru, tempat wisata populer, hingga gaya hidup mewah. Paparan ini membuat banyak orang, termasuk remaja, ingin mengikuti tren tanpa mempertimbangkan apakah hal tersebut sesuai dengan kondisi ekonomi dan nilai-nilai yang mereka anut.

Tidak sedikit remaja yang memaksakan diri untuk tampil keren dan diakui oleh lingkungan sekitar. Mereka berlomba-lomba membeli barang mahal, mengunjungi tempat hits, hingga melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak sesuai dengan usia dan tanggung jawab mereka.

Menurut Mutiara Maharini, seorang psikolog klinis, hampir semua Gen Z tidak ingin melewatkan tren di media sosial. Mulai dari makanan viral, tempat nongkrong populer, hingga barang-barang unik, semuanya menjadi bagian dari gaya hidup mereka. Fenomena ini disebut dengan fear of missing out (FOMO), yaitu ketakutan akan ketinggalan tren dan merasa kurang eksis dibandingkan orang lain.

Dampak Negatif Hedonisme bagi Gen Z

Budaya hedonisme tidak hanya berdampak pada keuangan seseorang, tetapi juga pada mental dan moral. Beberapa dampak negatif yang bisa timbul akibat gaya hidup hedonisme antara lain:

1. Krisis Identitas
Remaja yang terus mengikuti tren sering kali kehilangan jati diri mereka. Mereka lebih fokus pada bagaimana agar diterima oleh lingkungan daripada mengenal diri sendiri.

2. Hutang dan Konsumtif
Gaya hidup konsumtif memicu kebiasaan berhutang atau meminjam uang demi memenuhi standar sosial yang tidak realistis.

3. Mengabaikan Nilai Moral
Demi memenuhi kepuasan diri, beberapa remaja bahkan rela melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai moral, seperti berbohong, berbuat curang, atau menipu orang lain.

4. Kecemasan dan Tekanan Sosial
Ketakutan akan tertinggal dari tren membuat banyak remaja merasa stres, cemas, dan tidak percaya diri.

Solusi dari Perspektif Kekristenan

Sebagai respons terhadap budaya hedonisme, penting bagi remaja untuk menerapkan keugaharian, yaitu gaya hidup sederhana, bertanggung jawab, dan memiliki pengendalian diri.

Keugaharian sejalan dengan ajaran Kekristenan, sebagaimana diajarkan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 6:25-34. Dalam ayat tersebut, Yesus mengajarkan agar manusia tidak khawatir berlebihan tentang kehidupan duniawi, karena Tuhan akan mencukupi kebutuhan setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Untuk itu, peran Pendidikan Agama Kristen (PAK) menjadi sangat penting dalam membentuk pola pikir dan karakter remaja agar tidak terbawa arus hedonisme.

Peran Pendidikan Agama Kristen dalam Membentuk Karakter Gen Z

Pendidikan Agama Kristen berperan sebagai pemandu moral bagi remaja dalam menghadapi tantangan gaya hidup modern. Beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam pembelajaran PAK untuk menanamkan nilai keugaharian adalah:

1. Mengajarkan Perbedaan antara Kebutuhan dan Keinginan
Guru PAK dapat membantu siswa memahami bahwa tidak semua keinginan harus dipenuhi dan bahwa kepuasan sejati bukan berasal dari benda material, tetapi dari hubungan yang baik dengan Tuhan dan sesama.

2. Menanamkan Nilai Kesederhanaan
Melalui kisah-kisah dalam Alkitab, seperti kehidupan Yesus yang penuh kesederhanaan, siswa dapat belajar bahwa hidup tidak harus dipenuhi dengan kemewahan untuk bisa bahagia.

3. Mengenalkan Konsep Berbagi dan Bersyukur
Dengan memahami bahwa berbagi dengan sesama lebih bernilai daripada menumpuk barang-barang mewah, remaja dapat mengembangkan sikap empati dan kepedulian sosial.

4. Menanamkan Prinsip Hidup Berintegritas
Dalam Titus 2:6-10, Paulus menasihatkan agar orang percaya, termasuk anak muda, hidup dengan bijaksana, penuh integritas, dan bertanggung jawab. Guru PAK dapat menggunakan ayat ini sebagai dasar pembelajaran tentang pentingnya menjadi pribadi yang jujur, rendah hati, dan memiliki pengendalian diri.

Di era digital, budaya hedonisme semakin merajalela, terutama di kalangan Gen Z. Dorongan dari media sosial membuat banyak remaja terjebak dalam pola hidup konsumtif, FOMO, dan kehilangan jati diri.

Untuk mengatasi hal ini, penting bagi pendidik, khususnya guru PAK, untuk membimbing siswa dalam memahami nilai keugaharian sesuai dengan ajaran Kekristenan. Dengan menerapkan hidup sederhana, memiliki pengendalian diri, dan lebih fokus pada nilai spiritual daripada materi, remaja dapat menjalani hidup yang lebih bermakna dan berkenan di hadapan Tuhan.

Pada akhirnya, hidup bukan tentang memiliki segalanya, tetapi tentang bagaimana kita menggunakan apa yang kita miliki dengan bijak dan bertanggung jawab. (Red/*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini