Kopi-times.com | Pontianak :
Mahasiswa selaku generasi muda rentan terpapar paham radikal perlu dilindungi oleh lingkungan sekitarnya. Kelompok radikal menjadikan generasi muda sebagai sasaran penyebaran paham radikalisme.
Menyadari hal tersebut Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menjadi salah satu narasumber pada Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Generasi yang digelar oleh IAIN Pontianak di Aula Syekh Abdur Rani Mahmud IAIN Pontianak, Kamis (10/10/19) Jalan Letjen Suprapto, Kota Pontianak. Dengan tema, “Merawat Indonesia Sebagai Rumah Kita”.
Selain Pangdam XII/Tpr turut menjadi pemateri Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, H Sutarmidji, S.H., M.Hum., Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Didi Haryono, Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol. Ir. Hamli., yang diwakili oleh Dr. Wazidi serta Pengamat Terorisme, Muhammad Nasir.
Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menyampaikan, agar generasi muda tidak terpapar oleh paham radikal, mereka harus memahami, mengakui secara sadar sebagai warga negara dan perlu mengetahui konsensus dasar nasional tentang NKRI serta nilai nilai yang terkandung didalamnya.
Lanjutnya menyampaikan, adapun konsensus dasar tersebut adalah Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945 dan NKRI memiliki hubungan yang terkait dan merupakan kekuatan bangsa yang mengandung nilai-nilai yang mengikat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Konsensus dasar nasional tersebut apabila dipahami secara positif maka bangsa Indonesia akan semakin maju dan kokoh apabila dipahami secara negatif tidak dihayati dan tidak diimplementasikan dan selalu dilemahkan maka NKRI akan hancur.
“Kita sebagai warga negara harus mempertahankan, menjaga serta memelihara hasil perjuangan para pendahulu bangsa yang telah mewariskan Indonesia ini. Dengan memahami dan semangat kebangsaan dengan mengisi kemerdekaan guna mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional,” tegasnya.
Untuk itu Pangdam XII/Tpr mengajak kepada para generasi muda untuk bangkit melawan berkembangnya paham radikalisme yang dapat merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Mulai sekarang mari kita bangkit, Ayo jadikan diri kita sebagai agen perubahan yang berkarakter, selalu memperkuat nasionalisme dan kewaspadaan nasional untuk menjaga dan merawat Indonesia sebagai Rumah Kita,” pungkasnya. (Rel/Pendam XII/Tpr)