Kopi Times | Medan :
Minggu pagi itu, langit Kota Medan tampak cerah, seolah turut mengamini kebahagiaan dua insan yang sedang mengikat janji suci. Iliyya Ilma Batubara, A.Md, dan Ade Rahman Syah Zebua, menggelar akad nikah dan resepsi pernikahan yang sederhana namun penuh makna di halaman rumah keluarga mempelai wanita.
Bagi pasangan yang memeluk agama Islam, ijab kabul menjadi momen paling sakral, gerbang pertama menuju bahtera rumah tangga. Begitu pula dengan Iliyya dan Ade. Tepat pukul 08.00 WIB, ijab kabul digelar khidmat di hadapan keluarga dan para saksi. Usai ijab kabul yang berlangsung hingga pukul 09.00 WIB, acara dilanjutkan dengan resepsi pernikahan sederhana mulai pukul 10.00 WIB, dengan suasana akrab ala keluarga di lingkungan rumah.
Dua Budaya, Satu Cinta
Iliyya merupakan putri sulung dari pasangan M. Fajaruddin Adam Batubara, SE, yang akrab disapa Bang Batu, dan Nurhaida Nasution, SE. Ia berasal dari keluarga Batak Tapanuli Selatan. Sementara Ade, pria berdarah Nias yang sudah yatim piatu, kini resmi menjadi bagian dari keluarga besar Batubara, diikat dalam satu pernikahan sederhana.
Ada yang istimewa dipernikahan sederhana ini. Kedua mempelai tidak hanya memadukan hati, tetapi juga merajut persatuan dua budaya. Di sesi awal, mereka mengenakan gaun adat Batak Tapsel. Menjelang siang, mereka berganti pakaian adat Nias yang penuh keanggunan. “Kami ingin memuliakan asal-usul keluarga masing-masing. Kedua pakaian adat ini adalah kebanggaan kami,” ujar Bang Batu dengan senyum bahagia.
Tak seperti pesta pernikahan megah di gedung-gedung, resepsi Iliyya dan Ade digelar sederhana di halaman rumah. Namun, kesederhanaan itu justru menciptakan kehangatan yang terasa lebih dalam. Para tetangga, kerabat, dan sahabat berdatangan silih berganti sejak pukul 11.00 WIB. Mereka berjabat tangan, saling bercakap, dan menikmati hidangan bersama dalam suasana kekeluargaan.
Hingga sore menjelang, tamu yang hadir diperkirakan mencapai sekitar 300 orang. Bagi Bang Batu, kehadiran para undangan adalah kebahagiaan tersendiri, apalagi ada tamu yang membuatnya terkejut sekaligus terharu.
Kehadiran yang Menggugah Hati
Salah satu tamu istimewa yang hadir adalah M. Sofyan Tanjung, Kasubbag Humas Protokol dan Publikasi Sekretariat DPRD Sumatera Utara. Bagi Bang Batu, kehadiran Sofyan Tanjung dan keluarganya di pesta yang sangat sederhana itu merupakan sebuah kehormatan besar.
“Saya bukan siapa-siapa, tapi Pak Sofyan Tanjung dan keluarga mau datang. Saya sangat terharu. Ini bentuk persahabatan yang tulus,” kata Bang Batu penuh rasa syukur.
Tak hanya hadir, Sofyan Tanjung juga ikut memeriahkan suasana dengan menyumbangkan suara emasnya di atas panggung. Ia membawakan lagu legendaris ‘Widuri’ yang sempat dipopulerkan almarhum Bob Tutupoly. Tembang itu seolah menambah keakraban di antara tamu yang hadir.
Reuni Wartawan, Hangat dan Bersahaja
Bagi Bang Batu, momen ini juga menjadi ajang silaturahmi dengan rekan-rekan sejawatnya di dunia jurnalistik. Sejumlah wartawan senior hadir, seperti Ketua Forum Jurnalis Provsu (FJP) Roy Syamsul Gultom, Ketua HIPSI Sumut Rizal Syam Lubis, jurnalis dan pemerhati lingkungan hidup Dr. Hery Buha Manalu, Muklis Tanjung, dan para anggota FJP seperti Sudin Pasaribu, Sundari, Guloalisa, Azmi, serta Relekius Harefa.
Hadir pula tokoh pers senior Kota Medan Corney Efendi Panjaitan, serta Nina Lubis yang mewakili manajemen PilarMerdeka.com.
Momen ini menghadirkan kehangatan tersendiri. Di luar aktivitas peliputan yang seringkali penuh perbedaan pandangan, di acara resepsi ini, para jurnalis itu larut dalam suasana kekeluargaan. Mereka bercanda, berbagi cerita, dan tak ragu menunjukkan keakraban yang jarang terlihat saat bertugas.
Di sela obrolan santai, Sofyan Tanjung berbagi cerita tentang pengalamannya bertugas di Nias pasca gempa bumi besar tahun 2005. “Saya pernah mendampingi pasokan bantuan Pemprovsu selama tiga bulan di Gunung Sitoli. Nias selalu punya tempat spesial di hati saya,” kenangnya sambil tersenyum.
Cerita itu menjadi penutup yang manis sebelum para tamu perlahan pamit. Sofyan Tanjung, Hery Buha Manalu, dan rekan-rekan wartawan lainnya meninggalkan lokasi dengan hati yang hangat dan bahagia.
Ucapan Terima Kasih dari Sang Ayah
Melalui PilarMerdeka.com, Bang Batu menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua sahabat dan kerabat yang telah meluangkan waktu hadir di momen bahagia keluarga mereka.
“Semoga kebaikan hati sahabat-sahabat saya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Terima kasih juga kepada Nina Lubis dan PilarMerdeka.com yang sudah berbagi kabar bahagia ini,” ucapnya tulus.
Pesta sederhana ini meninggalkan jejak yang lebih dari sekadar pernikahan. Ia menjadi pengingat bahwa kebahagiaan tak selalu butuh kemewahan. Kadang, cukup dengan cuaca cerah, tenda sederhana, dan kehadiran sahabat sejati. (HB)