Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Doddy Zulverdi, saat Bincang-Bincang Media (BBM) Februari secara luring dan daring, Selasa (28/2/2023) di Kantor BI Wilayah Sumut Medan/Kopitimes

Kopi Times | Medan : 

Bank Indonesia (BI) memprakirakan pertumbuhan ekonomi global masih melambat, suku bunga masih tetap tinggi dan inflasi yang melanda negara maju akan mendekati titik puncaknya.



Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sumut Doddy Zulverdi saat Bincang-Bincang Media (BBM) Februari secara luring dan daring, Selasa (28/2/2023) di Kantor BI Wilayah Sumut Medan



Ketidakpastian pasar keuangan global mereda sehingga berdampak pada peningkatan aliran modal ke negara berkembang dan berkurangnya tekanan depresiasi nilai tukar. 



Namun perekonomian AS dan Eropa masih diprakirakan melambat dengan resiko resesi yang masih tinggi.  



Doddy juga menyebutkan, resiko resesi yang masih tinggi dan inflasi yang melanda negara maju diprakirakan akan mendekati titik puncaknya dan suku bunga masih tetap tinggi.



Tekanan inflasi global menurun secara gradual dipengaruhi oleh membaiknya gangguan rantai pasokan. Meskipun demikian, inflasi tetap dilevel tinggi seiring dengan harga energi dan pangan yang belum turun. 



“Signifikan dan pasar tenaga kerja terutama di AS dan Eropa masih ketat. Inflasi yang melanda mendorong kebijakan moneter ketat di negara maju mendekati titik puncaknya dengan suku bunga yang diprakirakan masih tetap tinggi disepanjang tahun 2023”, jelas Doddy.



Doddy juga meyebutkan, namun di tengah trend melambat itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tinggi. Faktor pendukungnya adalah dari sisi pengeluaran konsumsi rumah tangga dan juga meningkatnya mobilitas masyarakat, 



“Ditengah pertumbuhan ekonomi global dalam trend melambat, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tetap tinggi yakni pada 5,01%(yoy) pada triwulan IV – 2022 dan 5,31% (yoy) secara keseluruhan tahun 2022”, sebut Doddy. (Red/Hery BM)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here