Yonge Sihombing SE,. MBA penulis buku JOKOWI MAESTRO PEMBANGUNAN EKONOMI, saat acara peluncuran dan pengusulan Nobel for Jokowi Kamis (7/7/2022) di Hotel Madani Jalan Sisingamangaraja Medan/Foto : Hery B Manalu/Kopitimes
Kopi Times | Medan :
“Bahwa sikap rendah hati dari pemimpin sebuah negara akan mendatangkan kekuatan tangan yang tak terlihat, Invisible Hand turut menyertai langkah hidupnya.”, sebut Yonge Sihombing SE,. MBA penulis buku JOKOWI MAESTRO PEMBANGUNAN EKONOMI, saat acara peluncuran dan pengusulan Nobel for Jokowi Kamis (7/7/2022) di Hotel Madani Jalan Sisingamangaraja Medan.
“Sikap rendah hati itu akan dengan sendirinya mendatangkan kekuatan tangan yang tak terlihat, invisble hand turut menyertai langkah hidupnya, dan kita sudah melihat Jokowi di Ukrania dan di Rusia mendapat sambutan baik dan sudah mulai ada terang solusi damai perang”, sebutnya.
Sederhana, jujur, tulus, ikhlas, kerja keras, arif dan bijaksana, mampu dan tegar saat dikritik, dihina, direndahkan, difitnah, diancam dan dimusuhi, bahkan merangkul pihak-pihak yang berseberangan dengannya, Presiden Jokowi tidak korup, tidak mementingkan kelompok dan golongan tertentu, tetapi mementingkan semua rakyat.
Di balik itu kami melihat ada ada pesan kepada masyarakat dunia bahkan korelasi dan sugesti tentang kepemimpinan yang harus dipelajari. Karena itu buku ini kita usulkan sebagai dokumen untuk menggugah panitia Nobel.
Bahwa selama ini untuk menilai layak tidaknya sebagai penerima Nobel khususnya di bidang ekonomi hanya lewat pendekatan – pendekatan teory, dan teory itu hanya bisa dimatematikakan atau diformulasikan. Tapi fakta sesungguhnya kami melihat bahwa ada yang tak bisa diformulasikan secara matematika ilmiah, yaitu hal kepemimpinan, sikap endah hati dan sederhana.
Warga Negara Indonesia belum pernah terpilih sebagai penerima hadiah nobel. Karena warga negara Indonesia belum pernah diusulkan dan mengusulkan warga negara Indonesia sebagai penerima hadiah nobel.
“Oleh karena itu hari ini Kamis, 7 Juli 2022, Kami berani mengusulkan nama warga negara Indonesia sebagai penerima hadiah nobel kepada Komite Nobel di Oslo-Norwegia. Mengapa, karena Indonesia mempunyai sosok warga negara Indonesia yang layak dan pantas untuk diusulkan sebagai penerima hadiah nobel. Namanya adalah Joko Widodo (Jokowi) Presiden Republik Indonesia ke -7. Momentum ini harus kita manfaatkan, momentum ini harus kita rebut, karena bisa saja momentum seperti sosok Presiden Jokowi tidak pernah muncul lagi di Indonesia dalam satu dekade ke depan”, sebut Yonge berketepatan hari yang sama kunjugan Jokowi pada peringatan Hari Keluarga Nasional 2022 di Medan.
Undangan terdiri dari unsur pemerintah (government), dunia pendidikan (academy), dunia usaha (business), dan masyarakat (society).
Unsur pemerintah terdiri dari pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah, Uspida Sumatera Utara, Bupati/Walikota se Sumut, Ketua DPRD Kab/Kota se Sumut, Anggota DPRD Sumut, dan Anggota DPRD Kota Medan. Unsur dunia pendidikan terdiri dari para guru besar (profesor), rektor, dekan, dosen, kepala sekolah, mahasiswa dan pelajar, utamanya dari Kota Medan. Unsur dunia usaha : BUMN, BUMD, BUMS, BUMDes dan Koperasi, dan unsur masyarakat yang terdiri dari Pimpinan Partai Politik, Ormas, Asosiasi, Tokoh Masyarakat di Sumatera Utara.
Diujung acara dilakukan penyerahan buku dan ulos kepada para undangan oleh penulis didampingi Dr. Nenni Triana Sinaga, M.Pd, Barita Esman Dabukke, SPd., M.Psi, Tangkas Susilo, Dr. Robinson Hutagaol SH, M.Pd., Hamonangan Manurung, SE., M.SiII. Dr. Hery Buha Manalu, M.Mis, Patar Manatap Sibagariang, S.Pd., M.Pd, Dra. Tiorisma Sihaloho, Patar Manatap Sibagariang, S.Pd., M.Pd berserta panitia lainnya.
Juga tampak hadir Kolonel Suhartono (Kodam)H.M Azwar (DPRD Tebing Tinggi) Timbul Daya Sibarani (DPRD Simalungun), Dr. Humuntal Rumapea (Rektor UMI) Misran Sihaloho (Mewakili Bupati Deli Serdang), Toni (Mewakili Rektor Panca Budi), Dr Bulan M. Kes (Staff Ahli Bupati Serdang Bedagai), dan tamu undangan lainnya. (Red/Hery Buha Manalu)