Foto : int |
Kopi-times.com | Jakarta :
Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo Jumat (24/5/2019) siang menyampaikan beberapa kebijakan BI dan perkembangan ekonomi terkini mengenai inflasi, arus inflow asing ke SBN dan pergerakan rupiah.
Disebutkan Perry Warjiyo, melalui pesan elekronik kepada jurnalis,
perkiraan inflasi berdasarkan Survei Pemantauan Harga hingga minggu keempat Mei 2019 adalah sebesar *0,47%* (mtm) atau 3,1% (yoy), lebih rendah dari inflasi minggu ketiga Mei 2019 sebesar 0,51% (mtm).
Disebutkannya, rendahnya inflasi disebabkan beberapa komoditas mengalami deflasi, seperti beras, sayur, bawang merah; serta turunnya tarif angkutan udara yang berpengaruh ke inflasi sebesar minus (-)0,01%. Di sisi lain, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, yaitu cabai merah, bawang putih, daging ayam, dan telur ayam.
Untuk Arus Inflow Asing ke SBN,
total selama 3 hari terakhir arus inflow asing ke SBN sebesar Rp3,6 triliun (nett). Terdiri dari Selasa Rp1,5 T, Rabu Rp 0,3 T, dan Kamis Rp1,75 T. Harga Saham pada hari ini juga naik.
Dalam keterangannya lebih lanjut disebutkan Perry Warjiyo pergerakam Rupiah Menguat dan Stabil.
“Kemarin Rupiah mengalami penguatan di rentang 14.455-14.460 (terhadap USD), dari sebelumnya 14.520. Hari ini Rupiah juga bergerak menguat dan stabil. Hal ini menunjukkan pasar uang dan valas berjalan normal, serta membaiknya confidence asing dan para pelaku usaha”, paparnya.
BI juga berterima kasih kepada eksportir dan perbankan yang aktif di pasar valas, sehingga mendukung pergerakan nilai tukar yang stabil dan mengalami penguatan.
“BI akan terus berada di pasar dan melakukan langkah stabilisasi nilai tukar sesuai fundamental apabila diperlukan, baik melalui intervensi valas maupun pembelian SBN di pasar sekunder. BI sudah membeli SBN dari pasar sekunder sebesar Rp19,47 triliun (ytd)”, papar Perry Warjiyo. (Rel)