Oleh : Hery Buha Manalu, Dosen Pasca Sarjana STT Paulus Medan, Pemerhati Budaya dan Lingkungan
Ketika bendera duplikat Sang Merah Putih dan teks Proklamasi diarak dari Monumen Nasional (Monas) menuju Ibu Kota Nusantara (IKN), kita tidak hanya menyaksikan sebuah upacara simbolis, tetapi juga sebuah penegasan atas identitas bangsa Indonesia. Di balik prosesi ini tersimpan pesan mendalam tentang betapa pentingnya menjaga dan menguatkan jati diri kita sebagai sebuah bangsa, terutama di tengah arus perubahan yang semakin cepat.
Perjalanan ini tidak sekadar menandai perpindahan simbol-simbol kebangsaan dari satu tempat ke tempat lain, tetapi mencerminkan sebuah perjalanan sejarah yang terus berlangsung. Bendera Sang Merah Putih dan teks Proklamasi adalah representasi nyata dari semangat perjuangan yang diwariskan oleh para pendiri bangsa. Ketika simbol-simbol ini dibawa menuju IKN, kita diingatkan bahwa masa depan yang ingin kita capai harus tetap berakar kuat pada nilai-nilai kebangsaan.
Kirab ini juga mengundang kita untuk merenungkan tentang apa arti sebenarnya dari kemerdekaan. Kemerdekaan bukanlah sesuatu yang hanya kita rayakan sekali dalam setahun, tetapi sebuah proses yang harus terus diperjuangkan. Dengan mengarak bendera dan teks Proklamasi ke IKN, kita mengirimkan pesan bahwa Indonesia, meski sudah 79 tahun merdeka, tetap berkomitmen untuk menjaga dan memperkuat kedaulatan serta integritasnya sebagai bangsa.
Prosesi ini juga menegaskan bahwa modernisasi dan pembangunan IKN sebagai pusat pemerintahan yang baru tidak berarti meninggalkan nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi bangsa. Sebaliknya, perpindahan ini harus dilihat sebagai upaya untuk membawa nilai-nilai tersebut ke dalam era baru, di mana kemajuan teknologi dan globalisasi tidak menghapus identitas kita sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Selain itu, keterlibatan berbagai elemen masyarakat dalam kirab ini menunjukkan bahwa kebangsaan bukan hanya tugas pemerintah atau sekelompok elit, tetapi tanggung jawab kita bersama. Dari Purna Paskibraka, Abang-None Jakarta, hingga anak-anak sekolah di Balikpapan, semuanya berperan dalam menjaga dan menghidupkan semangat kebangsaan. Ini adalah pengingat bahwa setiap kita memiliki peran dalam membangun dan memajukan Indonesia.
Keberanian dan keteguhan yang ditunjukkan oleh mereka yang terlibat dalam kirab ini harus menjadi inspirasi bagi kita semua. Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, kita tidak boleh kehilangan arah. Sebaliknya, kita harus semakin kokoh dalam menjaga identitas bangsa dan memastikan bahwa Indonesia tetap berdiri tegak di antara bangsa-bangsa lain di dunia.
Dengan mengingat perjuangan para pendiri bangsa, kita diharapkan dapat terus melangkah maju, membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik tanpa kehilangan jati diri. Kirab ini, lebih dari sekadar prosesi, adalah simbol dari perjalanan panjang bangsa ini menuju cita-cita luhur yang telah digariskan sejak awal kemerdekaan. Semoga kita semua dapat mengambil inspirasi dari momen bersejarah ini dan terus menjaga semangat kebangsaan dalam setiap langkah yang kita ambil.(Red/*)