Oleh : Hery Buha Manalu, Dosen Pasca Sarjana STT Paulus Medan, Pemberhati Budaya dan Lingkungan
Jakarta menjadi saksi sebuah momen bersejarah pada Sabtu, 10 Agustus 2024, saat bendera duplikat Sang Merah Putih dan teks Proklamasi diarak dari Monumen Nasional (Monas) menuju Ibu Kota Nusantara (IKN). Ini adalah kali pertama dalam sejarah, dua simbol kemerdekaan ini menempuh perjalanan monumental dari jantung ibu kota ke arah masa depan Indonesia di tanah Kalimantan.
Kirab ini bukan sekadar prosesi seremonial biasa. Di balik setiap langkah yang diambil, terdapat pesan kuat tentang persatuan dan gotong royong yang menjadi fondasi bangsa kita. Melibatkan berbagai elemen masyarakat, dari Purna Paskibraka, Abang-None Jakarta, hingga siswa-siswi dari berbagai institusi pendidikan, kirab ini mencerminkan kebhinekaan yang menjadi ciri khas Indonesia.
Rute kirab kali ini juga unik, melintasi ikon-ikon penting Jakarta seperti Patung Kuda, Bundaran HI, dan Semanggi, sebelum tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma. Rute sepanjang 14 kilometer ini membawa kita tidak hanya secara fisik dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga secara simbolis menuju masa depan yang cerah di IKN, di mana Indonesia diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang.
Tak kalah penting adalah penggunaan kendaraan taktis “Maung” buatan Pindad untuk membawa bendera dan teks Proklamasi. Ini adalah simbol dari kemandirian dan kemampuan bangsa kita untuk berdiri di atas kaki sendiri, sekaligus mengingatkan kita pada pentingnya mendukung produksi dalam negeri.
Di Balikpapan, prosesi ini disambut dengan semangat yang sama besarnya. Dari pasukan kehormatan hingga kearifan lokal, semua elemen di sepanjang rute menuju IKN menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga memiliki komitmen kuat untuk mempertahankan dan menghormati warisan leluhur.
Kirab ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa kemerdekaan bukanlah sesuatu yang bisa kita anggap remeh. Ini adalah hasil perjuangan panjang yang harus terus kita hargai dan jaga. Dengan membawa bendera dan teks Proklamasi ke IKN, kita tidak hanya merayakan masa lalu, tetapi juga menegaskan komitmen kita untuk masa depan yang lebih baik.
Semoga dengan kirab ini, semangat kebangsaan kita semakin menyala, dan kita semakin bersatu dalam mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa. Mari bersama-sama kita doakan agar rangkaian kegiatan ini berjalan lancar dan menjadi inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia.(Red/*)