Gambar Illustrasi Kopi Simalem
Foto : Hery B Manalu/Kopi-times.com
Kopi-times.com | Karo :
Hujan rintik-rintik menyambut senja ketika itu, dan riuh tawa canda para jurnalis mulai sepi. Kegiatan outbound peserta pelatihan gathering wartawan Kota Medan 2019 yang diadakan BI (Bank Indonesia) Perwakilan Sumut pun, selesai.
“Tadi ketika ibu Siska, pihak BI yang menutup outbound itu, kita kan sambil-sambil minum kopi. Tapi enak kali rasa kopi tadi bah, ayok kita cari-cari tahu dulu kopi apalah ini, penasaran kali pun awak dibikinnya”, rasa ingin tahu pencinta kopi, peserta gatering wartawan BI Kota Medan 2019.
Udara yang dingin dan hujan semakin ‘me-rintik’, menambah syahdu kabut di sebagian titik ‘Bumi Simalem’. Namun tak mengagalkan rasa ingin tahu, penikmat kopi. Kami pun tiba disalah satu tempat bagian tertentu areal dari hotel dan Taman Simalem Resot.
Disana, disebuah lokasi yang berpenampilan ‘Wisata Agro’ di Agro Caffee & Mart disuguhi Caffee Kopi bagi para pengunjungnya, tampak sejumlah rak kopi yang sudah dikemas apik. Inilah dia, “Kopi Simalem” biji-biji kopi yang sudah dikemas mengikuti trend gaya pemasaran hasil pertanian kopi gunung dari Bumi Simalem ini, keren.
Aroma kopinya yang sungguh menggoda, kopi khas spesialis daerah ini tumbuh di dataran tinggi Karo. Sejauh ini diketahui beberapa daerah di Sumatera Utara memang telah dikenal memiliki tanaman kopi yang kualitasnya sudah sampai ke manca negara. Maka, tak heran jika kopi sudah menjadi ‘icon’ dan  pilihan banyak orang, terlebih kaum muda milenial.
Sejauh ini geliat bisnis berbau kopi juga sudah marak di Sumatera Utara. Kita bisa lihat di tiap kafe, kopi disajikan dalam bentuk rupa, mulai dengan harga yang murah sampai yang tak murah. Meski pun begitu, mulai dari warung-warung tempat tongkrongan kelas menengah ke bawah, atau kelas atas kopi restro, kopi tetap saja jadi primadona.
Ternyata nuansa kopi ini juga sudah merambah, hingga terekam jejak ke tempat wisata dan gathering para wartawan BI ke pegunungan ini.  Tak terkecuali Taman Simalem Resort, Karo. Yang mungkin sudah sejak beberapa waktu, menangkap signal peluang bisnis kopi.
Mulai dari mempersiapkan lahan kebun kopi sendiri, konsepnya yang organik, ada pemandu tamu untuk wisata kebun kopi. Simalem sudah merancang Kebun Kopi ini dipadu dengan tanaman buah Biwa, perawatan, hingga panen, serta pengelolaannya, kemasan hingga barista.
Salah satu strategi keunikan rasa kopi yang akan dihasilkan, memang beda berdasarkan perlakuan kepada tanaman ini sampai siap saji.

Rasa kopi juga dipengaruhi tanaman apa saja di sekitarnya, gengre keunikan Kopi Simalem juga begitu. Ada pengaruh pada ketinggian lahan dimana kopi ditanam. Pengelola melihat letak dataran tinggi pengunungan seputar Danau Toba Sumatera Utara adalah peluang, kecantikan eksotik alamnya menggiurkan wisatawan kembali berkunjung lagi.

Kembali kepada kopi, penggiat tanaman ini, Rukhyat (67) memandu ke kebun Kopi Organik Simalem. Kepada Kopi-times.com bapak pensiunan pusat penelitian Teh dan Kina ini, mengaku telah menekuni dan merawat kebun kopi di sini selama 10 tahun.
“Kopi organik Simalem, khas kopi alami spesial yang tidak menggunakan unsur pupuk dan obat kimia. Dalam pertumbuhan dan perawatannya menggandalkan pupuk organik dan alami. Nah, kesejatian kopi ini sebagai khas tanaman dataran tinggi pegunungan Danau Toba, yang tetap kami jaga kelestariannya seperti tanaman hutan”, sebutnya.
Kopi organik tanpa unsur kimia, tetap konsisten untuk menjaga kualitas kopi Simalem agar tetap asli sesuai karakternya. “Kami memahami perlu mempertahankan keasliannya, agar maksimal bagi penikmat kopi, namun dibutuhkan lahan hutan tempat menanamnya yang saat ini kian minim”, tambahnya.
Berawal dari sebuah keperdulian inilah, pihak pengelola Taman Simalem Resort, Kopi Simalem dari Tanah Karo ini tercetus.
“Cikal bakal Kopi Simalem dimulai sejak 2005, hingga terus bertumbuh, pada 2012 konsep kopi yang khusus organik diperkuat sebagi identitasnya. Tidak menggunakan obat dan pupuk kimia. Bagai sekolah kopi lapangan, Kopi Arabica Simalem dibentuk dan bertumbuh dewasa dengan konsep kopi organik, yah,.. Jadilah dan terlahirlah produk ‘Kopi Simalem’ ini”, jelasnya.

Lantas kenapa Kopi Simalem itu khas dan memiliki keunikan aroma cita rasa khusus. Kepada Kopi-times.com, Rukhyat memaparkan bahwa sejak awal pihaknya telah memilih bibit kopi yang berkualitas. Kami juga berpikir bahwa kopi ini terlahir dan tumbuh di atas alam indah bumi Simalem, Karo.
“Kami bertanggung jawab menyuguhkan kopi yang alami dan berkualitas kepada para wisatawan. Dihasilkan dari pupuk organik membuat biji kopi lebih padat sempurna sehingga menghasilkan aroma dan rasa kopi yang lebih berkualitas. Aroma kopi Simalem juga dipengaruhi oleh tanaman yang tumbuh di sekitarnya. Tanaman Biwa dan jeruk di sekitar kebun kopi Simalem memberi aroma buah citrust pada biji kopi Simalem”, paparnya.
Taman Simalem resort sendiri berada di tengah-tengah hutan dengan luas sekitar 206 hektare. Dan, sekitar 135 hektare diantaranya merupakan hutan dan tidak boleh diganggu dengan arti kata ditebang.Sisanya inilah atau sekitar 71 hektare yang dikelola Taman Simalem, untuk hotel, resort, taman bermain, kebun buah, sayuran dan kebun kopi, kemah dan lain sebagainya. (Red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here