Kopi Times | Medan :
Sekolah Tinggi Teologi (STT) Paulus Medan menggelar Pekan Tahunan Mahasiswa (PTM) 2025, 31 Januari – 01 Februari dengan tema Level Up: Menjadi Mahasiswa Berkarakter, Unggul, dan Berdampak. Acara ini bertujuan untuk membentuk mahasiswa yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki kepemimpinan, karakter, dan integritas yang kuat.
Dalam sambutannya, Dr. Hery Buha Manalu, S.Sos., M.Mis selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STT Paulus Medan, menegaskan bahwa Level Up bukan sekadar slogan, tetapi sebuah ajakan untuk terus bertumbuh dan melampaui batasan diri.
“Kampus bukan sekadar tempat menimba ilmu, tetapi juga arena untuk mengasah karakter dan membangun mentalitas pemenang. Dunia saat ini menuntut lebih dari sekadar kecerdasan akademik; ia membutuhkan individu yang tangguh, inovatif, dan berintegritas.”
Mahasiswa sebagai Generasi Level Up
Lebih lanjut, Hery mengajak mahasiswa untuk berani keluar dari zona nyaman dan menghadapi tantangan. Ia mengutip Kolose 1:10, yang menekankan pentingnya hidup berkenan kepada Tuhan, bertumbuh dalam segala hal, dan berbuah dalam perbuatan baik.
Ia juga mendorong mahasiswa untuk:
Mengembangkan kapasitas diri dengan aktif dalam organisasi dan pelayanan.
Memanfaatkan kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan naik ke level berikutnya.
Menjadi pemimpin yang melayani dan berkontribusi nyata bagi gereja, masyarakat, dan bangsa.
“Gunakan waktu di kampus ini untuk membangun jejaring yang positif. Jadilah mahasiswa yang tidak hanya menuntut ilmu, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi dunia.”
Hery menutup sambutannya dengan ajakan tegas:
“Saatnya level up! Saatnya menjadi generasi unggul yang siap menjawab tantangan zaman. Selamat berproses, teruslah maju, dan jadilah yang terbaik!”
Manusia dan Hikmat Tuhan di Era AI
Pada sesi seminar, Sotiria Manalu dari Yayasan Sahabat Iman Orthodox menyoroti pentingnya manusia supaya kembali kepada esensi penciptaannya, sebagaimana tertulis dalam Kejadian 1:26-28.
Ia menegaskan bahwa meskipun kecerdasan buatan (AI) semakin berkembang, manusia tetaplah makhluk yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Oleh karena itu, yang dibutuhkan dunia saat ini bukan sekadar kecerdasan buatan, tetapi hikmat dari Tuhan.
“Kita harus menyuarakan kebenaran yang sejati. Dunia tidak hanya membutuhkan kecerdasan, tetapi hikmat yang berasal dari Tuhan.”
Dalam sesi ini, Sotiria juga membahas adaptasi dan manajemen waktu sebagai kunci menghadapi tantangan hidup. Ia menyoroti:
Pentingnya ketenangan dan kepercayaan pada waktu Tuhan.
Teknik Pomodoro, yaitu metode manajemen waktu untuk meningkatkan produktivitas.
Kepemimpinan dan inisiatif, termasuk Laws of Leader yang menekankan kepemimpinan melalui keteladanan dan ketepatan waktu.
“Ketika kita tepat waktu, kita tidak hanya menghargai diri sendiri, tetapi juga menghargai orang lain.”
Perayaan Kasih Medan: “Akulah Andreas”
PTM 2025 juga menghadirkan Pastor Perlin Zebua dan Agus Sunario dari Billy Graham Evangelistic Association. Mereka menyampaikan materi bertema “Akulah Andreas”, sebagai persiapan menuju Perayaan Kasih Medan yang akan digelar pada 25-26 Juni 2025 di Astaka Pancing Medan.
Pastor Billy Graham pernah berkata:
“Saya tidak percaya pada penginjilan besar-besaran di luar ruangan. Saya percaya pada penginjilan pribadi yang masif.”
Dengan semangat ini, para mahasiswa diajak untuk menerapkan 5 langkah sederhana dalam penginjilan:
1. Doa – Tuliskan 1 hingga 10 nama orang yang belum mengenal Kristus dan doakan mereka setiap hari.
2. Berbagi – Bangun hubungan yang lebih dalam dengan mereka dan cari kesempatan untuk berbagi kasih Tuhan.
3. Undang dan Bawa – Ajak mereka untuk hadir dalam Perayaan Kasih Medan.
4. Menyemangati – Dukung mereka dalam mengambil keputusan untuk menerima Kristus.
5. Tindak Lanjut – Bantu mereka bertumbuh dalam iman dan membangun hubungan lebih dekat dengan Tuhan.
Acara PTM 2025 dibuka oleh Ketua STT Paulus Medan, Dr. Adolfina Elisabeth Koamesakh, M.Th., M.Hum., dan dihadiri oleh para dosen serta seluruh sivitas akademika.
Melalui kegiatan ini, STT Paulus Medan menegaskan komitmennya dalam membentuk mahasiswa yang berkarakter, unggul, dan berdampak, siap menghadapi tantangan zaman dengan hikmat Tuhan, serta aktif dalam penginjilan pribadi yang bermakna.
“Saatnya level up! Saatnya menjadi generasi yang siap membawa perubahan!”. (Red/*)
