Jumat, Januari 17, 2025
spot_img

Maluku Mutiara dari Timur,

Foto : Ist
Kopitimes – Surat Terbuka Untuk 
Bapak Luhut Binsar Panjaitan 
Bapak Mahfud MD
Di Jakarta.
Giniloh pak Luhut, Maluku itu sejak zaman feodalisme, Kolonialisme, Pra Kemerdekaan sudah menjadi tujuan destinasi internasional sejak abad ke 16.
 
Pak Mahfud, Maluku itu tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya. Pulau Banda itu hanyalah salah satu pulau dan masih banyak pulau – pulau lainnya yang indah mempesona dan tersebar di wilayah maluku.
Pak Luhut dan Pak Mahfud, Selain Keindahan alamnya, Maluku itu kaya dengan Rempah – rempahnya (Pala dan Cengkeh) dan kekayaan itu menjadi magnet bagi datangnya bangsa – bangsa eropa (Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda) serta bangsa arab. 
Konon ceritanya Maluku itu seperti sebuah peta harta karun jadi bahan perbincangan di tiap pelabuhan oleh para pelaut – pelaut eropa di abad 15.  Maluku itu adalah mutiara dari timur yg memiliki pesona tersendiri di antara gugusan pulau pulau dalam bingkai nusantara.
Masyarakat Maluku memiliki Peradaban yang tinggi dan mempunyai sifat dan karakter terbuka pada kebudayaan luar karena faktor kesejarahannya namun tetap memegang teguh pada tatanan adat dan tradisi yang diwariskan para leluhur.
Pak Luhut dan Pak Mahfud yang saya hormati, Saya ingin Meluruskan Bahwa Maluku secara Umum dan Pulau Banda secara Khusus  tidak hanya menjadi Kawasan Wisata Nasional Namun Sudah menjadi Wisata Internasional.
Namun ada hal yang ingin saya tegaskan kepada bapak berdua dan sekaligus memberi masukan terkait gagasan “Kawasan Wisata Nasional”.  
Membangun Kawasan Wisata Nasional tidak bisa secara parsial apalagi wilayahnya seperti Maluku yang mana luas laut lebih banyak dibandingkan luas daratan.  Maluku terdiri dari kepulauan dan memiliki banyak pulau – pulau.
Hambatan utama wilayah yang berbasis kepulauan adalah sarana transportasinya.
Oleh karenanya hal paling mendasar untuk segera di lakukan adalah dengan merubah status Propinsi Maluku menjadi Propinsi Kepulauan Maluku, atas dasar itu maka daya serap anggaran dari pusat ke daerah akan lebih besar sehingga pembangunan sarana dan prasana penunjang Kawasan Wisata Nasional (Lapangan Terbang, Jembatan Penghubung antar pulau – pulau besar) dapat terealisasi dengan cepat dan baik. 
 
Chalid Tualeka
Ketua Dewan Pendiri
Maluku Institute

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest Articles