Kopi-times.com | Kutacane :
Mapala Indonesia melakukan aksi protes, Selasa (8/1/2018) ke kantor Bupati Aceh Tenggara perihal kurangnya respon pemerintah terhadap bencana banjir bandang yang terjadi di Kutacane.
Mapala Indonesia melakukan aksi protes, Selasa (8/1/2018) ke kantor Bupati Aceh Tenggara perihal kurangnya respon pemerintah terhadap bencana banjir bandang yang terjadi di Kutacane.
Posko yang didirikan untuk pengungsi banjir bertahan selama seminggu kemudian dibongkar sementara puluhan rumah warga masih terendam banjir disertai lumpur.
Mapala Indonesia meminta klarifikasi dari pemerintah atas kurangnya tindakan evakuasi terhadap masyarakat setempat.
Selama proses evakuasi, Mapala Indonesia melakukan evakuasi menggunakan alat seadanya tanpa ada pasokan yang layak dari pemerintah.
“Kami malu selaku tuan rumah! Mapala Indonesia jauh-jauh kemari untuk melakukan evakuasi sementara pemerintah malah menutup posko dan tidak melakukan apa-apa setelahnya, Mapala Indonesia meminta klarifikasi dari pemerintah atas kurangnya tindakan evakuasi terhadap masyarakat setempat
” kata Sulpi Sahwali selaku ketua Mapala Universitas Gunung Leuser.
Mapala Indonesia berharap pemerintah Aceh Tenggara segera menanggapi aksi damai yang telah dilakukan guna mengefektifkan kembali proses evakuasi sampai tuntas, (Hery)