Kopi Times – Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan pentingnya menggabungkan pemenuhan gizi dengan kelestarian lingkungan demi mencetak generasi emas Indonesia. Pesan itu disampaikan saat kunjungan kerja ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jatake, Jatiuwung, Kota Tangerang, dalam rangka mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program prioritas nasional dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
SPPG Jatake menjadi model pengelolaan sampah berbasis kawasan yang melibatkan masyarakat, dunia usaha, dan teknologi sederhana seperti komposting, bank sampah, dan RDF skala kecil. Dengan lahan ±2.000 m², fasilitas ini mampu mengolah 10–15 ton sampah per hari, mengurangi lebih dari 30% beban sampah ke TPA.
Menteri Hanif menegaskan keberhasilan MBG harus sejalan dengan pengelolaan sampah yang efektif, mulai dari pengurangan sampah makanan, penggunaan wadah guna ulang, hingga edukasi konsumsi berkelanjutan. “Program MBG bukan hanya urusan gizi, tetapi investasi masa depan bangsa yang harus ramah lingkungan,” ujarnya.
Ia juga mendorong replikasi model integratif SPPG Jatake di berbagai daerah, melibatkan pemerintah, komunitas, dunia usaha, dan sekolah. Kunjungan ke SMP Negeri 8 dan SMK Yapinktek Tangerang membuktikan peran pendidikan dalam membentuk perilaku peduli lingkungan sejak dini.
Walikota Tangerang, Sachrudin, memastikan dukungan penuh pemkot bagi keberlanjutan program. Menutup kunjungan, Menteri Hanif mengajak seluruh elemen masyarakat membangun kesadaran kolektif. “Mari kolaborasikan gizi, lingkungan, dan masa depan anak-anak Indonesia,” tegasnya. (Hery Buha Manalu)