By : Tiara
Kopi-times.com – Tersenyum adalah reaksi emosional yang ditampakkan seseorang akibat kondisi tertentu. Dan menangis sering kali berhubungan dengan kesedihan walaupun tak jarang ada yang menangis karena bahagia. Tersenyum merupakan ekspresi kebahagiaan yang melegakan hati.
Ada senyum kecut ada senyum sinis, dan ada senyum yang tak menggambarkan keikhlasan, dan senyuman itu selalu terbagi dua, ikhlas dan palsu.
Namun, senyum terbaik adalah tersenyum karena Allah. Sebab senyum karena Allah, akan menampakkan keindahan dan kedamaian diwajah pelakunya.
Lihatlah awan yang berada di angkasa, ketika ia mendung, berwarna gelap, tapi tunggulah beberapa saat akan menumpahkan hujan, seolah ia menangis, air hujan itulah yang menjadi air matanya. Lalu hujan turun ke bumi dan memberi manfaatnya untuk bumi.
Ketika kita bisa menghirup udara segar dipagi hari. Seketika kita juga tersenyum melihat ciptaan Tuhan yang begitu indah. Mungkin bersama keluarga atau orang-orang tercinta yang masih kamu miliki. Itu adalah anugerah. Maka bersyukur dan terseyumlah selagi bisa.
Untuk orang-orang yang kehilangan senyum dan gairah hidup. Kita juga bisa belajar kepada alam. Sebenarnya alam akan banyak mengajarkan kepadamu tentang pelajaran hidup. Pelajaran yang akan membuatmu kembali bisa tersenyum. Selesai turun hujan, awan kembali putih, bersih, tiada gelap lagi. Kembali dia cerah, menampakkan keindahan yang dipadukan dengan birunya langit. Menggambarkan bahwa, setelah ia menangis maka ia akan tersenyum lega penuh bahagia dan keceriaan.
Ketika kamu yang mungkin saat ini hidup dengan serba pas-pasan, atau saat ini kamu hidup dalam kesulitan. Namun ingatlah ada Tuhan yang masih bersamamu dan mendengar keluh kesahmu. DiberikanNya alam semesta sebagai tempatmu mencari senyuman yang mungkin pernah hilang. Tak perlu kau mencarinya jauh-jauh. Sapalah dia setiap pagi bersama matahari pagi.
Karena Ia tidak akan tinggal diam membiarkan kita dalam kesulitan. Ingat, seperti semesta pun, yang punya masa dan prosesnya. Untuk bisa kembali tersenyum. Mungkin setelah hujan turun, dibalik senyum alam yang indah itu, menanti waktu kembali masa memetik bintang.
Bumi pun telah menyapamu dengan kidung indah di alam, puisi burung dibalik gunung. Lalu udara pagi yang sejuk meneduhkan hati dan membelai rambutmu. Temukanlah dia disana, disetiap pagi yang menunggu. Tersenyumlah manyambut ramah udara pagi, lalu sinarnya menyapamu di wajahmu.
Oleh karena itu, ingat tersenyumlah, karena setiap masalah yang terjadi padamu ada campur tangan Tuhan melalui semesta didalamnya. Proses edukasi yang harmoni. Tentu ada rencana indah yang disiapkanNya untukmu, disetiap pagi yang menunggu senyummu. Yah, mereka ramah menyapamu.
Hal lain yang menggambarkan bahwa manusia juga bisa gelap dan hitam dengan dosa-dosanya. Seperti, jika awan pun perlu menangis agar kembali putih, mungkin manusia pun demikian. Hiruplah udara pagi sedalam-dalamnya, rasakan hangatnya matahari dan mulailah tersenyum menyapa alam. Mulai muliakanlah Dia dengan tulus senyummu. ***
Tiara, Komunitas Genersi Bersih, Mahasiswi tinggal di Medan, suka senyum, banyak sahabat dan doyan strobery. Pencinta kucing dan anti kemunafikan.
Editor : Hery B Manalu