Arief Yahya, mengingatkan agar para kepala daerah di kawasan Danau Toba dan para pemangku kepentingan, tidak menyia-nyiakan anggaran yang sangat besar untuk Danau Toba. Foto : Ist/pemkab tobasa |
Kopi-times.com | Medan :
Arief Yahya, Menteri Parawisata mengingatkan agar para kepala daerah di Kawasan Danau Toba (KDT) dan para pemangku kepentingan, mengoptimalkan dan tidak menyia-nyiakan anggaran yang sangat besar untuk pengembangan Danau Toba, supaya anggaran itu bisa diserap dan tepat sasaran.
Arief Yahya, Menteri Parawisata mengingatkan agar para kepala daerah di Kawasan Danau Toba (KDT) dan para pemangku kepentingan, mengoptimalkan dan tidak menyia-nyiakan anggaran yang sangat besar untuk pengembangan Danau Toba, supaya anggaran itu bisa diserap dan tepat sasaran.
Presiden RI, Joko Widodo, telah memenuhi janjinya untuk pengembangan wisata Danau Toba, Sumatra Utara. Jokowi melalui beberapa kementeriannya, mengalokasikan Rp 4,04 triliun untuk pengembangan Danau Toba di tahun 2020.
Adapun anggaran sebesar Rp 4,04 triliun, akan digunakan untuk pembangunan insfratuktur dan utilitas dasar kawasan Danau Toba tahun 2020.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyebutkan anggaran itu terbagi dari Kementerian Perhubungan Rp 1,06 triliun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Rp 2,5 triliun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rp 23 miliar.
Kemudian dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Rp 17 miliar, dan dari Badan Ekonomi Kreatif Rp 4,8 miliar serta dari Kementerian Pariwisata Rp 400 miliar dan lainnya.
Besaran jumlah anggaran Rp 4,04 triliun itu disebutkan Arief Yahya dalam sambutannya pada peresmian kawasan Toba Caldera Resort dan peletakan batu pertama untuk pembangunan glamping, menandai dimulainya pembangunan infrastruktur kawasan Danau Toba, di Lahan Zona Otorita Danau Toba,
Kecamatan Ajibata, Toba Samosir, Senin (14/10/2019).
Arief Yahya, pun mengingatkan agar para kepala daerah di kawasan Danau Toba dan para pemangku kepentingan, tidak menyia-nyiakan anggaran yang sangat besar tersebut. Dia mendorong agar anggaran itu bisa diserap segera mungkin dan tepat sasaran.
“Saya ingatkan teman-teman di Danau Toba, momentum seperti ini belum tentu terulang 10 atau 20 tahun lagi, jangan disia-siakan,” sebutnya pada acara yang juga dihadiri Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan para Bupati se-Kawasan Danau Toba, serta Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo.
“Waktu saya datang ke mari, anggarannya masih Rp 0,02 triliun dari pemerintah. Nah kemarin kita sudah kordinasikan dengan seluruh Kementerian dan lembaga, anggaran untuk Danau Toba tahun 2020 sebesar Rp 4,04 triliun,” katanya.
Arief Yahya menambahkan bahwa pemerintah akan menjadikan Danau Toba wisata destinasi dunia yang akan disebut Bali baru di Indonesia. Menurutnya ini ditandai dengan sudah mendapatkan sertifikasi dari UNESCO Golobal Geopark.
“Apa yang kita lakukan di sini, ini untuk masyarakat yang ada di Danau Toba, di sini kita sebut Bali baru karena kita akan buat wisata destinasi dunia. Kalau mau kelas dunia, maka atraksinya harus kelas dunia.
Puji syukur atraksi di sini sudah kelas dunia. Danau Toba ini sudah mendapatkan sertifikasi dari UNESCO Global Geopark. Ini perjuangan yang dilakukan pemerintah sudah membuahkan hasil,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat yang memprioritaskan pembangunan Danau Toba. Diharapkan surga kecil yang ada di Danau Toba akan tambah indah lagi yang diatur oleh tangan cerdas anak bangsa.
“Saya dan bersama-sama rakyat Sumut dan masyarakat di kawasan Danau Toba, sangat mendukung dan kami pastikan bahwa tempat ini dengan bantuan presiden, menjadi destinasi prioritas seperti yang sudah dicita-citakan. Belum diapa-apakan saja sudah indah, apalagi diatur oleh orang yang cerdas. Saya yakin ini pasti bisa atas ridho Tuhan,” ujar Gubernur Edy. (Red)
Sumber : MedanBisnisDaily.com