spot_img
BerandaOpiniPembangunan Sistem Ketahanan Nasional dan Pengembangan Lemhannas RI Bagi Geopolitik Strategis Indonesia...

Pembangunan Sistem Ketahanan Nasional dan Pengembangan Lemhannas RI Bagi Geopolitik Strategis Indonesia dan Dunia

Penulis : Firman Jaya Daeli (Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia ; Mantan Tim Perumus UU HANNEG, UU Kepolisian, UU Kejaksaan, UU Kehakiman, UU PEMDA ; Pernah Menjadi Pembicara Di Lemhannas RI).

Konstruksi, substansi, dan narasi Diskursus Kebangsaan dan Dialog Nasional dalam kerangka Geostrategis Indonesia, Kawasan, dan Dunia – pada dasarnya diletakkan, dibangun, dan ditumbuhkan dalam berbagai perspektif. Khususnya dalam dan dengan perspektif pemikiran strategis, historis sosiologis, dan visioner. Prinsip utamanya dan dasar intinya adalah dalam kerangka Pembangunan Indonesia Raya dan dalam konteks hakekat Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.

Kemudian dalam kerangka Pembangunan Sistem Ketahanan Nasional dan Pengembangan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI. Perspektif tersebut, pada dasarnya meletakkan dan menumbuhkan eksistensi, posisi, fungsi, peran, tugas, dan tanggungjawab Lemhannas RI menjadi semakin penting, strategis, berdampak, berpengaruh, dan menentukan. Terutama terhadap dan bagi pemaknaan Nilai-Nilai Kebangkitan dan Kemajuan Indonesia berbasis Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia ; Kader Masyarakat dan Bangsa Indonesia ; dan Kepemimpinan Masyarakat, Bangsa, dan Negara Indonesia.

Bangunan utamanya dan bingkai dasarnya adalah Pembangunan Indonesia dan hubungan keterkaitan strategis dengan Pengembangan Lemhannas RI bagi Sistem Ketahanan Nasional. Keluasan narasi diskursus dan kedalaman narasi dialog berintikan mengenai percepatan dan peningkatan kualitas kelembagaan dan keindonesiaan. Hakekatnya adakah mengenai eksistensi, posisi, fungsi, peran, tugas, dan tanggungjawab strategis dan penting kenegaraan dari Lemhannas RI.

Cakrawala dari serangkaian perihal penting dan strategis tersebut sebagai ruang dan waktu bagi Lemhannas RI. Terutama atau terkhusus untuk memaksimalkan dan mengoptimalkan peran, tugas, dan tanggungjawab yang diorganisasikan dan diselenggarakan. Tentu bersama dengan sejumlah kelembagaan strategis terkait beserta dengan segenap ekosistem dan infrastruktur maupun suprastruktur institusi lainnya.

Hakekatnya atau intisarinya adalah untuk memaknakan, mewujudkan, dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi utama Lemhannas RI. Pengorganisasian dan penyelenggaraan tersebut pada dasarnya berbasis pada tugas pokok dan fungsi utama setiap kelembagaan. Kesemuanya dan keseluruhannya – tentu dan senantiasa dijiwai, disemangati, didarahi, dan dinafasi dengan satu tugas dan fungsi panggilan pengabdian yang berbobot dan berdampak.

Bagi kepentingan nasional dan tujuan nasional Republik Indonesia berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila dan Butir-Butir Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia (NRI) Tahun 1945. Dengan demikian sangat sarat dan amat penuh dengan Nilai-Nilai luhur dan mulia. Dalam konteks tersebut adalah Nilai-Nilai ideologis substansial (Pancasila) dan Nilai-Nilai demokratis konstitusional (UUD NRI Tahun 1945).

Muatan dan kualifikasi dari kualitas panggilan pengabdian Lemhannas RI tersebut di atas dipersembahkan untuk merawat, menjaga, membangun, membangkitkan, dan memajukanIndonesia Indonesia. Tentu dan pasti dalam format wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berideologi dan berfalsafah Pancasila berdasarkan dan berlandaskan UUD NRI Tahun 1945 beretos dan bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika. Kemudian dalam kondisi dan posisi Indonesia Raya dengan format jelas dan posisi tegas.

Indonesia Raya yang memiliki kesiapan, kemampuan, dan kematangan untuk bertumbuh, maju, dan berkembang. Perihal tersebut pada gilirannya, memengaruhi dan menentukan keseluruhan dinamika dan dialektika persaingan, pergaulan, persahabatan, dan perdamaian kawasan regional dan dunia internasional dengan “Perspektif Indonesia”. Sebuah perspektif Keindonesian dengan segala dan keseluruhan prinsip-prinsip dasar doktrinal ideologis strategis.

Terutama dan terkhusus untuk membangkitkan, menguatkan, dan mengukuhkan, dan memajukan eksistensi, posisi, dan fungsi NKRI yang demokratis dan konstitusional. Juga sebuah dan serangkaian ekosistem NKRI yang memiliki kekuatan, kemampuan, dan kematangan integrasi nasional serta bobot wawasan kenusantaraan dan kebangsaan yang berkelas tinggi dan berkategori kuat.

Tentunya yang berbasis pada integritas, kredibilitas, kualitas, kapasitas, kapabilitas, dan profesionalitas Lemhannas RI. Dan juga bersama dengan dukungan dan kerjasama sejumlah institusi kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan strategis, berdampak, dan berpengaruh signifikan. Kualitas dan kredibilitas dukungan dan kerjasama yang pada gilirannya menguati dan memaknai Pergerakan dan Perjuangan Lemhannas RI.

Substansi keseluruhan perspektif tersebut berbasis dan berintikan pada penguatan eksistensi, posisi, fungsi, peran, tugas, dan tanggungjawab Lemhannas RI terhadap Pembangunan Sistem Ketahanan Nasional Indonesia. Juga berkaitan dan bermaterikan pada penguatan peran, tugas, dan tanggungjawab Lemhannas RI untuk menyebarkan, membumikan, dan menyuburkan Sistem Nilai (Nilai-Nilai) Pancasila. Kemudian untuk mengorganisasikan dan menyelenggarakan perihal yang sama terhadap Nilai-Nilai Kenusantaraan dan Kebangsaan Indonesia.

Selanjutnya untuk membangkitkan dan memajukan Lemhannas RI sebagai instrumen pendidikan, pelatihan, penelitian, pengkajian, pengembangan, dan penguatan pemikiran Geopolitik Indonesia dan Dunia. Bahkan juga sebagai instrumen Keadilan, Demokrasi, Perdamaian, dan Peradaban Kemasyarakatan, Kebangsaan, Kenegaraan bertaraf Nasional, Regional, dan Internasional. Dengan demikian, Lemhannas RI sebagai instrumen strategis yang merupakan institusionalitas dan komunitas yang bertugas, berfungsi, dan berperan penting dan menentukan.

Rumah Besar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merdeka, berdaulat, bersatu, adil, makmur, demokratis, kuat, maju, dan sejahtera.

adalah sebuah negara bangsa dan negara kawasan. Keberadaan Indonesia terletak, berada, bertumbuh, dan berkembang di tengah-tengah percepatan, perluasan, dan peningkatan dinamika dan dialektika lokal, nasional, regional, dan internasional. Terutama dalam konteks persaingan, pergaulan, persahabatan, dan perdamaian kawasan regional dan global internasional.

Indonesia sebagai negara bangsa dan negara kawasan – dengan eksistensi, posisi, dan fungsi yang merupakan Negara Penggagas, Pendiri, dan Anggota Gerakan Non Blok. Tentu juga dengan Politik Luar Negeri “Bebas dan Aktif”. Pemikir, Penggagas, Perencana, dan Pelaku Politik Bebas dan Aktif di tengah-tengah persaingan, pergaulan, persahabatan, dan perdamaian tataran regional dan tataran internasional.

Pengembangan Lemhannas RI terbangun dalam serangkaian konteks dan kerangka terencana, terukur, dan terarah. Konteks dan kerangka yang penuh dengan penataan, pemeliharaan, dan pelembagaan Lemhannas RI, khususnya : (1). Konsolidasi Demokrasi, Ideologi, Politik, Hukum, Ekonomi, Sosial, Kultural ; Pertahanan, dan Keamanan ; (2). Penegakan, penguatan, dan pengukuhan Kedaulatan Pangan dan Pertanian, Kedaulatan Energi dan Sumber Daya Alam, Kedaulatan Air, Tanah, Udara ; (3). Pergerakan, pengembangan, dan pembangunan Keekonomian (Ekonomi Terbarukan, Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru) ; (4). Penguatan, pembudayaan, dan pengukuhan Teknologisasi dan Digitalisasi ; dan (5). Pemetaan, penataan, dan pemastian anatomi dan konfigurasi Kebangsaan, Kenusantaraan, dan Kenegaraan Indonesia.

Konteks dan kerangka tersebut dibangun dalam satu paket ikatan keutuhan dan kekuatan. Pada gilirannya, yang berarah dan bertujuan menyiapkan dan memastikan kebangkitan dan kemajuan Indonesia. Perspektif tersebut yaitu Negara Proklamasi Indonesia, Negara Pancasila Indonesia, Negara Kedaulatan Rakyat, Negara Hukum Indonesia, dan Negara Demokratis Konstitusional Indonesia.

Wawasan, cakrawala, dan atmosfir kebangkitan dan kemajuan Indonesia sangat diwarnai, dipengaruhi, dan ditentukan oleh dinamika dan dialektika internal dan eksternal Indonesia. Kualitas situasi, kondisi, suasana, dan perkembangan domestik dalam negeri dan global luar negeri, merupakan substansi yang penting, berpengaruh, dan menentukan. Perspektif tersebut menjadi panduan pedoman pemikiran dan basis dasar pertimbangan untuk membangun, membangkitkan, dan memajukan Indonesia sehingga semakin bermakna dan berdampak secara berarti dan menentukan.

Perspektif pemikiran demikian, pada dasarnya sangat berkaitan dengan kepemilikan akar kuat dan hubungan erat dengan sejumlah materi kandungan yang strategis. Berkaitan dengan materi kandungan historis, sosiologis, ekonomis, politis, dan ideologis Indonesia dan Kawasan. Materi kandungan tersebut memiliki konteks dan relasi dengan ide, gagasan, dan pemikiran Sang Pemimpin Dunia, Bapak Proklamator Kemerdekaan RI, dan Presiden Pertama RI Bung Karno.

Utamanya dan intisarinya mengenai “Pemikiran Geopolitik Indonesia, Kawasan, dan Dunia” dari Bung Karno*. Pemikiran strategis Bung Karno mempunyai *keutuhan dan kekuatan dalam kerangka memosisikan, mengagregasi, dan mengartikulasi peranan “Negara Indonesia”. Peranan keberpengaruhan dan kebermanfaatan Negara Indonesia di negara-negara kawasan dan dunia internasional dalam perspektif Geopolitik Strategis Indonesia.

Kesamaaan dan kesesuaian konteks serta ketepatan relasi tersebut, pada dasarnya berintikan pada jiwa dan semangat serta darah dan nafas Pemikiran Geopolitik Bung Karno. Pemikiran Geopolitik yang sungguh-sungguh memperjelas, mempertegas, dan memperkuat garis dan kebijakan serta arah dan orientasi Politik Negara dari Indonesia. Khususnya politik yang bersifat ideologis strategis dan doktrin makro Negara Indonesia tentang hubungan regional dan kerjasama internasional yang dianuti dan dikandungi Indonesia.

Kualitas dan integritas hubungan dan kerjasama yang dimaksud yaitu berbasis Politik Pertahanan Negara, Politik Keamanan Nasional, Politik Luar Negeri, Politik Dalam Negeri, Politik Intelijen Negara Indonesia. Politik Nasional Kenegaraan (Politik Bernegara) yang saling berkaitan, bersamaan, bersesuaian, dan bertepatan. Konteks hubungan dan kerjasasama tersebut pada dasarnya mesti berbasis (berurat dan berakar) strategis fungsional. Juga harus semakin saling melengkapi dan menyempurnakan.

Sang Pemimpin Dunia, Bapak Proklamator Kemerdekaan RI, dan Presiden Pertama RI Bung Karno, memiliki dan menyebari Pemikiran Geopolitik Indonesia ke negara-negara lain di belahan tingkat kawasan regional dan tataran dunia internasional*. Para Pemimpin negara-negara di dunia serta masyarakat regional dan internasional, pada dasarnya menyambuti, menyahuti, mengakomodasi, mewadahi, dan mengembangi Pemikiran Geopolitik Bung Karno.

Pemikiran tersebut merupakan sebuah dan serangkaian pemikiran besar dan strategis yang secara substansial memiliki pancaran dan panduan juga terhadap Lemhannas RI. Tentu dengan segala kehadiran, keberadaan, kebangkitan, keberlangsungan, kemajuan Lemhannas RI. Intisarinya adalah bagi Lemhannas RI untuk berperan, bertugas, berfungsi, dan bertanggungjawab secara mendasar dan menyeluruh dalam kerangka yang utuh dan integral (terintegrasi).

Ekosistem pemikiran besar yang utuh dan integral dari Bung Karno, pada gilirannya melandasi, menyinari, menerangi, mewarnai, dan menuntuni perjuangan dan pergerakan bangsa-bangsa dan negara-negara lain secara menyeluruh dan mendasar. Terutama untuk menegakkan dan mengukuhkan tema-tema tentang : kedaulatan, keadilan, demokrasi, stabilitas, keamanan, dan perdamaian. Tentu yang terjadi, berproses, dan berlangsung di sejumlah dan di berbagai belahan kawasan di dunia.

Konstruksi dan substansi dari keseluruhan tema tersebut, pada dasarnya merupakan tema-tema pergumulan, pergulatan, dan tantangan Keindonesiaan. Semoga dan seharusnya Lemhannas RI, menjadikan dan menumbuhkan tema-tema tersebut sebagai tema-tema utama pergerakan, perjuangan, dan pengabdian kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia. Dengan demikian, status keadaan dan posisi kedudukan strategis Indonesia menjadi semakin menguat, meluas, mendalam, dan meninggi dalam percaturan regional dan perkembangan global.

Kedalaman dan hakekat dari perspektif pemikiran tersebut menjadi menarik dan semakin relevan karena mengandung dan menyuburkan api semangat dan etos jiwa kawasan regional dan dunia internasional yang berbasis dan bersumber” pada Indonesia Raya. Sebuah kawasan dan dunia yang sejatinya merdeka, bebas, demokratis, aman, damai, adil, makmur, sejahtera, setara dan seimbang. Kesejatian tersebut mengandung prinsip yang wajib, dan doktrin yang mutlak, yaitu : sebuah situasi, kondisi, suasana, keadaan kawasan dan dunia yang tanpa diskriminasi, yang tanpa intervensi, yang tanpa invasi, dan yang tanpa aneksasi.

Tumbuh mekar dan terbangun subur api semangat dan jiwa doktrin paradigma Negara Indonesia. Paradigma dan narasi Proklamasi Kemerdekaan RI, paradigma dan ketentuan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, paradigma dan Pesan Semangat Gerakan Non Blok dalam Politik Hubungan Internasional (Luar Negeri) Indonesia yang Bebas dan Aktif dengan konstruksi, substansi, dan narasi Pemikiran Geopolitik Strategis Bung Karno. Terhadap Indonesia, Kawasan Regional dan Dunia Internasional.

Utamanya dan intinya adalah konteks regional dan internasional yang merdeka, berdaulat, bersatu, adil, makmur, demokratis, kuat, sejahtera, dan bergotongroyong. Perihal tersebut sepenuhnya ditumbuhkan dan disuburkan dalam suasana dan dengan semangat Stabilitas, Perdamaian, dan Keamanan yang abadi, sejati, dinamis, humanis, dan otentik. Juga dengan ketertiban dan kemajuan umum, keadilan dan demokrasi sejati yang hakiki.

Tentu juga yang seutuhnya dibangun dan dikembangkan dalam dinamika dan dialektika yang tanpa (minus dan zero) penindasan. Kemudian yang tanpa (minus dan zero) penjajahan. Konteks regional dan internasional tersebut memiliki dan mempunyai keterikatan dan ikatan Nilai-Nilai Keluhuran, Kemuliaan, dan Keagungan. Sehingga tidak berdiri sendiri dan juga tidak bebas nilai. Ada ketersambungan, ada keterhubungan, ada keterikatan yang saling memengaruhi, menguati, dan memaknai.

Kemudian juga tentu memiliki dan mempunyai Prinsip-Prinsip Dasar Kebajikan dan Keadaban – yang menentang, melawan, dan menghentikan kolonialisme dan neokolonialisme. Lagi pula yang anti imperialisme dan yang anti neoimperialisme dalam berbagai bentuk, wujud, jenis, sifat, pola, metode, cara, dan sistem apapun dan dimanapun. Ada jalur hubungan atau jaringan kaitan antara peran, tugas, dan tanggungjawab Lemhannas RI dengan atmosfir dan cakrawala Pemikiran Geopolitik Bung Karno.

Lemhannas RI harus senantiasa dan semakin mentransformasi Keindonesian yang berperan melalui berbagai “Tupoksi”. Lemhannas RI terpanggil selalu dan bergumul serius untuk memastikan dan mengukuhkan perihal tersebut secara terencana, terukur, terarah, tercapai, dan terpenuhi dengan maksimal dan optimum. Transformasi Indonesia pada dasarnya merupakan dan menjadi agenda dan kebijakan Lemhannas RI dan Pemerintah Nasional Kenegaraan RI.

Hakekat dan makna perihal tersebut, pada dasarnya membutuhkan adanya dan terwujudnya prinsip doktrinal dan tekad substansial. Khususnya untuk mengaktualkan, menggelorakan, dan menyelenggarakan sejumlah agenda dan kebijakan strategis dan teknis. Masyarakat, bangsa, negara Indonesia, dan khususnya Lemhannas RI, harus senantiasa dan mesti semakin menumbuhkan, menyuburkan, membumikan, mengukuhkan, dan menegakkan agenda dan kebijakan mendasar dan menyeluruh.

Lemhannas RI, terpanggil dan berkomitmen dengan prinsip dan doktrin serta agenda dan kebijakan Berdaulat di bidang Politik ; Berdikari secara Ekonomi ; Berkepribadian dalam Kebudayaan – dengan berjiwa dan bersemangat Gotongroyong (Bergotongroyong). Keberdaulatan, Keberdikarian, dan Keberlepribadian tersebut mesti menjadi dan merupakan Perspektif Lemhannas RI. Perspektif yang membudaya dan melembaga secara simbolik yang melambangkan dan membangkitkan Spritualitas Indonesia Raya.

Pembangunan dan pengembangan keseluruhan atmosfir pemikiran, pertimbangan, dan kebijakan “politik pertahanan negara”, “politik keamanan nasional”, “politik luar negeri”, “politik dalan negeri”, dan “politik intelijen negara Indonesia” tersebut – pada dasarnya sudah berurat dan berakar lama serta berbasis dan bertumpu kuat. Berurat dan berbasis secara historis, sosiologis, ekonomis, politis, dan ideologis. Kemudian berurat dan berbasis juga pada penguatan ideologi, politik, hukum, ekonomi, sosial, kultural, pertahanan, dan keamanan Indonesia.

Perihal tersebut pada gilirannya, menguati dan memaknai kualitas sistem ketahanan nasional Indonesia. Menguati dan memaknai ketahanan nasional di tengah dinamika dan dialektika kehadiran, keberadaan, dan kebangkitan berbagai ilmu, pengetahuan, teknologi, penelitian, pengkajian, dan penemuan. Juga di sela-sela kemunculan sejumlah dan berbagai bentuk, jenis, dan wujud situasi, kondisi, suasana, dan keadaan yang serba kompleks, variatif, kompetitif, dan inovatif.

Dengan demikian, kehadiran, keberadaan, kebangkitan, dan kemajuan Negara Proklamasi Indonesia, Negara Pancasila Indonesia, Negara Kenusantaraan Indonesia, dan Negara Kebangsaan Indonesia, pada dasarnya senantiasa dan semakin terawat dan terjaga. Indonesia Raya atau Keindonesiaan terawat dan terjaga dengan tumbuhnya dan terbangunnya doktrin pemikiran, pertimbangan, dan kebijakan tersebut di atas. Dalam hal tersebut yaitu : “politik pertahanan negara”, “politik keamanan nasional”, “politik luar negeri”, “politik dalan negeri”, dan “politik intelijen negara”.

Ideologisasi secara otentik dan konkrit dari politik pertahanan negara, politik keamanan nasional, politik luar negeri, politik dalam negeri, dan politik intelijen negara Indonesia merujuk pada amanat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. Konstitusionalitas Geopolitik Indonesia dan Dunia sebagai Politik Bernegara Indonesia – tetap terawat dan pasti terjaga. Kualitas keterawatannya dan keterjagaannya dibutuhkan agar konstitusionalitasnya senantiasa relevan dan semakin aktual, fungsional, dan substansial.

Kelembagaan Lemhannas RI adalah salah satu institusi strategis kebangsaan dan kenegaraan yang terutama dan terdepan dalam konteks tersebut. Khususnya dalam kerangka merawati dan menguati Pembangunan Sistem Ketahanan Nasional Indonesia. Juga dalam mengembangi dan memaknai Geopolitik Strategis Indonesia dan Dunia. Lemhannas RI harus senantiasa dan mesti semakin mempercepat dan memperkuat eksistensi, posisi, fungsi, dan peran domestik dalam negeri Indonesia.

Juga tentu dan pasti mempercepat dan memperkuat eksistensi, posisi, fungsi, dan peran global luar negeri Indonesia. Dengan demikian percepatan dan perkuatan keduanya (domestik, nasional, dalam negeri dan global, internasional, luar negeri) semakin memastikan dan mengukuhkan kebangkitan dan kemajuan Indonesia. Pada gilirannya amat berpengaruh dan sangat menentukan secara serius dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.

Sang Pemimpin Dunia, Bapak Proklamator Kemerdekaan RI dan Presiden Pertama RI Bung Karno menggagas pendirian dan pembentukan (mendirikan dan membentuk) Lemhannas RI. Bung Karno juga menggerakkan dan mengorganisasikan pendirian dan pembentukan Lemhannas RI sebagai sebuah institusi strategis kebangsaan dan kenegaraan. Institusi yang bersifat, berkarakter, dan berkepribadian ideologis strategis Indonesia. Ada pembangunan kualitas Kelembagaan dan Kesisteman (Sistem) ; ada pembangunan kualitas Ideologi, Doktrin, Nation dan Charakter ; pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Kader, dan Kepemimpinan.

Kehadiran, keberadaan, kebangkitan, dan kemajuan Lemhannas RI terutama berbasis pada pemikiran politik kebangsaan dan kenegaraan ; pada penguatan wawasan kenusantaraan, kebangsaan, dan kenegaraan ; pada pendidikan dan pengkaderan sumber daya manusia dan kepemimpinan bangsa dan negara. Eksistensi, posisi, fungsi, dan peran strategis Lemhannas RI semakin terkonfirmasi dan bermakna ketika ditempatkan, dinarasikan, dan diselenggarakan dalam konteks dan kerangka tersebut.

Pembangunan dan pengembangan Lemhannas RI diletakkan, dikembangkan, dan diorientasikan dalam kerangka Pembangunan Sistem Ketahanan Nasional Indonesia. Kebermanfaatan dan kebermaknaan Lemhannas RI terletak pada kualitas pengembangan dan penguatan pemikiran, wawasan, kenusantaraan, kebangsaan, kenegaraan, dan kepemimpinan. Pengembangan dan penguatan tersebut bertumpu pada kualitas ideologi, politik, hukum, ekonomi, sosial, kultural, pertahanan, dan keamanan Indonesia.

Kehadiran, keberadaan, kebangkitan, dan kemajuan Lemhannas RI, pada dasarnya memiliki ikatan kuat kebangsaan dan hubungan erat kenegaraan dengan pemikiran Geopolitik Strategis Indonesia. Tumbuh, terbangun, bangkit, dan maju dalam kerangka relasi dan komunikasi yang hidup dinamis antara penyelenggaraan dan pengorganisasian Lemhannas RI dengan pengembangan dan pembumian Nilai-Nilai Pemikiran Geopolitik. Kemudian aktualisasi dan sosialisasi tugas pokok dan fungsi utama Lemhannas RI, yang tentu diarahkan dan ditujukan untuk menginisiasi, mengisi, dan memaknai perspektif pemikiran dan pertimbangan akan kehadiran, keberadaan, kebangkitan, dan kemajuan Lemhannas RI.

Kerangka dasar dan bangunan utama percepatan, perluasan, dan peningkatan intensi, kualifikasi, dan eskalasi pembumian Nilai-Nilai tersebut, harus senantiasa terawat dan terjaga. Perawatan dan penjagaan yang selalu dan semakin rapi, tertib, dan disiplin. Kemudian mesti bertumbuh dan berkembang dengan jiwa dan semangat serta pola dan pendekatan civil society. Juga mesti selalu dengan jiwa dan roh serta darah dan nafas demokrasi dan konstitusi (demokratis dan konstitusional). Negara Demokratis Konstitusional Indonesia melandasi, mendasari, dan menjiwai keseluruhan Pembangunan Sistem Ketahanan Nasional dan Pengembangan Lemhannas RI.

Institusi strategis Lemhannas RI merupakan sebuah kelembagaan yang terutama dan terdepan. Juga sebagai sebuah kelembagaan yang terinti dalam kerangka Pembangunan Sistem Ketahanan Nasional NKRI. Sebuah kelembagaan yang memiliki tugas dan fungsi strategis, dan yang mempunyai peran dan tanggungjawab penting. Khususnya dalam kerangka Pembangunan dan Pengembangan Indonesia Raya.

Tugas, fungsi, peran, dan tanggungjawab tersebut, bertujuan “luhur, adab, mulia, dan agung”. Terutama untuk merancang, mengagendakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan pendidikan dan pengkaderan “kebangsaan dan kenegaraan” yang “Indonesiawi”. Sehingga “Keindonesiaan” mesti selalu dan semakin menyertai, mewarnai, menjiwai, dan memaknai keseluruhan atmosfir kebijakan dan kegiatan Lemhannas RI.

Ekosistem dan keseluruhan atmosfir Lemhannas RI memiliki anatomi dan mempunyai konfigurasi ekosistem yang mendukung pengembangan institusi Lemhannas RI. Intisarinya adalah ekosistem yang pada gilirannya semakin menguati dan memaknai kehadiran, keberadaan, kebangkitan, dan kemajuan Lemhannas RI. Berintikan pada kualitas, integritas, kredibilitas, kapasitas, dan profesionalitas.

Kelembagaan dan jajaran Lemhannas RI merupakan sebuah ekosistem dan postulat personal, kolegial, dan institusional yang berkomitmen kuat, berkinerja serius, dan berprestasi gemilang. Terutama dalam kerangka membangun dan memajukan Lemhannas RI demi untuk kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan Indonesia Raya. Posisi strategis dan signifikan serta peran berpengaruh dan menentukan dari Negara Indonesia – terletak dan berbasis pada kredibilitas, integritas, kualitas, kapasitas, dan profesionalitas Lemhannas RI.

Eksistensi, posisi, fungsi, dan signifikansi Lemhannas RI semakin bermakna ketika diperkuat dengan formasi, kualifikasi, dan kapasitas kelembagaan yang saling melengkapi dan menguati. Kelembagaan Lemhannas RI menganuti, memiliki, dan mempunyai pemahaman, penghayatan, penjiwaan, dan pengalaman yang terkait, terarah, dan terfokus. Utamanya dan intisarinya adalah untuk menerjemahkan dan membumikan Visi, Misi, Program, Agenda, dan Kebijakan Kemasyarakatan, Kebangsaan, dan Kenegaraan dalam kerangka Pengembangan Lemhannas RI. Juga dalam kerangka Pembangunan Sistem Ketahanan Nasional Indonesia.

Institusi Lemhannas RI beserta jajaran menjadi searah, seayun, dan sebangun dengan Visi dan Misi Strategis Kemasyarakatan, Kebangsaan, dan Kenegaraan Indonesia. Lemhannas RI pada dasarnya memiliki kemampuan, kemauan, dan kematangan untuk mereformasi dan mentransformasi Lemhannas RI. Sehingga pada dasarnya dan pada gilirannya, senantiasa dan semakin aktual dan relevan secara berarti.

Keutamaan dan intisari dari perspektif dan hakekat pengembangan Lemhannas RI, sesungguhnya dan sejatinya diletakkan dan diarahkan secara utuh komprehensif dan kohesif. Perihal tersebut demi untuk mengembangkan, mewujudkan, dan mempraxiskan hakekat pemahaman, penghayatan, dan penjiwaan atas Visi, Misi, dan Program Kemasyarakatan, Kebangsaan dan Kenegaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jakarta, Indonesia.

Salam Lemhannas RI dan Salam Indonesia Raya. (HB)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini