Foto : Ist
Oleh Yonge Sihombing, SE., MBA
Kopi Times – Pemerintah adalah pemimpin rakyat. Presiden adalah kepala pemerintahan dan kepala negara. Presiden adalah simbol negara.
Joko Widodo (Jokowi) Adalah Presiden Republik Indonesia. Sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara, Presiden Jokowi bersama rakyatnya.
Rakyat ingin sejahtera. Pemerintah juga ingin rakyatnya sejahtera. Keinginan rakyat sama dengan keinginan pemerintah. Semua pemerintah di seluruh dunia memiliki tujuan yang sama yaitu mensejahterakan rakyatnya.
Sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara, Presiden Jokowi mendengar, melihat, mengetahui, merasakan, dan memahami kebutuhan dan keinginan rakyatnya. Jumlah rakyatnya sebanyak 267 juta, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, bahkan ada di luar negeri.
Presiden Jokowi mengetahui, mengerti dan memahami, keragaman rakyatnya. Beragam suku, agama, budaya, adat istiadat, jenis kelamin, usia, pendidikan, pengalaman, profesi, pekerjaan, pendapatan, pemikiran, pandangan, sikap, pendapat, dan perilaku.
Presiden Jokowi mengamini bahwa keragaman Indonesia adalah sebuah kekayaan bagi bangsa Indonesia. Keragaman itu sebuah keniscayaan. Keragaman itu sebuah anugerah. Keragaman itu sebuah potensi dan peluang untuk mewujudkan tujuan Indonesia adil, makmur, maju, dan sejahtera.
Presiden Jokowi memiliki hati, pikiran, jiwa, sikap, visi, misi, cara, strategi, kebijakan, dan program untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan rakyatnya.
Keinginan rakyat adalah keinginan Presiden Jokowi. Keinginan Presiden Jokowi adalah keinginan rakyatnya. Keinginan rakyat adalah hidup yang sejahtera. Keinginan Presiden Jokowi adalah rakyatnya hidup sejahtera.
PresidenvJokowi tidak bekerja sendiri. Presiden Jokowi bekerja bersama rakyatnya. Presiden Jokowi bekerja bersama kabinetnya. Jokowi bekerja bersama seluruh pimpinan lembaga negara. Presiden Jokowi bekerja bersama TNI-Polri. Presiden Jokowi bekerja bersama seluruh pimpinan daerah. Presiden Jokowi bekerja bersama akademisi, dosen dan mahasiswa.
Presiden Jokowi bekerja bersama dunia usaha, pimpinan ormas, pimpinan LSM, pimpinan media, dan tokoh (tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat).
Apa yang telah dicapai oleh Indonesia adalah capaian seluruh rakyat Indonesia bersama pemerintah. Keberhasilan yang telah dicapai Indonesia adalah keberhasilan seluruh rakyat Indonesia bersama pemerintah.
Satu demi satu, kemajuan sudah kita capai, dan sudah kita nikmati.
Perahu besar kita telah berlayar menuju labuhan kemajuan, itu semua karena kerjasama dari seluruh rakyat Indonesia dan pemerintah yang dinahodai oleh Presiden Jokowi.
Tidak ada yang perlu kita risaukan, tidak ada yang perlu kita ragukan, tidak ada yang perlu kita khawatirkan, tidak ada yang perlu kita persoalkan, tidak ada yang perlu kita perdebatkan, tidak ada yang perlu kita ributkan.
Semua berjalan baik, pemerintah telah bekerja, rakyat telah bekerja, buruh telah bekerja, pengusaha telah bekerja, mahasiswa belajar, dosen mengajar, dan profesi lainnya telah bekerja.
Ketika ada ketidaksempurnaan, itu adalah tugas semua untuk menyempurnakan. Kita tidak perlu marah-marah, toh semua dari kita, oleh kita dan untuk kita.
Kita semua rugi kalau marah-marah, kita semua rugi kalau bertengkar, kita semua rugi kalau berkelahi, kita semua rugi kalau kita merusak, kita semua rugi kalau bermusuhan, dan kita semua rugi kalau kita saling mencederai.
Ketika situasi ekonomi sulit, seluruh rakyat dan pemerintah bekerjasama untuk menghadapi dan mengatasinya. Sabarlah kita kalau ekonomi kita belum pulih semua. Berdoalah kita, serta bekerja dengan tertib, dan tetap menjaga kesehatan.
Ketika situasi Covid-19 terjadi, seluruh rakyat dan pemerintah saling bekerja sama untuk menghadapi dan mengatasinya. Sabarlah kita kalau covid-19 belum berakhir. Berdoalah kita dan semakin patuh pada protokol kesehatan.
Seharusnya kita Indonesia bersyukur. Seharusnya kita Indonesia bergembira, karena seluruh rakyat dan pemerintah masih ada hingga saat ini.
Malu kita bertengkar, marah-marah, berkelahi, bermusuhan, dan saling mencederai apalagi hal itu dilihat anak-anak bangsa yang masih lugu, lucu, dan awam. Apa itu yang mau kita ajarkan, dan wariskan kepada mereka? Tentu tidak.
Malu kita Indonesia, kalau kita terus-terus marah, bertengkar, bermusuhan, dan menciderai. Tidak akan ada negara lain yang peduli dengan negara kita, kalau kita pun tidak peduli. Tidak akan ada negara yang menolong kita Indonesia, kalau kita pun tidak saling menolong, tidak damai, dan tidak bekerja sama.
Nah… Saatnya kita Indonesia bersatu, kompak, damai, dan bekerja bersama. Saatnya kita tunjukkan kepada generasi baru kita hal-hal yang baik. Saatnya kita tunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia itu baik, damai, tentram, maju dan sejahtera.
Saatnya kita tunjukkan kebersamaan antara rakyat dan pemerintah. Saatnya kita tunjukkan kepatuhan kita kepada pemerintah, kepada presiden Jokowi.
Jika rakyat patuh kepada pemerintah, maka pemerintah pun lebih mudah menbangun, dan mensejahterakan rakyatnya. (Red/Hery B Manalu)