Kopi-times.com | Medan :
Penyuluh agama Kristen non PNS Kota Medan mengadakan Kegiatan Bakti Sosial Aksi Donor Darah yang bekerjasama dengan UTD RSU Pirngadi Medan, Sabtu pagi (5/10/2019) di STT Sumatera Utara Jalan Sembada No. 32 Pasar 5 Padang Bulan Medan.
Kasi Bimas Kristen Kota Medan, Maruli Tua Hasugian, didampingi Mampe Gultom MPdK, Ketua Pokjaluh (Kelompok Kerja Penyuluh Agama Kristen) Kota Medan |
Kasi Bimas Kristen Kota Medan, Maruli Tua Hasugian, didampingi Mampe Gultom MPdK, Ketua Pokjaluh (Kelompok Kerja Penyuluh Agama Kristen) Kota Medan menyebutkan kegiatan donor darah sebagai wujud kepedulian sosial penyuluh agama Kristen kota Medan, sehingga terdorong rasa tanggungjawab berbagi membantu sesama.
“Penyuluh Kristen Kota Medan Non PNS ini sudah berusia 3 tahun, namun belum pernah melaksanakan kegiatan bakti sosial. Jadi rencananya kegiatan donor darah ini akan rutin diadakan 2-3 kali dalam serahun. Ini sebagai langkah awal dari 135 orang Penyuluh Agama Kristen Kota Medan Non PNS berbuat kasih”, sebut Maruli Tua Hasugian.
Menurutnya, untuk tahap awal ini kegiatan Bakti Sosial Aksi Donor Darah penyuluh agama Kristen menargerkan 20 kantong darah. Sementara sudah 30 orang penyuluh yang telah mendonorkan darahnya dan akan terus berdatangan dan bertambah. Kegiatan donor darah ini dimulai dari para penyuluh Agama Kristen Kota Medan dan untuk kedepannyan akan mengikutsertakan masyarakat.
Foto Bersama Pengurus Kegiatan Bakti Sosial Aksi Donor Darah Penyuluh Agama Kristen Kota Medan |
“Kedepan program ini akan terlebih dahulu disosialisasikan ke masyarakat, agar para penyuluh dan masyarakat umum juga bisa mendonorkan darahnya. Artinya gerakan gereja-gereja untuk donor darah juga perlu digalakkan. Kenapa terdorong untuk melakukan donor darah? Karena para penyuluh ini tugasnya melaksanakan hubungan penyuluhan terhadap masyarakat, jadi sebagai penyuluh bukan hanya secara rohani tapi juga secara fisik yaitu menyumbangkan atau mendonorkan darah bagi orang yang memerlukan dan membutuhkan”, jelas Maruli Tua Hasugian.
Hal ini sebagai bukti panggilan kita terhadap kekurangan darah di rumah sakit selama ini. Dimulai dari kasih. Dan ini teman-teman penyuluh sudah siap melayani di tengah-tengah masyarakat, dan tidak hanya itu saja. Tapi selama ini secara rohani kita dorong juga untuk melayani secara fisik yaitu dalam bentuk menyumbangkan darah dalam bentuk aksi kita hari ini yaitu, Bakti Sosial Aksi Donar Darah.
Menurut Maruli Tua Hasugian, berbagi darah juga bisa mengurangi dan menghindarkan kita dari stress. Stres merupakan penyakit yang akhir-akhir ini banyak dijumpai di tengah masyarakat. “Kalau mendonorkan darah itu, kita bisa mengurangi rasa stres dan menghindarkan kita dari pikiran yang negatif. Jadi terhindarlah dia dari penyakit penyakit stres dan pikiran negatif, ingat berbagi darah berarti mengurangi stres”, Maruli Tua Hasugian.
Sementara itu, Mampe Gultom MPdK, Ketua Pokjaluh (Kelompok Kerja Penyuluh Agama Kristen) Kota Medan menyebutkan, kegiatan donor darah ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kepedulian sosial dari para penyuluh agama Kristen kota Medan, sehingga terdorong rasa dan tanggungjawab untuk berbagi dan membantu sesama.
Foto Bersama Pengurus Kegiatan Bakti Sosial Aksi Donor Darah dengan UTD RSU Pirngadi Medan, Sabtu pagi (5/10/2019) di STT Sumatera Utara Jalan Sembada No. 32 Pasar 5 Padang Bulan Medan. |
“Kegiatan donor darah ini tujuannya adalah untuk meningkatkan rasa kepedulian sosial dari para penyuluh agama Kristen yang ada di kota Medan ini. Sehingga terdorong rasa dan tanggungjawab untuk berbagi dan membantu sesama. Karena satu tetes darah sangat perlu untuk menolong orang yang membutuhkan”, sebut Mampe Gultom.
Menurutnya, dengan mendonorkan darah berarti kita memiliki kepedulian sosial. Dalam Matius 9 ayat 13, Tuhan Yesus menegaskan pentingnya berbuat kasih kepada sesama. Pengorbanan dan korban persembahan yang berbuat nyata di tengah masyarakat, akan semakin menyadarkan kita pentingnya arti berbuat kasih kepada sesama.
“Dengan mendonorkan darah kita, selagi masih hidup dan anggota tubuh, merupakan sumbangan kemanusiaan yang paling mulia dalam rangka memperbaiki dan mempertahankan hidup manusia,” tutup Mampe Gultom, Pokjaluh (Kelompok Kerja Penyuluh Agama Kristen) Kota Medan. (Red)