Oleh Yonge Sihombing
Kopi Times, Pikiran yang baik akan berdampak positif. Kita saat ini berada di era demokrasi, digital dan jelang Pemilu 2024. Era ini menuntut kita untuk bisa menggunakan hati, pikiran, ide, kata, sikap, dan tindakan/perbuatan yang dapat memberi manfaat bagi diri sendiri, bagi kita, bagi orang lain, bagi masyarakat, bangsa, negara dan dunia.
Para pujangga/penyair berkata: Hati yang baik, melahirkan pikiran yang baik. Pikiran yang baik melahirkan ide yang baik. Ide yang baik melahirkan kata yang baik. Perbuatan yang baik dapat memberikan pengaruh yang baik pada diri sendiri
Kata yang baik melahirkan sikap yang baik. Sikap yang baik melahirkan tindakan/perbuatan yang baik. Tindakan yang baik membuahkan hasil yang baik. Hasil yang baik, memberikan manfaat bagimu, bagi orang lain, masyarakat, bangsa, negara dan dunia. Perbuatan yang baik dapat juga memberikan pengaruh positif pada orang lain.
Tidak ada satu pun hukum di bawah kolong langit ini yang bisa menjerat engkau jika hatimu, pikiranmu, idemu, kata/ucapanmu, sikapmu, dan tindakanmu baik. Tindakan yang baik dapat berperuh pada orang sekitar dan lingkungan masyarakat.
Sebaliknya, semua hukum di bawah kolong langit ini akan menjeratmu jika hatimu, pikiranmu, idemu, kata/ucapanmu, sikapmu, dan tindakan/perbuatanmu tidak baik atau jahat.
Di era demokrasi, digital, dan jelang Pemilu Tahun 2024 ini lahir ruang kebebasan berpikir, bergagasan, berbicara, bersikap dan bertindak. Namun ruang kebebasan itu, untuk diisi dengan pikiran, ide, kata, sikap dan tindakan yang baik, supaya berbuah baik bagi diri sendiri, orang lain, masyarakat, bangsa, negara dan dunia.
Di era demokrasi, digital dan jelang Pemilu 2024 pancarkanlah isi hatimu, pikiranmu, idemu, kata/ucapanmu, sikapmu, dan tindakan/perbuatanmu yang baik kepada banyak orang melalui digital.
Supaya setiap orang yang mendengar, melihat dan mengetahui isi hatimu, pikiranmu, idemu, kata/ucapanmu, sikapmu, dan tindakanmu yang baik sehingga bermanfaat bagimu dan orang lain.
Sebaliknya, jangan pancarkan isi hatimu, pikiranmu, idemu, kata/ucapanmu, sikapmu, dan tindakan/perbuatanmu yang tidak baik atau yang jahat, supaya tidak merugikan dirimu sendiri dan orang lain. Dan engkau tidak dijerat oleh hukum. (Rel/***)
