Foto : Ist
Kopitimes | Medan :
Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara masih belum mengetahui insiden penganiayaan anggota Polri di tempat hiburan malam, Capital Building, di Jalan Putri Hijau, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (19/7/2020) dini hari.
Insiden penganiayaan kedua anggota Polri yang berdinas dilingkungan Polda Sumatera Utara itu, mereka mengalami luka serius akibat dugaan penganiayaan KHS, salah seorang anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi PDI Perjuangan.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Irjen Pol Martuani Sormin melalui Kasubbid Penmas Polda Sumatera Utara, AKBP MP Nainggolan ketika dikonfirmasi wartawan Senin (20/7/2020), mengaku dirinya belum mendapatkan informasi penganiayaan kedua anggota Polri tersebut.
“Sudah banyak wartawan yang tanya hal itu bang, tapi saya belum dapat info penganiayaan itu. Saya sedang cari informasi tersebut,” kata Kasubbid Penmas Polda Sumatera Utara, AKBP MP Nainggolan kepada media.
Diketahui, Kedua oknum Polri itu, bernama Bripka KG yang merupakan anggota Brimob Kompi 4 Yon C Polda Sumatera Utara. Sedangkan Bripka MA merupakan anggota Ditlantas Polda Sumatera Utara.
Ketua DPRD Sumatera Utara, Drs Baskami Ginting membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, pihaknya baru mendapatkan informasi tersebut pagi ini. Dia sangat menyayangkan aksi keributan yang dilakukan oknum anggota dewan tersebut. Sebab menurutnya, anggota dewan harusnya menjadi contoh bagi masyarakat.
“Informasinya benar, namun saya belum dapat keterangan dari pihak kepolisian. Informasi saya terima pagi ini, kedua korban yang ribut di tempat hiburan malam itu sudah melapor di Polrestabes Medan. Saya sangat sayangkan anggota dewan itu. Kenapa dia buat ribut di tempat itu, harusnya dia buat contoh dong,” kata Baskami Ginting kepada wartawan melalui telpon selulernya, Senin (20/7/2020).
Drs Baskami Ginting mengatakan, pihaknya menyerahkan penuh kepada kepolisian penyelesaian kasus tersebut.
“Ini masalah hukum. Kita serahkan saja kepada kepolisian. Ntar saya telpon pihak yang bersangkutan apa sebenarnya masalahnya kok bisa terjadi keributan,” pungkas Baskami Ginting mengakhiri. (tim)