Kopi Times, Presiden Prabowo melepas langsung keberangkatan calon jemaah haji Indonesia. Momen ini bersamaan dengan acara Peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu, 4 Mei 2025.
“Saya kira sangat baik, luar biasa, ini inisiatif bersejarah, kita sendiri lihat dulu jemaah kita di luar, di tenda, panas-panas, banyak yang sudah lanjut usia, banyak yang di kursi roda, sekarang kita berbuat lebih manusiawi, lebih nyaman, lebih aman. Saya kira ini suatu prestasi. Terima kasih semua pihak, BUMN, semua inJourney, Angkasa Pura, Menteri Perhubungan, Menteri Agama, kita satu tim yang sangat bagus sekarang kerjanya. Semua adalah memberi pelayanan yang terbaik untuk rakyat kita,” ungkap Presiden dalam keterangannya kepada awak media setelah menyapa para calon jemaah.
Dalam kesempatan menyapa para calon jemaah haji, Presiden menyampaikan doa dan harapannya. Di ruang tunggu calon jemaah haji, Presiden menyampaikan doa “Mabrur, mabrur, semoga mabrur, semoga mabrur,” ucap Presiden sambil menjabat tangan para calon jemaah haji.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan apresiasinya karena Presiden berkenan menyapa langsung calon jemaah yang berada di lounge. Kehadiran Presiden menandai keseriusan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan ibadah umat Islam.
“Kami sangat berterima kasih kepada Presiden yang berkenan hadir langsung dalam pelepasan jemaah. Ini menjadi simbol perhatian dan komitmen negara terhadap penyelenggaraan ibadah haji,” ujar Nasaruddin dalam keterangannya.
Nasaruddin juga menyampaikan bahwa persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 telah mencapai tahap akhir dan dinyatakan 100 persen siap. “Calon jemaah pun sudah mendaftar semuanya, bahkan kami siapkan cadangan pelunasan bila ada yang berhalangan. Tidak akan ada seat yang kosong,” ujar Nasaruddin.
Menurutnya, pemerintah telah mengantisipasi kemungkinan jemaah berhalangan seperti karena sakit atau meninggal dunia, dengan menyiapkan cadangan jemaah di setiap daerah. Ia juga menyampaikan bahwa semua lokasi layanan haji di Arab Saudi, seperti di Madinah, Mekkah, dan Jeddah, sudah dicek langsung dan dinyatakan siap.
Subhan Dwi Ramadhan adalah salah satu contoh calon jemaah haji yang berangkat tahun ini karena menggantikan ayahnya yang berhalangan berangkat karena meninggal dunia. Subhan yang baru berusia 18 tahun mendampingi ibunya, Warsi yang telah mendaftar haji bersama suaminya sejak tahun 2012.
“Untuk pendaftaran mulai tahun 2012, kalau untuk Subhan karena pelimpahan dari almarhum ayahnya Subhan,” ungkap Warsi.
Ia mengungkapkan perasaan harunya karena bisa berangkat ke Tanah Suci. Segala persiapan sudah disiapkan Warsi dan Subhan untuk keberangkatan haji tahun ini terutama persiapan fisik.
“Tentu rasanya berbeda, kalo berangkat sama suami sekarang sama anak. Rasanya sedih sih tapi alhamdulillah ada yang mendampingi tetep. Persiapan juga olah raga setiap pagi karena ibadahnya juga kan fisik ya,” ujar Warsi.
Menteri Agama juga menyampaikan bahwa Indonesia kembali menjadi percontohan dalam pengelolaan haji oleh pemerintah Arab Saudi. Skema fast track atau Makkah Route kembali diterapkan, sehingga jemaah tidak perlu menjalani pemeriksaan imigrasi saat tiba di Arab Saudi. Untuk pertama kalinya pula, jemaah sudah mengetahui nomor kamar sebelum berangkat, lengkap dengan kartu identitas berteknologi chip yang dapat dilacak.
“Kita juga survei semua dapur katering, bus transportasi, dan hotel. Jarak hotel maksimal hanya 4,5 km dari Masjidil Haram,” jelas Menteri Nasaruddin.
Dari sisi kesehatan, pemerintah bekerja sama erat dengan Kementerian Kesehatan Indonesia dan Arab Saudi untuk mengurangi risiko kesehatan berat bagi jemaah. Program safari wukuf juga disiapkan, serta kursi bisnis pada penerbangan Garuda disediakan bagi jemaah lansia dan disabilitas.
“Pelayanan kita tahun ini ramah lansia, ramah perempuan, dan ramah difabel. Kita siapkan semua skenario sebaik mungkin,” tegasnya.
(BPMI Setpres)