Foto : Ist
Kopi Times | Medan :
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah (KPw BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Soekowardojo menyebut adaptasi kenormalan baru dan program vaksinasi memberikan dampak positif terhadap perbaikan pertumbuhan ekonomi.
Hal ini dipaparkan saat Rapat koordinasi provinsi (Rakorprov) Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Se-Sumut semester I tahun 2021 secara tatap muka dan virtual, Senin 28 Juni 2021
“Adaptasi kenormalan baru dan program vaksinasi tidak hanya berdampak kepada aspek kesehatan manusia, namun juga berdampak positif kepada perbaikan pertumbuhan ekonomi. Perbaikan ekonomi global diprediksi akan mendorong peningkatan ekspor dari lapangan usaha tradable. Hal ini menjadi sinyal positif bagi dunia usaha dan peningkatan konsumsi swasta dan investasi”, sebutnya.
Ditambahkannya, kebijakan Pemerintah memberikan stimulus fiskal dan kebijakan moneter BI yang akomodatif diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Adapun pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan I-2021 tercatat -1,85% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar -2,94% (yoy). Realisasi ini sejalan dengan peningkatan ekonomi nasional yang sebesar -0,74% (yoy) dan Sumatera sebesar -0,86% (yoy)..
Menurut Soekowardojo perbaikan pertumbuhan ekonomi ini dapat diketahui dari sisi permintaan. Di mana, perbaikan terutama dari ekspor yang didorong permintaan negara mitra dagang dan peningkatan harga komoditas, terkonfirmasi dari indikator Purchasing Managers Index (PMI) di AS, Singapura, Zona Eropa dan Jepang. Sedangkan dari sisi penawaran, seluruh komponen utama mengalami perbaikan.
“Perbaikan industri pengolahan didorong meningkatnya permintaan Tiongkok terhadap CPO menjelang hari raya Imlek. Perbaikan pertanian karena musim panen beberapa komoditas utama. Sektor perdagangan masih mengalami kontraksi sejalan dengan sisi permintaan, karena adanya penerapan PPKM Mikro sepanjang triwulan I-2021,” sebutnya.
Pada kesempatan itu juga dijelaskannya, ekonomi triwulan II-2021 diproyeksikan lebih tinggi dari triwulan I-2021. Optimisme perbaikan mengindikasikan ekonomi dapat kembali tumbuh positif yang didukung perkembangan berbagai indikator terkini, serta adanya faktor base effect. Kemudian dengan menguatnya kinerja ekonomi global juga akan mendorong akselerasi produksi komoditi ekspor dari industri pengolahan.
Lebih lanjut paparnya, usaha bangunan dan perdagangan akan mengalami akselerasi sejalan dengan kondusifnya kegiatan proyek baik PSN terkait infrastruktur, optimisme UU Cipta Kerja, dan ekspansi swasta, serta HBKN Idul Fitri yang mendorong aktivitas penjualan eceran.
Dari sisi permintaan, membaiknya ekonomi secara umum akan menjaga pendapatan masyarakat dan penerimaan pajak bagi Pemerintah Daerah sehingga menopang konsumsi. Berdasarkan tracking terkini, kondisi perekonomian Sumut tahun 2021 akan terakselerasi dibandingkan 2020. Pertumbuhan diperkirakan dengan indikasi positif sebesar 3%-4,5% sejalan dengan optimisme perbaikan ekonomi global maupun nasional. (Red)
