spot_img
BerandaBudaya"Pulas", untuk Semangat Hari Lingkungan Hidup

“Pulas”, untuk Semangat Hari Lingkungan Hidup

IMG 20240806 WA0032
Deklarasi Perang (“Pulas”) dari masyarakat, Batak sebagai protes dan perlawanan terhadap ketamakan, kerakusan dan ketidakadilan. “Pulas” pernah dilakukan Raja Sisimangaraja XII kepada kolonial Belanda sebagai tanggung jawab kepada tanah air di tanah Batak/Foto : Hery Buha Manalu/Kopitimes

 

Oleh ; Hery Buha Manalu, Dosen Pasca Sarjana STT Paulus Medan, Pemerhati Lingkungan dan Budaya

Deklarasi Perang (“Pulas”) dari masyarakat, Batak sebagai protes dan perlawanan terhadap ketamakan, kerakusan dan ketidakadilan. “Pulas” pernah dilakukan Raja Sisimangaraja XII kepada kolonial Belanda sebagai tanggung jawab kepada tanah air di tanah Batak. “Pulas” tidak hanya merupakan warisan budaya, tetapi juga menawarkan pendekatan unik untuk pelestarian lingkungan. Gagasan ini mengeksplorasi potensi integrasi nilai-nilai tradisi Perang (“Pulas”) dengan inisiatif konservasi global, terutama dalam konteks peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Pemikiran ini juga mengkaji tantangan lingkungan saat ini, seperti kerusakan hutan, pemanasan global, dan cuaca ekstrem, serta relevansi tradisi ini dalam mengatasi isu-isu tersebut.

“Pulas”, yang secara harfiah berarti perang atau upaya protes atas ketamakan atau ketiadak adilan, adalah tradisi yang menggambarkan perlawanan kolektif masyarakat Batak terhadap ancaman, baik itu fisik maupun ekologis. Dalam menghadapi krisis lingkungan global seperti kerusakan hutan, pemanasan global, dan cuaca ekstrem, menghidupkan kembali semangat tradisi ini dapat memberikan kontribusi penting bagi strategi konservasi yang lebih holistik dan berkelanjutan.

Konsep “Pulas” menekankan pentingnya tindakan kolektif dan tanggung jawab bersama dalam melindungi lingkungan. Upacara ini biasanya melibatkan seluruh komunitas, menunjukkan bahwa pelestarian alam adalah tugas bersama. Tantangan lingkungan saat ini, seperti kerusakan hutan yang meluas, pemanasan global, dan cuaca ekstrem, memerlukan pendekatan yang melibatkan semua pihak. Pendekatan ini relevan dengan strategi konservasi global yang menekankan partisipasi komunitas lokal. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi ini, seperti penghormatan terhadap alam sebagai ciptaan Tuhan, selaras dengan prinsip-prinsip etika lingkungan dalam berbagai agama dan budaya. Mengintegrasikan semangat Perang PULAS dalam program konservasi dapat memperkuat upaya global dalam melestarikan lingkungan dengan pendekatan yang lebih inklusif dan berbasis komunitas.

Menghidupkan kembali semangat “Pulas” dalam konteks konservasi lingkungan global menawarkan peluang untuk memperkaya strategi pelestarian dengan nilai-nilai budaya lokal. Integrasi tradisi ini dengan inisiatif konservasi dapat meningkatkan partisipasi komunitas dan memperkuat komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, mengangkat tradisi ini dapat menjadi simbol penting dari sinergi antara kearifan lokal dan upaya konservasi global dalam menghadapi tantangan modern seperti kerusakan hutan, pemanasan global, dan cuaca ekstrem.

Saat ini, tanah Batak juga mengalaminl kerusakan lingkungan. Bahkan beberapa waktu terakhir ini masyarakat lokal atau masyarakat adat teraniaya hak-haknya. Bahkan kawasan Danau Toba mengalami pencemaran air. Hutan hutan alam dan hutan adat di tanah Batak beralih fungsi lm Banyak tanaman asli yang sudah punah. Saat ini kerusakan ekologi semakin parah. Masyarakat adat seperti tidak mendapatkan keadilan di tanahnya sendiri. Dunia menghadapi tantangan lingkungan yang sangat serius, dari deforestasi hingga pemanasan global yang menyebabkan cuaca ekstrem. Sebagaimana semangat Sisingamangaraja XII yang berjuang demi kemerdekaan bangsanya. Semangat membela lingkungan dalam konteks “Pulas” kita adopsi dalam semangat yang sama untuk perjuangan melindungi lingkungan hidup kita.

Kini bukan saatnya angkat senjata, tetapi saatnya untuk beraksi melalui sikap dan tindakan yang membela budaya dan kelestarian alam. Dengan inspirasi dari tradisi Perang (“Pulas”), memperjuangkan dan menyuarakan kemerdekaan lingkungan hidup. Mari kita jadikan setiap hari sebagai menyuarakan semangat Hari Lingkungan Hidup, dengan menunjukkan komitmen dan tindakan nyata untuk melindungi dan melestarikan bumi kita.

Nilai-nilai tekad “Pulas” dari Tanah Batak untuk menolak terhadap para perusak lingkungan. Pada masa kini diterjemahkan sebagai perang melawan perusak lingkungan dengan sikap dan tindakan nyata. Deforestasi, pencemaran, dan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam merupakan ancaman yang memerlukan respons tegas dan terorganisir. Masyarakat Batak, melalui nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi ini, dapat memberikan contoh bagaimana komunitas lokal dapat berperan aktif dalam konservasi lingkungan.

Penghormatan terhadap alam sebagai ciptaan Tuhan dan tanggung jawab kolektif untuk menjaga kelestariannya dapat menjadi prinsip dasar dalam perjuangan ini. Dengan mengintegrasikan semangat “Pulas”, kita bisa membangun aliansi global yang kuat melawan perusakan lingkungan. Ini bukan hanya tentang melestarikan alam untuk kita, tetapi juga untuk generasi mendatang. Warisan alam yang kita jaga sekarang akan menjadi hadiah berharga bagi mereka di masa depan. Oleh karena itu, mengangkat nilai-nilai tradisi lokal dalam kebijakan dan praktik lingkungan dapat memperkuat upaya global melawan perubahan iklim dan kerusakan ekosistem, menunjukkan bahwa kearifan lokal memiliki peran penting dalam pelestarian dunia.

“Pulas”, dari Tanah Batak dapat diadaptasi dan dimanfaatkan sebagai model untuk melawan kerusakan lingkungan. Ini adalah seruan untuk mengadopsi semangat kolektif dan tanggung jawab yang ada dalam tradisi ini, berjuang bersama melawan perusakan alam, dan berkontribusi pada kesejahteraan planet ini. Dengan semangat kearifan lokal, kita dapat menciptakan perubahan nyata dan berkelanjutan dalam menjaga lingkungan hidup kita, memastikan bahwa bumi yang kita tinggali tetap lestari untuk generasi-generasi yang akan datang. Selamat Hari Lingkungan Hidup, Salam Lestari, Horas,.(Red/*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini