Yareli, ST, Ketua Kelompok Tani Juli, Desa Sidodadi Kecamatan Beringin Deli Serdang Foto : Hery B Manalu/Kopi-times.com |
Kopi-times.com | Deli Serdang :
BI selain melakukan pelatihan seperti, Pelatihan Budidaya Good Agriculture Practise Cabai Merah berbasis organik, pengelolaan pupuk organik atau pengelolaan pakan ternak. Bank Sentral ini juga memperkenalkan penerapan STA (Sub Terminal Agribisnis) kepada kepada masyarakat kelompok petani (Poktan) Tani Juli, di Desa Sidodadi, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang.
Petani masih sebagai penerima harga, bukan penentu harga. Yareli ST, Ketua Kelompok Tani Juli, Sidodasi, Kecamatan Beringin Deli Serdang, mengakui pihak BI juga memahami kesulitan petani dalam pemasaran. BI memperkenalkan Sub Terminal Agribisnis (STA) kepada kelompok taninya.
Menurutnya, pemasaran merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi petani. Umumnya petani masih sebagai penerima harga, bukan penentu harga. Hal ini disebabkan karena petani belum mampu menjual produknya secara langsung kepada konsumen.
Kepada Kopi-times. com, Ketua Kelompok Tani ini menyebutkan Tani Juli menerapkan STA, yang tentunya akan memutukan mata rantai agen.
“Dengan adanya STA, itu maka akan memutuskan mata rantai agen langsung. Jadi distribusi pedagang itu tidak panjang. Dalam pemasaran produknya, selama ini petani seringkali hanya bergantung kepada para pedagang pengumpul. Kondisi ini tentu saja tidak menguntungkan bagi petani” sebutnya.
Sub Terminal Agribisnis (STA) merupakan lembaga/institusi pasar yang berada di daerah sentra produksi tempat petani Poktan atau Gapoktan memasarkan produknya. Petani secara langsung dan diberikan pelayanan pemasaran serta peningkatan nilai tambah dan daya saing bagi produknya.
Menurut konsep dasarnya, STA ini membuat simpel pemasaran hasil pertanian. STA merupakan perwujudan dari fenomena yang berkembang pada pemasaran komoditas pertanian dan sekaligus sebagai bagian dari rangkaian yang meringkaskan kegiatan agribisnis.
STA bertujuan untuk memutus rantai pemasaran yang panjang. Selain itu, sebagai infrastruktur pasar, STA juga merupakan sarana untuk mengakomodasi berbagai kepentingan pelaku agribisnis, misalnya sarana dan prasarana pengemasan, sortasi, grading, penyimpanan, ruang pamer, transportasi serta pelatihan.
STA ini juga sekaligus berfungsi sebagai tempat berkomunikasi dan tempat bertukar informasi bagi para pelaku agribisnis.
Dijelaskan Yareli, STA merupakan sarana pemasaran yang dibangun secara spesifik untuk melayani dan melaksanakan kegiatan distribusi dan pemasaran hasil pertanian petani/pelaku usaha pertanian dari sumber produksi ke lokasi tujuan pemasarannya.
Diakui Yareli, STA sangat membantu para petani untuk mendistribusikan hasil pertanian anggota kelompok Tani Juli.
“Dengan adanya STA, itu kan akan memutuskan mata rantai agen langsung. Jadi distribusi pedagang itu tidak panjang, kalau untuk saat ini berkisar sampai 6-7 ton perhari”, tutup Yareli, Ketua Poktan Tani Juli, Desa Sidodadi, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang, kepada Kopi-times.com. (Red)